NERACA
Jakarta – Asset and Liabilities Committee (ALCO) Regional Jakarta adakan Press Conference pada hari Selasa, 24 Desember 2024 pada pukul 14.00 -15.00. Press Conference dilaksanakan melalui media daring yang diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pejabat Forkopimda DKI Jakarta), para pejabat Kantor Wilayah Kementerian Keuangan di wilayah regional DKI Jakarta, perwakilan dari Bank Indonesia, BPS, OJK, dan akademisi dari UI, UIN, UNJ, STAN dan STIS. Acara dipandu oleh Langgeng Suwito selaku moderator.
Kondisi perekonomian regional Jakarta bulan November 2024 sebagaimana disampaikan oleh Mei Ling, Kepala Kantor Wilayah DJPb DKI Jakarta terjaga optimis. Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) berada dalam zona optimis pada level 124,10 dan lebih tinggi dari IKE nasional 113,47. Kenaikan indikator konsumsi dan produksi menunjukkan adanya sinyal baik untuk pertumbuhan ekonomi. Optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terjaga pada level 155,33. Yang juga lebih tinggi dari IEK Nasional sebesar 138,25.
Kondisi Inflasi di DKI Jakarta
Inflasi DKI Jakarta November 2024 sebesar 1,58% (yoy). Kelompok dengan andil tertinggi mempengaruhi inflasi tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,18%, utamanya akibat kenaikan harga bawang merah dan tomat. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,50% utamanya akibat kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan berlanjutnya tren kenaikan harga emas global.
Kinerja APBN Regional
Kinerja APBN Regional sampai dengan November 2024 resilien dengan pendapatan negara sebesar Rp1.589,07 T atau sebesar 102,71% dari target dan realisasi belanja negara sebesar Rp1.679,27 T yaitu sebesar 84,36% dari pagu.
Belanja K/L mencapai RP609,62 T atau 76,30% dari pagu, naik 18,21% (yoy) karena naiknya realisasi seluruh jenis belanja yakni Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Belanja Bansos. Sementara Belanja Non K/L terealisasi sebesar Rp1.050,12 T atau 89,81% dari pagu, naik 18,79% (yoy) a.l ditopang oleh belanja untuk manfaat pensiun, asuransi kesehatan, dan subsidi. Kemudian Belanja Transfer melalui TKD tersalurkan sebesar Rp19,54 T atau sebesar 87,49% dari pagu.
Realisasi Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan perpajakan nasional di wilayah Jakarta disampaikan oleh Nurshinta Rifianty Rifani, Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat. Shinta menyampaikan bahwa sampai dengan November 2024, Penerimaan Pajak mencapai Rp1.191,21 T (92,84% dari target). Penerimaan Pajak mengalami kontraksi sebesar 0,68% (yoy), utamanya disebabkan oleh penurunan PPh Non Migas sebesar 4,79% akibat penurunan PPh Pasal 25/29 Badan. PPh Migas masih mengalami kontraski karena turunnya pendapatan dari PPh Minyak Bumi dan Gas Alam akibat penurunan lifting migas. Namun untuk PPN melanjutkan kinerja positif karena membaiknya aktivitas ekonomi dalam negeri dan impor terutama pada sektor perdagangan dan industri minyak kelapa sawit. Realisasi PBB dan Pajak Lainnya turun sebesar 0,16% (yoy), karena tidak terulangnya pembayaran di 2024. Secara umum kontraksi penerimaan pajak masih berlanjut namun semakin menipis.
Mayoritas sektor utama penerimaan perpajakan tumbuh positif. Sektor utama penerimaan perpajakan menunjukkan sinyal positif dengan menipisnya tren kontraksi penerimaan tahun 2024.
Mayoritas sektor usaha non komoditas tumbuh kokoh menunjukkan aktivitas ekonomi masih kokoh dan membaik. Sektor pertambangan masih mengalami kontraksi terdalam akibat kenaikan signifikan restitusi dan penurunan harga komoditas yang berdampak pada subsektor dominan pertambangan batubara dan lignit sebesar 54,83% (yoy) dan subsektor minyak bumi, gas alam, dan panas bumi sebesar 4,99% (yoy). Penurunan Sektor Industri Pengolahan khususnya subsektor Industri Kendaraan Bermotor, trailer, dan semi trailer sebesar 16,16% (yoy). Sektor Perdagangan melanjutkan tren positif karena tumbuhnya sektor perdagangan besar bukan mobil dan motor tumbuh 8,30% (yoy). Sektor jasa keuangan, transportasi & pergudangan, konstruksi & real estate serta informasi & komunikasi juga semakin baik seiring dengan tumbuhnya perekonomian di sektor tersebut.
Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Arindra Yudha Oktoberry, Kepala Seksi Bantuan Hukum Kantor Wilayah DJBC Jakarta, menyatakan bahwa sampai dengan November 2024 penerimaan Kepabeanan dan Cukai dengan realisasi sebesar Rp21,59 T atau 77,96% dari target APBN 2024, turun 0,05% (yoy) karena penurunan Bea Masuk.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
3. Penerimaan Bea Keluar tumbuh signifikan 218,98% (yoy) dengan realisasi sebesar Rp0,20 T atau sebesar 204,16%. Penerimaan Bea Keluar naik sangat signifikan karena kenaikan harga komoditas turunan CPO.
Setiawan Suryowidodo Plt Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta menyampaikan bahwa sampai dengan 30 November 2024, penerimaan PNBP mencapai Rp352,65 T atau 149,45% dari target APBN 2024. Penerimaan PNBP terdiri dari empat unsur yaitu Pertama: Penerimaan SDA merealisasikan sebesar Rp107,74 T (112,84% dari target) naik sebesar 13,79%. Kedua, Penerimaan dari Bagian Laba BUMN mengumpulkan Rp86,38 T (1275,65% dari target) naik sebesar 5,93% didorong oleh peningkatan setoran dividen BUMN perbankan dan non perbankan. Ketiga, PNBP Lainnya sebesar Rp101,49 T (128,62% dari target) turun sebesar 11,19% (yoy) karena turunnya Pendapatan Penjualan Hasil Tambang Batubara dan pendapatan melalui penempatan uang negara di BI. Keempat, pendapatan BLU merealisasikan Rp57,04 T (104,07% dari target) naik sebesar 7,16% (yoy) didorong oleh kenaikan Penerimaan Kembali Barang Modal BLU Tahun Anggaran Yang Lalu dan Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU.
Kinerja APBD
Mei Ling menambahkan kinerja APBD DKI Jakarta secara ringkas s.d. 30 November 2024. Pendapatan daerah tumbuh 1,12% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan realisasi sebesar Rp66,42 T atau 88,63% dari target. Pertumbuhan ini utamanya dikontribusikan oleh:
Belanja daerah mencapai Rp52,44 T (68,98% dari target) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4,20% (yoy), utamanya didorong oleh realisasi Belanja Barang dan Jasa, Belanja Hibah, Belanja Modal, Belanja Subsidi, dan Belanja Pegawai. Pertumbuhan tertinggi pada belanja Modal (38,75%) didorong peningkatan pada belanja Instalasi Pengolahan Sampah, Belanja Modal Alat Studio, Komunikasi & Pemancar, Peralatan Olah Raga serta Belanja Bangunan Gedung tempat tinggal, dan belanja Bangunan Gedung tempat kerja. Mayoritas belanja daerah mengalami kenaikan menunjukkan meningkatnya peran pemerintah terhadap perekonomian, namun terjadi penurunan pada belanja transfer, subsidi, belanja bunga, dan bansos.
Kondisi Ekonomi Jakarta Sampai Dengan November 2024
Prospek ekonomi regional Jakarta optimis terkendali (tumbuh solid), didukung oleh prospek ekonomi jangka pendek yang masih terjaga, inflasi yang masih terkendali, serta kualitas hidup masyarakat semakin membaik. Kinerja APBD hingga akhir November resilien, didukung oleh kinerja pajak daerah yang semakin baik dan dukungan TKD untuk pemerataan kesejahteraan. Kinerja APBN di penghujung 2024 menjadi pondasi kuat untuk APBN 2025 dengan defisit masih terkendali disertai belanja yang meningkat dan pendapatan yang membaik. Sinergi dan kolaborasi yang kuat antara APBN dan APBD terus diperkuat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan sebagai shock absorber untuk mengoptimalisasi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara komprehensif di seluruh wilayah.
Menurut Kepala Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Yunirwansyah, realisasi Penerimaan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar s.d. tanggal 30 November 2024 mencapai 84,79% atau sebesar Rp491,903 triliun dari target APBN Rp580,132 triliun.
Jika dirinci perjenis pajak, capaian PPh sebesar Rp318 triliun dari target 382,510 atau sebesar 83,1% dari target, PPN dan PPnBM sebesar Rp172,112 triliun dari target Rp194,960 atau 88,3% dari target dan Pajak Lainnya sebesar Rp1,795 triliun dari target Rp2,662 triliun atau sebesar 67,4% dari target. Lima (5) sektor dominan yang berkontribusi terbesar adalah Industri pengolahan, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Perdagangan Besar dan Eceran, Pertambangan dan Penggalian, dan Informasi dan Komunikasi. Demikian ungkap Yunirwansyah. (Mohar/fba)
NERACA Lampung – Ani Khoironi, atau yang akrab disapa Ani, seorang pengusaha skala rumah tangga, berhasil mengharumkan Lampung Selatan dengan…
NERACA Jakarta-Analis kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengapresiasi kesiapan PT Pertamina (Persero) dalam menghadapi libur Natal 2dan Tahun…
NERACA Jakarta-Pemerintah Indonesia semakin gencar memberantas praktik judi online (Judol) yang kian marak dan berdampak negatif, terutama pada generasi muda.…
NERACA Lampung – Ani Khoironi, atau yang akrab disapa Ani, seorang pengusaha skala rumah tangga, berhasil mengharumkan Lampung Selatan dengan…
NERACA Jakarta-Analis kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengapresiasi kesiapan PT Pertamina (Persero) dalam menghadapi libur Natal 2dan Tahun…
NERACA Jakarta-Pemerintah Indonesia semakin gencar memberantas praktik judi online (Judol) yang kian marak dan berdampak negatif, terutama pada generasi muda.…