Mirae Asset : Pelaku Pasar Nantikan BI Rate Turun

NERACA

Jakarta  - Di tengah volatilitas pasar modal, para pelaku pasar terus mencermati sentimen positif di pasar. Dimana PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan, pelaku pasar modal tengah menantikan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan kebijakan lain Pemerintah yang lebih pro pasar.

Head of Research & Chief Economist Mirrae Aset, Rully Arya Wisnubroto menilai, saat ini ruang penurunan suku bunga acuan yang terbuka masih didukung kondisi fundamental seperti posisi cadangan devisa yang masih banyak dan inflasi yang terkendali.“Dengan kondisi tersebut, kami memprediksi bulan ini adalah saat yang tepat untuk pemangkasan suku bunga, karena pemangkasan suku bunga jarang terjadi di kuartal II 2025 karena repatriasi dividen di mana kebutuhan dolar AS meningkat di tengah musim dividen bursa,” ujar Rully di Jakarta, kemarin.

Dengan adanya repatriasi dividen tersebut, dia juga menilai jendela pemangkasan suku bunga acuan BI baru ada lagi pada kuartal III. Saat ini, lanjutnya, kebijakan lain yang sudah dikeluarkan pemerintah dan masih mendukung kondisi makroekonomi dalam negeri adalah perpanjangan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di mana valuta asing (valas) hasil ekspor harus ditempatkan di dalam negeri dalam setahun ke depan.

Kebijakan tersebut dinilai cukup menjaga nilai tukar rupiah di tengah tekanan dolar AS. Posisi nilai tukar rupiah dalam 30 hari terakhir berada di kisaran Rp16.300. Rupiah tercatat pertama kali menembus level Rp16.000 pada Desember tahun lalu. Kebijakan lain yang sudah dieksekusi pemerintah adalah insentif tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari dan Februari serta insentif harga tarif pesawat ekonomi di musim mudik menjelang lebaran.

Salah satu kebijakan yang ditunggu pelaku pasar dari pemerintah adalah kebijakan yang lebih pro pasar. Salah satu bentuk kebijakan pro pasar adalah kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, ketika kecamuk Perang Dagang 2 yang dikumandangkan Presiden AS Donald Trump di awal tahun ini.

Di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi tersebut, Head of Priority Wealth Management Mirae Asset Marcia Gunawan mengingatkan kembali tentang layanan premium wealth management untuk nasabah nasabah (High Net Worth Individual/HNWI) bernama Sage Club.

Layanan Sage Club yang holistik, tuturnya, memungkinkan nasabah untuk menerima update yang lebih mendalam ketika pasar sedang bergejolak hebat seperti sekarang ini karena setiap anggota Sage Club memiliki akses fasilitas khusus seperti Relationship Manager, Stock Dealer, Research Analyst, dan Customer Service.“Fokus kami di Sage Club adalah menciptakan nilai lebih dalam berinvestasi bagi nasabah-nasabah premium yang masing-masingnya unik (tailored service), sehingga layanan kami yang juga premium ini juga dapat memberikan advice dengan lebih intens ketika pasar bergejolak hebat seperti sekarang ini,” tutur Marcia.

Dengan syarat nilai portofolio minimal sebesar Rp3 miliar, layanan utama Sage Club tercetus dalam tiga pilar utamanya. Ketiganya yaitu manajemen portfolio (portfolio management), solusi investasi (investment solution), serta komunitas dan keistimewaan-keistimewaan khusus (community and privilages) seperti fee transaksi saham, obligasi, dan reksa dana yang bersaing di kelas layanan premium. Selain itu, nasabah juga mendapatkan fasilitas aplikasi pengelola keuangan untuk memonitor kekayaannya.

 

BERITA TERKAIT

SRTG Balikkan Rugi Jadi Untung Rp3,29 Triliun

Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…

Habco Trans Bidik Pendapatan Rp1,061 Triliun

NERACA Jakarta – PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) membidik pendapatan tahun 2025 sebesar Rp1,061 triliun. Target ini, sekitar 26,16%…

APEI, AMII dan AEI Perkuat Ekosistem Pasar Modal

Dukung pengembangan pasar modal, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menandatangani…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

SRTG Balikkan Rugi Jadi Untung Rp3,29 Triliun

Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…

Habco Trans Bidik Pendapatan Rp1,061 Triliun

NERACA Jakarta – PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) membidik pendapatan tahun 2025 sebesar Rp1,061 triliun. Target ini, sekitar 26,16%…

Mirae Asset : Pelaku Pasar Nantikan BI Rate Turun

NERACA Jakarta  - Di tengah volatilitas pasar modal, para pelaku pasar terus mencermati sentimen positif di pasar. Dimana PT Mirae…