Kementan: Awas Gabah Petani Jangan Sampai Dibeli Murah

NERACA

Ogan Ilir – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementa) terus mendorong produksi beras. Namun Kementan mengingatkan disaat petani mulai panen jangan pernah membelinya dengam harga murah. Hargailah jeripayah oetani yang telah meningkatkan produksi.

 Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyoroti harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp5.000/kilogram (kg). Menurutnya hal ini dianggap sangat merugikan para petani Indonesia.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, harga gabah yang rendah ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan harga pokok pembelian (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Saya ingin menekankan, memberi tahu pada masyarakat jangan sampai gabah dibeli murah. Ini penting ya. Peran Bulog diperkuat, Instruksi Presiden jelas, HPP Rp6.500 per kilogram. Tapi kalau kurang-kurangnya ya jangan Rp5.000, saya kira itu menyengsarakan petani kita,” ujar Mas Dar usai meninjau panen raya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Mas Dar juga mengingatkan bahwa pemerintah melalui Bulog akan mulai menjalankan kebijakan penyerapan gabah dengan harga yang sesuai HPP pada 15 Januari 2025.

Mas Dar pun  juga meminta seluruh daerah di Indonesia untuk mematuhi Instruksi Presiden (Inpres) dalam menjaga stabilitas harga gabah.

“Semua daerah seluruh Indonesia serentak harus mematuhi Instruksi Presiden. Jangan ada lagi harga gabah Rp5.000 apalagi dibawah Rp5.000,” tegas Mas Dar.

Selain itu, Mas Dar menjelaskan bahwa pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong produksi pertanian dengan meningkatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 100%, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Pemerintah, lanjut Wementan Sudaryono, juga menyediakan benih, alat mesin pertanian (alsintan), serta membangun infrastruktur irigasi dan pompaniasi untuk mendukung petani.

“Saya mau nanya sama petani, urusan pupuk beres atau enggak? Beres, ya. Tepuk tangan untuk Bapak Presiden dan Pak Menteri Pertanian. Jadi Bapak-Ibu semuanya, Presiden kita belum genap tiga bulan jadi Presiden, sudah pokoknya semua diberesi, bibitnya diberesi, irigasinya kita beresi, pompa juga sudah tersedia. Yang penting petaninya semangat,” jelas Mas Dar.

sehingga dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah berharap dapat mencapai target swasembada pangan dalam waktu dekat, memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Terkaitt HPP, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengucapkan, “Kami sungguh bahagia dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya mewakili petani Indonesia. Harga gabah kini dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram. Kebijakan ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani Indonesia.”

Selain penyesuaian HPP, Presiden juga memastikan peningkatan dukungan anggaran untuk sektor pertanian. Kuota pupuk subsidi dinaikkan hingga dua kali lipat, dengan total anggaran pupuk mencapai Rp46,8 triliun. Di samping itu, anggaran untuk sistem irigasi juga mendapatkan perhatian khusus dengan alokasi sebesar Rp12 triliun.

Amaran menambahkan bahwa total anggaran untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian mencapai Rp13 triliun. Program Oplah bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering. Program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga bekerja sama dengan TNI, Kementerian Desa, serta berbagai pihak terkait lainnya.

Lebih lanjut, alokasi anggaran Kementerian Pertanian tahun ini meningkat signifikan, dari semula Rp14,5 triliun menjadi Rp29 triliun. Peningkatan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan berbagai program strategis, termasuk pompanisasi, cetak sawah baru, dan penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) di seluruh Indonesia.

“Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kita optimis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia secepat-cepatnya,” ungkap Amran.

BERITA TERKAIT

Daftar Koperasi yang Jalankan Kegiatan di Sektor Jasa Keuangan Diserahkan OJK

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi Republik Indonesia (Kemenkop) menyerahkan daftar koperasi yang menjalankan kegiatan di sektor jasa keuangan kepada Otoritas…

Peningkatan Produktivitas Perikanan Budidaya untuk Wujudkan Swasembada Pangan

NERACA Palembang – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan salah saunya…

UNVR Resmi Lepas Unit Bisnis Es Krim

NERACA Jakarta – Langkah PT Unilever Indonesi Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya disambut positif. Hari ini, usulan tersebut disetujui…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Daftar Koperasi yang Jalankan Kegiatan di Sektor Jasa Keuangan Diserahkan OJK

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi Republik Indonesia (Kemenkop) menyerahkan daftar koperasi yang menjalankan kegiatan di sektor jasa keuangan kepada Otoritas…

Kementan: Awas Gabah Petani Jangan Sampai Dibeli Murah

NERACA Ogan Ilir – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementa) terus mendorong produksi beras. Namun Kementan mengingatkan disaat petani…

Peningkatan Produktivitas Perikanan Budidaya untuk Wujudkan Swasembada Pangan

NERACA Palembang – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan salah saunya…