NERACA
Jakarta – Pemerintah menerapkan deregulasi secara besar-besaran untuk meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat investasi di sektor tekstil, produk tekstil, sepatu, dan sektor padat karya lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, salah satu perhatian utama pemerintah adalah sektor tekstil dan produk tekstil yang saat ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan mencatatkan ekspor lebih dari 2 miliar dolar AS.
“Tadi arahan Pak Presiden untuk terkait dengan ketersediaan bahan baku, terkait dengan illegal import, terkait supply chain itu untuk dipermudah dan disederhanakan. Jadi arahan pertama tentu pemerintah harus melihat dari keseluruhan supply chain, dan juga melakukan harmonisasi daripada tarif yang sudah dilakukan," kata Airlangga, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.
Kemudian, pemerintah turut membahas tindakan anti-dumping guna merespons barang-barang impor dumping yang masuk. "Nah ini beberapa langkah yang kita akan lakukan, dan ditambah lagi tentu barang-barang ini adalah barang-barang yang kompetitif,” tutur Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyampaikan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong agar program padat karya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut dilakukan agar berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas insentif bisa segera diberikan.
Dirinya juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi, maupun mempermudah perizinan untuk pengembangan, termasuk terkait dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) serta pembentukan satgas untuk melakukan percepatan.
“Yang ketiga, di tengah ketidakpastian geopolitik, tentu pasar kita harus terus dijaga. Dan kalau kita lihat memang pasar terbesar tekstil, produk tekstil ini adalah di Uni Eropa. Yang besarnya marketnya sekitar hampir ke-30 persen dari demand global. Amerika sekitar 15 persen dan the rest of the world sisanya. Sehingga menjadi penting tadi I-EU CEPA segera bisa diselesaikan,” kata dia.
Sedangkan dalam rangka menjaga daya saing industri, pemerintah juga menyiapkan paket revitalisasi mesin-mesin produksi. Pemerintah menyediakan kredit investasi sebesar Rp20 triliun dengan subsidi bunga 5 persen untuk 8 tahun untuk sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, makanan minuman, hingga furnitur.
“Selanjutnya tentu kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan baik. Kita berharap lapangan kerja bisa tercipta dan kita menargetkan sesudah I-EU CEPA ini diharapkan industri ini akan kembali bergeliat,” ujarnya.
Adapun pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap industri padat karya agar mampu terus bertumbuh dan menyerap tenaga kerja secara signifikan. Sektor industri padat karya merupakan salah satu sektor yang memiliki penyerapan tenaga kerja yang optimal dan dinilai mampu menyokong pencegahan penambahan angka pengangguran.
................. Kolaborasi Forwatan, GAPKI, dan Astra Agro Promosikan Sawit Sambil Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim di Bulan Ramadan Jakarta,…
NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID media online yang menyajikan berita-berita ekonomi, keuangan, dan bisnis di Indonesia terdepan, sukses menggelar event…
NERACA Jateng – Presiden Prabowo Subianto optimistis pemerintah dapat mencetak delapan juta lapangan kerja baru dalam periode lima tahun ke…
................. Kolaborasi Forwatan, GAPKI, dan Astra Agro Promosikan Sawit Sambil Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim di Bulan Ramadan Jakarta,…
NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID media online yang menyajikan berita-berita ekonomi, keuangan, dan bisnis di Indonesia terdepan, sukses menggelar event…
NERACA Jateng – Presiden Prabowo Subianto optimistis pemerintah dapat mencetak delapan juta lapangan kerja baru dalam periode lima tahun ke…