NERACA
Jakarta – Emiten produsen herbal dan penyedia layanan maklon kecantikan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) mengincar omzet sebesar Rp250 miliar seiring adanya tambahan fasilitas produksi baru yang bakal diresmikan pada pertengahan Februari 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi, Is Heriyanto menjelaskan bahwa pabrik baru tersebut berlokasi di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pabrik itu bakal memproduksi berbagai produk suplemen herbal dalam bentuk kapsul kemasan strip, blister, botol, serta cairan obat dalam kemasan sachet maupun botol.
Menurut Is, penambahan pabrik akan memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan perusahaan dengan proyeksi pertumbuhan hingga tiga kali lipat. “[Pabrik] ini bisa menambah kontribusi omzet hingga Rp250 miliar per tahun,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa manajemen emiten produsen herbal, kosmetik, dan layanan maklon ini cukup optimistis mengingat proyeksi pendapatan usaha sepanjang tahun lalu diperkirakan meningkat lebih dari 100%. Sebelumnya, Komisaris Utama OBAT Machmud Lutfi Huzain menjelaskan bahwa pabrik baru ini membutuhkan investasi sekitar Rp14 hingga 15 miliar, yang didanai dari dana hasil penawaran umum.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sekitar 20% pada tahun ini dibandingkan laba tahun 2024 sebesar Rp30 miliar.“Kita menginginkan harapannya minimal di 20% profit yang akan kita dapatkan di 2025, pastinya ada strategi-strategi yang kita jalankan secara internal,” kata Is Heriyanto.
Disampaikannya, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan laba tersebut. Dimana perseroan bakal mendorong pemasaran digital lebih intens. Di sisi lain, Heriyanto mengatakan, perseroannya turut menjajaki peluang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dari program makan bergizi gratis pemerintah.
Dia menargetkan, perseroannya dapat masuk ke program pemerintah itu dengan volume mencapai sekitar 8 juta per hari. Adapun saat ini, OBAT telah memiliki dua produk unggulan untuk mengambil bagian pada program makan bergizi gratis itu di antaranya susu spirulina dan neoalgae spirulina,“Kami sudah beberapa kali audiensi terkait dengan program makanan gratis, kita tinggal menunggu informasi resmi dari Badan Gizi Nasional,” tuturnya.
Brigit Biofarmaka diketahui telah menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada awal Januari 2025 dengan perolehan dana Rp59,5 miliar. Perseroan menyatakan langkah ekspansi bertujuan menjawab kebutuhan pasar, khususnya bagi pelaku usaha yang ingin memproduksi produk bermerek sendiri. “Industri maklon kami memungkinkan terciptanya entrepreneur baru yang dapat menjadi pemilik merek sendiri. Ini sejalan dengan misi kami untuk mendukung pertumbuhan wirausaha di Indonesia,” tambahnya.
NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnis di tahun 2025, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan menggenjot pendapatan dengan fokus…
NERACA Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun (Rp224 per saham) pada 2024, turun…
NERACA Jakarta- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2) sore ditutup melemah terdampak oleh sentimen…
NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnis di tahun 2025, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan menggenjot pendapatan dengan fokus…
NERACA Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun (Rp224 per saham) pada 2024, turun…
NERACA Jakarta- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2) sore ditutup melemah terdampak oleh sentimen…