NERACA
Balikpapan – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memantau langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat pesisir di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 68.76103, Manggar Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemantauan ini sekaligus memastikan ketercukupan kebutuhan BBM bagi nelayan berjalan lancar menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Setelah ke kilang, hari ini saya juga mengunjungi lokasi SPBU Nelayan untuk memastikan ketersediaan BBM bagi nelayan menjelang Natal dan Tahun Baru. Dan saya senang sekali melihat kondisi masyarakat di sini," ujar Bahlil usai meninjau Refinery Unit V Balikpapan.
Dalam kunjungannya, Bahlil mendengarkan aspirasi para nelayan yang berharap adanya tambahan pasokan BBM untuk kebutuhan mereka. Menanggapi hal tesebut, pemerintah berkomitmen akan mempersingkat proses perizinan pembangunan SPBU Nelayan agar kebutuhan energi di kawasan pesisir dapat segera terpenuhi.
"Ada permohonan dari mereka yang harus kita lakukan, termasuk memperpendek birokrasi pengajuan untuk pembangunan SPBU. Saya dapat memahami perasaan mereka, karena keluarga saya kan nelayan juga," kata Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa perhatian pemerintah terhadap kebutuhan nelayan bukan hanya soal akses energi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pesisir.
Keberadaan SPBUN di Balikpapan sendiri dinilai memberikan manfaat langsung bagi nelayan. Erwan (43), seorang anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Bersatu, menyebutkan bahwa program ini telah membantu mengatasi kendala akses BBM. Meski demikian, ia berharap kuota yang ada dapat ditambah agar para nelayan bisa lebih sering melaut.
"Kami dari KUB Nelayan Bersatu merasakan manfaat keberadaan SPBU ini. Namun, kami minta ditambah kuotanya agar kami dapat melaut dua kali sebulan," ujar Erwan.
Saat ini, untuk memenuhi kekurangan BBM, para nelayan terkadang membeli stok dari rekan mereka yang tidak melaut. "Kami membeli dari nelayan yang tidak melaut dengan harga yang sama dengan SPBUN. Ini agar kami bisa melaut dua kali sebulan untuk mendapat hasil yang lebih baik," tambah Erwan.
SPBUN atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan merupakan inisiatif pemerintah untuk mempermudah akses BBM bagi nelayan di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 415 SPBUN telah dibangun di berbagai wilayah pesisir.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar di SPBUN 68.76103 Balikpapan hingga November 2024 mencapai 895 kiloliter atau 91,42 persen dari total kuota sebesar 979 kiloliter. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi nelayan terus berjalan sesuai target.
Bagi pemerintah, percepatan pembangunan SPBUN diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan nelayan sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai apa yang cita-citakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh penerapan percontohan digitalisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk nelayan oleh pemerintah. Langkah ini dinilai dapat mencegah terjadinya kebocoran BBM bersubsidi kepada golongan yang tidak berhak.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif mengatakan digitalisasi ini merupakan sebuah proses inovasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan BBM bersubsidi yang diberikan oleh Pemerintah. Edukasi dan sosialisasi akan terus pemerintah gencarkan agar para nelayan terbiasa.
“Mungkin para nelayan belum familiar dengan sistem ini. Namun ini menjadi upaya pemerintah untuk mencegah kecurangan,” ujar Latif.
Latif menerangkan KKP terus berkomitmen untuk dapat terus memberikan dukungan dalam penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi ini, para nelayan dapat menggunakan sistem QR Code untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
“Pemerintah telah menyiapkan BBM subsidi, untuk memaksimalkannya kita bangun SPBUN. Salah satunya di Pemalang, Jawa Tengah,” imbuh Latif.
Melalui SPBUN diharapkan dapat mengatasi permasalahan nelayan kecil terkait kebutuhan bahan bakar solar, khususnya BBM bersubsi. Adanya SPBUN ini dipastikan bahwa pembeli solar bersubsidi, namun diharapkan SPBUN tidak ada penyelewengan dari oknum yang mengatasnamakan nelayan, dengan begitu dapat memberikan manfaat bagi para nelayan
NERACA Jakarta – Pertamina Energy Institute menyelenggarakan The 3th Pertamina Energy Dialog 2024 dengan tema “Optimalisasi Potensi Panas Bumi di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic tableware dan glassware nasional. Sebagai sektor industri dengan keunggulan kompetitif yang…
NERACA Jakarta – Dalam perjalanan karir Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., Nico Kanter, pengalaman gagal tidak dapat dihindari.…
NERACA Jakarta – Pertamina Energy Institute menyelenggarakan The 3th Pertamina Energy Dialog 2024 dengan tema “Optimalisasi Potensi Panas Bumi di…
NERACA Balikpapan – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memantau langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic tableware dan glassware nasional. Sebagai sektor industri dengan keunggulan kompetitif yang…