NERACA
Kabupaten Bekasi, Jabar - Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi, sepanjang 2024 mencapai Rp71,8 triliun dengan rasio 28,6 persen dari total penanaman modal se-Jawa Barat, sekaligus melampaui target yang ditetapkan pemerintah provinsi senilai Rp64 triliun.
"Kita masih tertinggi, di atas Karawang dan kabupaten dan kota lain di Jawa Barat. Kabupaten Bekasi masih menjadi tujuan primadona investor," kata Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Jabar, Sabtu (8/2).
Ia mengatakan pencapaian tersebut membuktikan kepercayaan tinggi investor terhadap Kabupaten Bekasi sebagai tujuan investasi yang kondusif sekaligus menguntungkan.
Iklim kondusif ini pun tergambar dari tren peningkatan investasi dalam kurun lima tahun terakhir yakni Rp37,32 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp43,2 triliun di 2021. Setahun berselang naik menjadi Rp47 triliun hingga Rp61,2 triliun di 2023.
Dedy memastikan pemerintah daerah terus berupaya menjaga iklim investasi semakin kondusif. Salah satunya dengan mengesahkan peraturan daerah berkaitan pemberian insentif dan kemudahan berinvestasi bersama legislatif setempat pada akhir tahun 2024 lalu.
"Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum sekaligus kemudahan bagi investor dalam menanamkan modal," ucapnya.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Juanda Rahmat menyebutkan investasi 2024 didominasi penanaman modal asing dengan kontribusi Rp50,62 triliun, setara 70,47 persen sedangkan penanaman modal dalam negeri menyumbang Rp21,21 triliun atau 29,53 persen.
Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar sepanjang tahun 2024 dengan nilai Rp13,34 triliun, diikuti Jepang Rp12,46 triliun, Belanda Rp4,63 triliun, dan Korea Selatan Rp4,34 triliun.
Sementara, sektor usaha penyumbang investasi terbesar berasal dari jasa lainnya senilai Rp15,57 triliun, industri logam mesin dan elektronika Rp9,9 triliun, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi Rp7,79 triliun serta transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp6 triliun.
Realisasi investasi ini juga menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah penyerap tenaga kerja tertinggi di Jawa Barat yakni mencapai 63.148 pekerja dengan rincian 35.137 orang bekerja di perusahaan penanaman modal dalam negeri dan 28.011 pekerja perusahaan penanaman modal asing.
Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi menyerap tenaga kerja terbesar yakni 9.000 pekerja diikuti industri logam mesin dan elektronika 8.000 pekerja serta perdagangan dan reparasi, industri mineral non logam hingga sektor jasa lainnya dengan masing-masing mempekerjakan 6.000 pekerja. Ant
NERACA Muara Enim – PNM kembali menghadirkan kampung binaan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu-ibu prasejahtera melalui Program Rumah Pangan…
NERACA Sukabumi - Forum Perangkat Daerah (FPD), bertujuan untuk menyusun program pemerintah daerah pada tahun 2026, yang bersinergi dengan program…
NERACA Muara Enim – PNM kembali menghadirkan kampung binaan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu-ibu prasejahtera melalui Program Rumah Pangan…
NERACA Sukabumi - Forum Perangkat Daerah (FPD), bertujuan untuk menyusun program pemerintah daerah pada tahun 2026, yang bersinergi dengan program…