Pemenuhan kebutuhan Al-Qur’an di Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan. Pasalnya berdasarkan data dari Kementerian Agama, setiap tahunnya terdapat kebutuhan hingga enam juta mushaf Al-Qur’an. Sedangkan lembaga yang bertugas memenuhi kebutuhan ini, Unit Percetakan Al-Qur’an Kementerian Agama baru mampu memproduksi sekitar 1.705.000 dalam periode empat tahun.

Di sisi lain, tingkat buta aksara Al-Qur’an di Indonesia juga masih tergolong tinggi yang mencapai sekitar 65% menurut riset Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ). Berangkat dari hal tersebut, Sinar Mas dengan dukungan APP Group melibatkan pula pilar usaha yang lain turut menyokong kebutuhan umat melalui wakaf Al-Qur’an yang hingga kini tercatat sudah mendonasikan 1,3 juta mushaf ke berbagai wilayah di Indonesia.

Inisiatif yang telah mentradisi ini terus dilakukan setiap bulan suci Ramadhan yang pembagiannya menggandeng banyak pihak, seperti lembaga keagamaan, entitas pendidikan, komunitas, TNI-Polri di berbagai wilayah hingga daerah-daerah terpencil sekali pun. “Melalui wakaf ini, kami mencoba berkontribusi memakmurkan masjid sehingga dapat berperan lebih maksimal sebagai pusat pendidikan bagi masyarakat, melalui literasi dan pengalaman Al-Qur’an,”kata Saleh Husin, Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pada Ramadhan kemarin, Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM) salurkan puluhan ribu mushaf Al-Qur’an yang dimulai dengan mewakafkan 2.000 mushaf kepada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 2 Maret 2025. Di hari lain, Sinar Mas coba memakmurkan masjid dengan memberikan 1.000 Al-Qur’an kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Kemudian bertepatan dengan Nuzulul Quran, YMSM menyerahkan 5.000 mushaf kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar, sebelum nantinya diteruskan kepada jamaah yang hadir menyaksikan dan melaksanakan khataman Al-Qur’an di Masjid Istiqlal, Jakarta. “Sudah semestinya momentum turunnya kitab suci Al-Qur’an kita peringati bersama dan kami harapkan semakin bermakna bila mendorong kita untuk mencintai Al-Qur’an lebih jauh lagi dengan mengkaji makna di dalamnya,” kata Saleh.

Melalui rangkaian kegiatan yang baru saja berlalu, wakaf menjadi komitmen Sinar Mas untuk memenuhi ketersediaan Al-Qur’an, sekaligus membantu umat Islam semakin mencintai, memahami, dan mengamalkan isinya dalam kehidupan. Secara keseluruhan, tahun ini Sinar Mas telah mewakafkan sebanyak 31.440 mushaf Al-Qur’an melalui kemitraan dengan kementerian, media massa, pemerintah daerah, organisasi keagamaan, hingga instansi pendidikan.

Selain itu dengan didukung Sinar Mas Agribusiness & Food, Sinar Mas bersama pilar bisnisnya berhasil menyalurkan lebih dari 30 juta liter minyak goreng kemasan ke berbagai kalangan masyarakat. Tahun ini, lebih dari 100 ribu liter berhasil didistribusikan bagi masyarakat luas, seharga Rp15.000 untuk satu liter minyak berkualitas premium merek Filma.

Tahun 2025 ini, terdapat 28 lokasi yang terjangkau selama bulan Ramadan 1446 H. Salah satunya, saat menyalurkan sebanyak 4000 liter minyak di kantor Kementerian Kehutanan, tepatnya di Gedung Manggala Wanabakti, Selasa 11 Maret 2025 silam yang dihadiri oleh Nurlaili Raja Antoni, istri Menteri Kehutanan bersama jajaran Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kehutanan.“Tentu ini sangat membantu, terutama untuk karyawan di lingkungan Kementerian Kehutanan,” ujar Nurlaili ketika itu.

Pada lain kesempatan, Sinar Mas juga melakukan bazar bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta. Bagi para pegawai kementerian beserta masyarakat sekitar tersedia alokasi minyak goreng dengan harga khusus sebanyak 4.000 liter. Tidak hanya di Pulau Jawa, tahun ini bazar berlangsung pula hingga ke Pulau Bali, saat bermitra dengan Kodam Udayana dan Kementerian Hukum.

Kepala Kanwil Kemenkum Bali, Wahyu Eka Putra menyampaikan, bazar ini menjadi bentuk kepedulian sosial yang diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan dalam menyambut bulan suci Ramadan. “Kami berharap bazar ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Kemenkum Bali serta masyarakat sekitar, khususnya dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” ucapnya.