NERACA
Jakarta — Perkuat modal guna mendanai penambahan pembangunan rumah sakit baru, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) atau pengelola rumah sakit Mayapada ini berencana menerbitkan surat utang sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, rencana transaksi penerbitan surat utang senilai Rp1,89 triliun dengan terlebih dahulu meminta persetujuan di rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar pada 10 Februari 2025. Adapun, dalam penerbitan surat utang itu, terdapat investor yakni BCCS Maverick, entitas yang dikendalikan oleh Bain Capital Credit dari Amerika Serikat.
Perseroan berencana mengalokasikan dana yang akan diperoleh dari penerbitan surat utang tersebut untuk mendukung modal kerja perseroan serta membantu pengembangan bisnis usaha perseroan melalui pembangunan beberapa proyek. Secara terperinci proyek yang dicanangkan oleh SRAJ antara lain Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan dana yang dikucurkan sebesar Rp725 miliar.
Lalu, Mayapada Apollo Batam Internasional Hospital (MABIH) dengan dana yang dikucurkan sebesar Rp725 miliar. Selain itu, Mayapada Hospital Surabaya 2 sekitar Rp250 miliar dan Mayapada Hospital Surabaya sekitar Rp125 miliar. Selain dengan penerbitan surat utang, SRAJ pun akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement untuk meraup pendanaan. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 1,20 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir pernah bilang, memang tengah bergeliat ekspansi dengan mengembangkan berbagai proyek rumah sakit tahun ini. Salah satu target ekspansi adalah MABIH di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam. Dalam pengembangan rumah sakit di Batam, Mayapada Healthcare berkerja sama dengan Apollo Hospitals India. "Ekspansi ini dilakukan dengan menyediakan rumah sakit yang terbesar di Indonesia. Ini jadi fokus utama kami," kata Jonathan.
Di sisi lain, SRAJ telah membukukan perbaikan kinerja keuangan hingga kuartal III/2024 setelah sebelumnya mengalami kerugian. Berdasarkan laporan keuangan, SRAJ berhasil mencetak laba bersih periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp8,24 miliar hingga kuartal III/2024, padahal sebelumnya masih mengalami kerugian Rp39,6 miliar pada periode yang sama 2023. Sejalan dengan itu, pendapatan bersih SRAJ juga naik 28,4% menjadi Rp2,33 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp1,81 triliun pada periode yang sama 2023.
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No.1 di Indonesia, sukses menyelenggarakan Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025. Mengusung tema “Leading the Way…
Digitalisasi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan dan keharusan bagi industri keuangan. Berangkat hal tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk…
Komitmen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mendukung program tiga juta rumah tidak hanya dikerahkan dari segmen konvensional, tetapi…
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No.1 di Indonesia, sukses menyelenggarakan Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025. Mengusung tema “Leading the Way…
Digitalisasi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan dan keharusan bagi industri keuangan. Berangkat hal tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk…
Komitmen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mendukung program tiga juta rumah tidak hanya dikerahkan dari segmen konvensional, tetapi…