Dampak Tahun Politik - Pendatapan Intikeramik Diproyeksikan Menyusut

NERACA

Jakarta -Tutup tahun 2024, emiten produsen keramik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) memproyeksikan pendapatan pada bisa mencapai Rp190 miliar."Pencapaian ini memang sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp208,4 miliar disebabkan oleh beberapa hal yang sangat signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan,"kata Head of Finance and Accounting IKAI, Tommy Atmojo di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, beberapa sentimen yang mempengaruhi capaian perseroan, termasuk tahun politik pada 2024 yang berimbas pada penundaan proyek atau aktivitas ekonomi. Faktor tersebut menyebabkan volume penjualan IKAI pada tahun ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sentimen lain, lanjutnya, berasal dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak terhadap industri manufaktur. 

Sementara Direktur IKAI, Erwan Dwiyansyah menambahkan, lesunya segmen meeting, incentives, conferences, dan exhibitions (MICE) di bidang perhotelan turut menjadi sentimen yang mempengaruhi kinerja perseroan pada 2024. Apalagi, segmen MICE hotel perseroan di Bogor memberi kontribusi sebesar 60-65% dari pendapatan IKAI.  "Kegiatan politik dan perhelatan Pemilu, hal ini menyebabkan permintaan atas MICE sangat berkurang sepanjang periode tersebut di hotel kami," ucapnya.

Dia menambahkan adanya kebijakan pemerintah mengurangi meeting dan seminar di hotel pada akhir tahun juga sangat berdampak terhadap performa pendapatan segmen hotel. Meski begitu, dia mengatakan bahwa untuk hotel yang berada di Medan seperti Swiss-Belinn, dibanding tahun sebelumnya kinerja tetap meningkat.  "Karena di sana market-nya cukup baik ya, individual traveller tetap meningkat, baik dari pendapatan," tambahnya.

Direktur Utama IKAI, Teuku Yohas Raffli mengatakan, perseroan terus berupaya untuk beradaptasi di tengah tantangan kinerja. Meski begitu, dia optimistis kinerja perseroan dapat membaik dengan target pertumbuhan 20%-25% pada 2025. Hingga kuartal III/2024, IKAI membukukan pendapatan sebesar Rp146,5 miliar, susut 10,94% dari Rp164,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, perseroan juga mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,8 miliar hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya meraih laba bersih sebesar Rp1,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk  berfokus pada tiga area bisnis, di antaranya manufaktur produk keramik, perhotelan dan properti. 

Di tahun 2025, perseroan menargetkan produksi 1,5 juta meter persegi. Sebuah lonjakan cukup besar dibandingkan dengan capaian produksi 1 juta meter persegi pada tahun 2024. Untuk mendukung ekspansi ini, IKAI menyiapkan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 40 miliar, dengan sebagian besar dana akan dialokasikan untuk pengembangan sektor manufaktur, termasuk penambahan lini produksi baru yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 1 juta meter persegi per tahun mulai Januari 2026.

Sementara pendanaan untuk proyek ini akan berasal dari cash flow operasional perusahaan. Di 2025, IKAI berencana membuka restoran Chinese baru di Bogor dan mengembangkan family room di beberapa hotel, yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Di Medan, mereka juga berencana untuk membangun pastry kitchen guna meningkatkan kualitas dan variasi produk kuliner hotel. Untuk proyek lainnya, IKAI juga tengah fokus pada pembangunan *rice field hotel* di Ubud, Bali, yang diharapkan dapat selesai pada kuartal pertama atau kedua 2025.

 

BERITA TERKAIT

Gotong Royong Wujudkan Tiga Juta Rumah - Menaruh Asa Jurus Jitu dan Kapabilitas BTN di Pasar KPR Subsidi

Komitmen untuk melakukan pemerataan ekonomi dan mengangkat pertumbuhan ekonomi dari saat ini sekitar 5% menjadi minimal 8%, termasuk salah satunya…

Pasar Modal Indonesia Resilien Sepanjang 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal Indonesia…

SML Raih 8 Penghargaan - Berkat Konsistensi Inovasi dan Kualitas

NERACA Jakarta - Di penghujung tahun 2024, Sinar Mas Land (SML) kembali mengukir prestasi dengan meraih delapan penghargaan dari empat…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Gotong Royong Wujudkan Tiga Juta Rumah - Menaruh Asa Jurus Jitu dan Kapabilitas BTN di Pasar KPR Subsidi

Komitmen untuk melakukan pemerataan ekonomi dan mengangkat pertumbuhan ekonomi dari saat ini sekitar 5% menjadi minimal 8%, termasuk salah satunya…

Pasar Modal Indonesia Resilien Sepanjang 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal Indonesia…

SML Raih 8 Penghargaan - Berkat Konsistensi Inovasi dan Kualitas

NERACA Jakarta - Di penghujung tahun 2024, Sinar Mas Land (SML) kembali mengukir prestasi dengan meraih delapan penghargaan dari empat…