BCA Bagikan Dividen Sebesar Rp37 Triliun

NERACA

Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp37 triliun. Jumlah itu setara dengan 67,4% dari laba bersih BCA tahun lalu yang mencapai Rp54,8 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Bila dibandingkan pada tahun buku 2023, dividen BCA meningkat dari dividen tahun lalu sebesar Rp33,2 triliun atau 68,4% dari laba bersih Rp48,6 triliun. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, RUPST menetapkan dividen tunai sebesar Rp300 per saham. Angka ini naik 11,1% dibandingkan dividen tahun sebelumnya sebesar Rp250 per saham.

Dividen tunai itu sudah termasuk dividen interim sebesar Rp50 per saham yang telah dibayarkan pada 11 Desember 2024. “Sisanya sebesar Rp250 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi,” ujar Jahja.

BCA membukukan kenaikan laba bersih sebesar 12,7% pada 2024 dari Rp48,6 triliun pada 2023. Pertumbuhan laba ini antara lain didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh 13,8% secara tahunan (YoY). Total kredit BCA sepanjang tahun 2024 mencapai Rp922 triliun, naik dari Rp810,4 triliun pada tahun sebelumnya. Selain itu, kualitas kredit juga membaik. Rasio loan at risk (LAR) turun menjadi 5,3% dari sebelumnya 6,9% pada 2023.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9,5% YoY menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Adapun pendapatan selain bunga naik 10,2% YoY menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7% YoY. Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun.

Dari sisi intermediasi, total kredit tumbuh 13,8% secara YoY menjadi Rp922 triliun. Perseroan menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit ini diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% pada 2023. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8% pada 2024.

Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% YoY mencapai Rp426,8 triliun, didorong oleh berbagai sektor. Sementara itu, kredit komersial naik 8,9% YoY mencapai Rp137,9 triliun dan kredit UKM tumbuh 14,8% mencapai Rp123,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer juga mencatatkan kinerja positif, yaitu naik 12,4% YoY menyentuh Rp223,7 triliun.

Pertumbuhan kredit konsumer BCA ditopang kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat 14,8% YoY mencapai Rp65,3 triliun serta kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar 11,2% YoY menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya, yang mayoritas merupakan kartu kredit, juga tercatat tumbuh yakni sebesar 12,8% YoY menjadi Rp22,9 triliun.

BCA juga melaporkan adanya pertumbuhan pada penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan sebesar 12,5% YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024. Capaian ini berkontribusi hingga 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan.“Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2% secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun,” kata Jahja.

BERITA TERKAIT

Dukung Upaya Penegakan Hukum - SPPN Tolak Issue Sesatkan Masyarakat Tentang Pertamina

Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPN) menyampaikan dukungan terhadap proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dan aparat penegak…

Perkuat Portofolio Investasi - Lagi, Saratoga Serok Saham Merdeka Coper

NERACA Jakarta – Berburu cuan dengan mengkoleksi saham sektor pertambangan yang masih tumbuh positif menjadi strategi PT Saratoga Investama Sedaya…

RMK Energy Bidik Penjualan Batu Bara 3,8 Juta Ton

NERACA  Jakarta -Emiten pertambangan, PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menargetkan penjualan batu bara tahun ini sebesar 3,8 juta ton. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Upaya Penegakan Hukum - SPPN Tolak Issue Sesatkan Masyarakat Tentang Pertamina

Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPN) menyampaikan dukungan terhadap proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dan aparat penegak…

Perkuat Portofolio Investasi - Lagi, Saratoga Serok Saham Merdeka Coper

NERACA Jakarta – Berburu cuan dengan mengkoleksi saham sektor pertambangan yang masih tumbuh positif menjadi strategi PT Saratoga Investama Sedaya…

RMK Energy Bidik Penjualan Batu Bara 3,8 Juta Ton

NERACA  Jakarta -Emiten pertambangan, PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menargetkan penjualan batu bara tahun ini sebesar 3,8 juta ton. Target…