NERACA
Jakarta – Tahun ini, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) atau Deltamas menargetkan penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp1,81 triliun. Target ini telah didasari oleh beberapa pertimbangan dari manajemen. “Target prapenjualan Rp1,81 triliun merupakan target konservatif moderat, dengan mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dan situasi geopolitik dunia,”kata Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS dalam siaran pers di Jakarta,kemarin.
Disampaikannya, target prapenjualan tersebut selain ditunjang oleh penjualan sektor industri, juga terdapat produk komersial maupun hunian di Kota Deltamas. Menurut Tondy, masih terdapat permintaan sekitar 90 hektar lahan industri di awal tahun 2025. Faktor ini juga menjadi salah satu pertimbangan manajemen dalam menetapkan target prapenjualan tahun ini. “Permintaan lahan industri tersebut masih didominasi oleh segmen Data Center, selain sektor lain seperti FMCG, Chemical, dan lainnya,” ungkapnya.
Tondy mengatakan, program pemerintah ‘Making Indonesia 4.0’ yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sepuluh ekonomi global teratas pada tahun 2030 melalui penerapan teknologi digital. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan lahan pada segmen Data Center.
Selain pengembangan kawasan industri, papar Tondy, DMAS juga berfokus melakukan pengembangan Kawasan komersial serta hunian. Permintaan pada sektor hunian dan sektor komersial diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya aktivitas ekonomi di Kota Deltamas. “Oleh karena itu, kami optimis dapat mencapai target prapenjualan Rp1,81 triliun di tahun 2025,” ujarnya.
Tondy menambahkan, perseroan akan terus melanjutkan pembangunan kawasan Kota Deltamas untuk mewujudkan kawasan terpadu modern ramah lingkungan dan menjadi pusat aktivitas serta one-stop-living city di area timur Jakarta. DMAS adalah pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan luas area pengembangan sekitar 3.200 hektar.
Sebagai informasi, DMAS membukukan penjualan mencapai Rp1,87 triliun atau sekitar 3,73% lebih tinggi dari target marketing sales Rp1,81 triliun tahun lalu. Pencapaian prapenjualan pada 2024 didominasi penjualan lahan industri. Perseroan telah menjual lebih dari 59 hektar lahan industri selama tahun 2024.“Prapenjualan dari segmen industri masih merupakan segmen yang utama, tercatat sebesar Rp1,80 triliun atau berkontribusi sebesar 96,06% dari total prapenjualan yang dicapai oleh Perseroan selama tahun 2024,” kata Tondy.
Menurut Tondy, pencapaian prapenjualan 2024 sebesar Rp1,87 triliun, termasuk segmen residensial sebesar Rp43 miliar dan segmen komersial Rp31 miliar. Di sisi lain, papar Tondy, pencapaian prapenjualan segmen industri didominasi oleh penjualan kepada Data Center. “Lebih dari 60% penjualan lahan industri di tahun 2024 ini berasal dari Data Center,” ujar Tondy.
Sejalan dengan perkembangan Artificial Intelligent (AI) dan perkembangan digital saat ini, Perseroan yakin bahwa permintaan lahan industri yang berasal dari tenant Data Center akan terus berlanjut. Disamping itu, berbagai macam sektor seperti FMCG, sektor logistik, sektor otomotif dan turunannya, serta sektor lainnya juga berkontribusi dalam pencapaian lahan industri yang baik ini. Perseroan juga terus mengembangkan kawasan komersial dan residensial.
Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…
NERACA Jakarta – PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) membidik pendapatan tahun 2025 sebesar Rp1,061 triliun. Target ini, sekitar 26,16%…
NERACA Jakarta - Di tengah volatilitas pasar modal, para pelaku pasar terus mencermati sentimen positif di pasar. Dimana PT Mirae…
Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…
NERACA Jakarta – PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) membidik pendapatan tahun 2025 sebesar Rp1,061 triliun. Target ini, sekitar 26,16%…
NERACA Jakarta - Di tengah volatilitas pasar modal, para pelaku pasar terus mencermati sentimen positif di pasar. Dimana PT Mirae…