PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) berhasil memperoleh kontrak jasa pengeboran laut dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada tanggal 17 Maret  2025.  Adapun nilai kontrak pengeboran laut tersebut mencapai US$119,7 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Mahar Atanta Sembiring, Direktur APEX mengemukakan, kontrak tersebut untuk pekerjaan pengeboran laut di wilayah Delta Mahakam, Kalimantan Timur dengan durasi selama 3,5 tahun. “Perolehan kontrak ini akan berdampak positif terhadap utilisasi rig dan pendapatan operasional Perseroan,”ujarnya.

Seperti diketahui, Hingga kuartal III 2024, APEX membukukan pendapatan bersih sebesar US$60,82 juta, tumbuh 29,76% dari US$46,87 juta pada periode yang sama 2023. Meski pendapatan naik, laba APEX turun 11,7% menjadi US$971,18 ribu pada kuartal III 2024 dibandingkan US$1,10 juta pada kuartal III 2023.

Penurunan laba APEX tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban pokok, beban usaha, dan rugi selisih kurs selama sembilan bulan pertama 2024. APEX memiliki total aset sebesar US$254,61 juta per September 2024, turun 1,02% dari US$257,24 juta per Desember 2023. Jumlah liabilitas dan ekuitas APEX per September 2024, masing-masing sebesar US$188,87 juta dan US$65,73 juta.

APEX merupakan Perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa pengeboran darat dan lepas pantai untuk  minyak dan gas, panas bumi, dan industri gas metana batubara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 sebagai kontraktor pengeboran Indonesia. Apexindo melakukan Initial Public Offering (IPO) di BEI pada tahun 2002. Saat ini, Perusahaan tersebut memiliki 5 rig lepas pantai, dan 6 rig darat .