Indosat Cetak Laba Bersih Rp4,91 Triliun

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,91 triliun. Angka ini naik 8,97% dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,51 triliun. Laba per saham pun meningkat dari Rp139,73 menjadi Rp152,27. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan bersih Indosat tumbuh 9,09% menjadi Rp55,88 triliun. Pada 2023, pendapatan tercatat sebesar Rp51,22 triliun. Pendapatan terbesar berasal dari bisnis seluler yang mencapai Rp47,03 triliun, naik 7,51% dari Rp43,74 triliun di tahun sebelumnya. Bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) juga mencatat lonjakan 23,38% menjadi Rp7,98 triliun dari Rp6,47 triliun pada tahun 2023,. Sementara itu, bisnis komunikasi tetap justru turun 14,07% menjadi Rp864,35 miliar dari Rp1,05 triliun pada 2023.

Meski pendapatan naik, beban operasional juga meningkat 10,41% menjadi Rp45,05 triliun. Beban terbesar berasal dari penyelenggaraan jasa yang mencapai Rp22,74 triliun, diikuti beban penyusutan dan amortisasi Rp15,55 triliun. Beban karyawan tercatat Rp3,88 triliun, sedangkan beban umum dan administrasi mencapai Rp888,8 miliar.

Namun, perusahaan operator telekomunikasi dengan aset Rp114,36 triliun per Desember 2024 itu membukukan laba operasi sebesar Rp10,84 triliun pada 2024. Capaian ini naik 3,93% dibandingkan Rp10,42 triliun pada 2023. Sementara itu, laba sebelum pajak ISAT melonjak 13,5% menjadi Rp6,73 triliun pada 2024, dari sebelumnya Rp5,93 triliun pada 2023.

Dari sisi keuangan, total liabilitas ISAT per Desember 2024 tercatat Rp77,73 triliun, turun 4,04% dibandingkan Rp81,01 triliun pada 2023. Liabilitas jangka pendek mencapai Rp31,09 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang sebesar Rp46,72 triliun. Adapun jumlah ekuitas ISAT per Desember 2024 mencapai Rp36,65 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Momentum Tepat Beli di Tengah Koreksi IHSG

NERACA Jakarta – Terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG) selama lima hari berturut-turut menjadi momentum tepat bagi investor untuk mengkoleksi…

Perdagangan Bursa Karbon Capai Rp62,93 Miliar

NERACA Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa nilai perdagangan bursa karbon telah mencapai Rp62,93 miliar sejak diluncurkan pada 26…

Proyek BRI Ragunan Garapan PTPP Capai 15,84%

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dipercaya untu pembangunan kawasan IT Center milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momentum Tepat Beli di Tengah Koreksi IHSG

NERACA Jakarta – Terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG) selama lima hari berturut-turut menjadi momentum tepat bagi investor untuk mengkoleksi…

Perdagangan Bursa Karbon Capai Rp62,93 Miliar

NERACA Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa nilai perdagangan bursa karbon telah mencapai Rp62,93 miliar sejak diluncurkan pada 26…

Proyek BRI Ragunan Garapan PTPP Capai 15,84%

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dipercaya untu pembangunan kawasan IT Center milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di…