IKM Dituntut Melek Teknologi

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif mengakselerasi industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat mengimplementasikan berbagai jenis teknologi tepat guna, baik dari aspek produksi, manajemen, hingga pemasaran, untuk peningkatan kapasitas dan produktivitasnya. Upaya ini juga sejalan dengan pelaksanaan program pembinaan para startup yang dapat menghadirkan solusi teknologi untuk pengembangan bisnis IKM.  

 Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, “Selama ini, IKM telah memiliki peran strategis dalam memacu perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam adopsi teknologi. Program Startup for Industry hadir untuk menjembatani kebutuhan IKM terhadap solusi teknologi yang inovatif.”

Beberapa waktu lalu, Dirjen IKMA meluncurkan rebranding program Startup4Industry (S4I) di Gedung PIDI 4.0, Jakarta. Pelaksanaan rebranding program S4I menjadi sebuah pengembangan ekosistem solusi teknologi yang terintegrasi, bernama Startup for Industry (SFI).

“Langkah strategis ini diambil untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri, khususnya bagi pelaku IKM, guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ungkap Reni.

Rebranding Startup for Industry juga turut menandai fokus baru program ini, yaitu membangun jaringan kolaborasi yang lebih luas. Ekosistem ini didesain untuk memfasilitasi kolaborasi dalam pengembangan dan implementasi solusi teknologi multidisiplin yang terintegrasi.

“Kami mengajak seluruh stakeholder seperti perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku industri untuk bergabung dalam ekosistem ini,” ujar Reni.

Reni juga mengungkapkan, Startup for Industry memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai USD90 miliar pada tahun 2024. Oleh karena itu, Kemenperin mendorong startup untuk berperan aktif dalam menyediakan solusi teknologi bagi pemerintah dan masyarakat.

“Melalui rebranding dan peresmian booth ini, Kemenperin optimis program Startup for Industry akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi kemajuan industri dan ekonomi digital Indonesia,” tutur Reni.

Sementtara itu Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari menjelaskan, pelaku startup memiliki peran yang krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Oleh karenanya, startup harus berperan aktif dan mendukung pemerintah dalam menyediakan solusi teknologi yang mampu mengatasi permasalahan di masyarakat.

Startup for Industry tidak hanya menyediakan solusi teknologi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan pembangunan smart city. Kolaborasi dengan perguruan tinggi, lembaga riset, dan pemerintah daerah akan memperkaya ekosistem ini,” ujar Dini.

Dini pun turut mengungkapkan bahwa Startup for Industry telah menunjukkan hasil positif sejak diluncurkan pada tahun 2018. Program ini telah menghubungkan 1.319 startup dengan 1.927 pelaku industri dan 80 investor, baik dalam maupun luar negeri.

“Kolaborasi lintas sektor menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kesuksesan program Startup for Industry. Ekosistem solusi teknologi yang kuat akan terwujud melalui kerja sama antara startup, IKM, pemerintah, akademisi, dan investor. Booth Ekosistem Solusi Teknologi yang diresmikan hari ini akan menjadi showcase bagi inovasi teknologi dari startup-startup binaan program Startup for Industry,” jelas Dini.

Lebih lanjut, Selama empat tahun terakhir, pemerintah gencar menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk terus mendongkrak peningkatan belanja produk industri dalam negeri. Pemerintah tak henti mengajak masyarakat untuk membeli, menggunakan, mengonsumsi, serta mempromosikan produk-produk lokal terutama buatan IKM agar sektor industri di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang.

Sejak tahun 2023, pemerintah juga telah menyinergikan Gernas BBI dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI) karena gerakan belanja produk lokal selaras dengan promosi dan ajakan untuk berwisata di Indonesia. Dengan demikian, pasar-pasar produk UMKM/IKM dapat terbuka semakin lebar bersamaan dengan terbukanya peluang dan potensi perekonomian yang didorong oleh sektor pariwisata.

“Gerakan Bangga Buatan Indonesia bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan untuk mencintai, mendukung, dan membanggakan hasil karya kita sendiri,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza.

Faisol mengungkapkan, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, perlu upaya memperkuat fondasi perekonomian nasional dengan cara memenuhi segala kebutuhan sektor industri di Indonesia, di antaranya pasokan bahan baku. Hal ini guna mendukung kelancaran produktivitas.

“Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah sektor IKM, yang selama ini terbukti menjadi penyanggah dan penyelamat bagi perekonomian nasional dari tekanan atau ancaman ketidakpastian ekonomi global,” papar Faisol.

 

BERITA TERKAIT

Program pendidikan dan pelatihan Wujudkan Industri yang Kompeten

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang…

PNBP Perikanan untuk Bantu Nelayan Kecil

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penerimaan negara bukan pajak sumber daya alam (PNBP SDA) perikanan tangkap…

IKI Desember 2024 Menurun, Banjir Produk Murah Impor Jadi Penyebabnya

NERACA Jakarta – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02…

BERITA LAINNYA DI Industri

Program pendidikan dan pelatihan Wujudkan Industri yang Kompeten

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang…

PNBP Perikanan untuk Bantu Nelayan Kecil

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penerimaan negara bukan pajak sumber daya alam (PNBP SDA) perikanan tangkap…

IKI Desember 2024 Menurun, Banjir Produk Murah Impor Jadi Penyebabnya

NERACA Jakarta – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02…