NERACA
Jakarta - Galeri investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menyelenggarakan sekolah pasar modal, sebagai upaya untuk mendorong minat investasi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Sekolah pasar modal kali ini diselenggarakan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Kota Purwokerto, hasil kolaborasi antara BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta dengan Sinarmas Sekuritas.
Kepala BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan bahwa dalam sekolah pasar modal kali ini peserta mendapatkan teori investasi, panduan praktis membuka rekening saham, serta simulasi perdagangan efek.“Program ini dirancang untuk memudahkan investor pemula memahami instrumen pasar modal, mekanisme transaksi, serta manajemen risiko dalam berinvestasi,” ujar Irfan.
Dia menjelaskan, kegiatan ini menjadi ajang edukasi, membangun sinergi kuat antara akademisi, pelaku pasar modal, serta regulator keuangan. Ke depan, pihaknya berharap kolaborasi seperti ini akan berjalan secara berkelanjutan dengan program-program inovatif lainnya, seperti workshop analisis saham, kompetisi investasi virtual, maupun pendampingan khusus bagi investor pemula."Sehingga, upaya peningkatan literasi keuangan tidak hanya berhenti pada teori, namun juga memberikan dampak nyata untuk membentuk generasi muda yang melek investasi dan mampu berkontribusi positif bagi perekonomian nasional,"kata Irfan.
Melalui sekolah pasar modal, Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas Rudy Utomo ingin mendorong generasi muda tidak ragu memulai investasi sejak dini.“Pasar modal Indonesia menawarkan peluang besar, asalkan dilandasi pengetahuan yang memadai,” ujar Rudy.
Ke depan diadakan lebih banyak pelatihan serupa dengan jangkauan yang lebih luas, termasuk kerja sama dengan komunitas dan sekolah di wilayah Kabupaten Banyumas.“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar teredukasi dan siap terjun ke dunia investasi secara bijak, mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan,” ucap Rudy.
Sebelumnya, BEI melaporkan jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 15 juta single investor identification (SID) pada akhir Januari 2025. Capaian itu tidak lepas dari dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), self-regulatory organization (SRO) dan anak usaha, serta sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program edukasi pasar modal.
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…
Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…
Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…