BI, BNM dan BoT Selaraskan Kerjasama Transaksi Mata Uang Lokal

 

NERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand (BOT) menyelaraskan penerapan Pedoman Operasional Kerangka Kerja Transaksi Berbasis Mata Uang Lokal (Local Currency Transaction Framework Operational Guidelines/LCTF OG). Bank sentral dari ketiga negara itu juga memperluas transaksi lintas-batas yang eligible di bawah kerangka kerja tersebut.


“LCTF OG yang diselaraskan meningkatkan konsistensi, skalabilitas, dan efisiensi dalam memfasilitasi transaksi mata uang lokal di ketiga negara,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan bersama di Jakarta, sebagaimana dikutip, kemarin.

 

Pedoman ini mengonsolidasikan pedoman bilateral yang sebelumnya ditetapkan antara negara-negara tersebut. Pedoman juga memungkinkan proses yang disederhanakan dengan transparansi yang lebih besar bagi lembaga keuangan yang berpartisipasi dan pihak terkait lainnya.

 

LCTF OG yang diselaraskan menetapkan parameter operasi yang berlaku untuk semua negara yang berpartisipasi sambil mengakomodasi persyaratan peraturan lokal tertentu dari setiap yurisdiksi. Kerangka kerja terbaru juga mencakup investasi portofolio sebagai transaksi dengan underlying yang eligible, selain perdagangan barang dan jasa serta investasi langsung.

 

“Investor saat ini memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan transaksi dalam mata uang lokal sambil mengurangi risiko nilai tukar,” kata Ramdan. Menyusul perluasan terbaru ini, bank sentral dari ketiga negara menyambut baik bank-bank komersial berkualifikasi tambahan untuk berpartisipasi dan mendukung perluasan LCTF.

 

Bank-bank ini akan memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi mata uang lokal, memanfaatkan keahlian, kekuatan operasional, dan jaringan lintas batas mereka. Ramdan menyampaikan bahwa Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah menyaksikan tren peningkatan dalam transaksi mata uang lokal untuk perdagangan bilateral sejak penerapan LCTF.

 

Kerangka kerja dan operasi yang diselaraskan ini, ujar dia, akan memberi opsi yang lebih baik bagi para pelaku bisnis untuk transaksi lintas-batas. Hal ini juga menegaskan kembali komitmen ketiga untuk mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi regional.

 

BERITA TERKAIT

OttoDigital akan Fokus ke Empat Pilar di 2025

  NERACA Jakarta – Perusahaan induk financial technology (fintech) Salim Group yaitu OttoDigital akan berfokus terhadap empat pilar pada 2025, diantaranya…

BNI Salurkan Pembiayaan Rantai Pasok ke APP Group

  NERACA Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kerja Sama Supply Chain Financing (SCF)…

Strategi Operasi Moneter Pro Market Terus Diperkuat

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa strategi operasi moneter pro-market terus diperkuat untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan guna…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

OttoDigital akan Fokus ke Empat Pilar di 2025

  NERACA Jakarta – Perusahaan induk financial technology (fintech) Salim Group yaitu OttoDigital akan berfokus terhadap empat pilar pada 2025, diantaranya…

BNI Salurkan Pembiayaan Rantai Pasok ke APP Group

  NERACA Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kerja Sama Supply Chain Financing (SCF)…

Strategi Operasi Moneter Pro Market Terus Diperkuat

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa strategi operasi moneter pro-market terus diperkuat untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan guna…