NERACA
Jakarta – Komiten PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak akan masuk ke bisnis jalan tol setelah melakukan divestasi seluruh aset jalan tol dan kembali ke core business perusahaan sebagai perusahaan konstruksi dibuktikan dengan mendivestasi sebanyak 35% saham Jalan Tol Cimanggis-Cibitung senilai setara Rp 3,3 triliun.
Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi Waskita Tollroad, Mokh Sadali mengatakan, perseroan divestasi saham Jalan Tol Cimanggis Cibitung dengan menawarkan kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Toll Road atau Bakrie Group. Pada aksi korporasi tersebut, perseroan menargetkan pelepasan saham tersebut rampung pada Desember 2025. "Kalau aturannya kan, kita harus terlebih dahulu menawarkan saham tersebut kepada BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) yang ada. Terus kita juga terikat perjanjian dengan Bakrie Group," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sadali menjelaskan, tawaran ke Bakrie Group akan diberikan maksimal hingga 1 Agustus 2025. Namun, apabila dalam periode tersebut Bakrie Group tidak menangkap tawaran tersebut, Waskita kemudian melepas ke BUJT lain. Dia melanjutkan bahwa dana hasil penjualan saham tersebut akan digunakan untuk membayar utang Waskita. "Ini dipakai untuk membayar hutang yang lama," ungkapnya.
Sebagai informasi, Tol Cimanggis-Cibitung dikelola oleh PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) dengan rincian kepemilikan saham sebesar 55% oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), 10% oleh Bakrie Group, dan 35% oleh Waskita Karya. Asal tahu saja, Waskita Karya menargetkan pelepasan atau divestasi proyek-proyek di empat entitas perusahaan tahun 2025.”Target divestasi 2025, yaitu penjualan saham tol Pemalang Batang Toll Road (PBTR), saham PT Cimanggis Cibitung Tollways), saham PT Hutama Marga Waskita), dan divestasi lainnya,”kata Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho.
Adapun divestasi tersebut diharapkan mampu untuk mendatangkan dana segar senilai Rp 10,8 triliun tahun ini. “Semakin cepat, semakin baik kita bisa lakukan divestasi, paling tidak kita bisa mengurangi liabilities yang menjadi kewajiban. Selain itu, target output (divestasi tol) nanti akan mencapai target pendapatan kita di Rp 10,8 triliun pada tahun 2025,”ujarnya.
NERACA Jakarta -Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) di tahun 2024 tercatat sebesar Rp3,71 triliun atau tumbuh 60,14%…
NERACA Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatat kinerja keuangan solid dengan membukukan laba tahun berjalan yang…
NERACA Pontianak – Kejar pertumbuhan investor pasar modal, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalbar, Taufan Febiola mengatakan, pihaknya tengah melakukan…
NERACA Jakarta -Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) di tahun 2024 tercatat sebesar Rp3,71 triliun atau tumbuh 60,14%…
NERACA Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatat kinerja keuangan solid dengan membukukan laba tahun berjalan yang…
NERACA Pontianak – Kejar pertumbuhan investor pasar modal, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalbar, Taufan Febiola mengatakan, pihaknya tengah melakukan…