Kesetaraan di dunia kerja bagi penyandang disabilitas merupakan salah satu hal yang wajib diperjuangkan. Di Indonesia sendiri, terdapat 38,8 juta orang yang dikategorikan sebagai penyandang disabilitas berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2024, jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) penyandang disabilitas saat ini mencapai 5,17 juta orang, dengan 1,04 juta di antaranya masuk dalam kategori angkatan kerja.
Namun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas baru mencapai 20,14%. Lebih dari itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan ini masih cukup tinggi, yakni sebesar 10,8%. Ini menunjukkan pentingnya kontribusi semua pihak untuk menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif. Berangkat dari hal tersebut, Bank DBS Indonesia memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas. Hal ini diwujudkan melalui program ‘DBS Bersiap’ dan ‘Coding Camp powered by DBS Foundation’. ‘DBS Bersiap’, berupaya untuk memperluas akses pendidikan bagi mahasiswa dengan disabilitas, sementara ‘Coding Camp powered by DBS Foundation’ adalah sebuah program beasiswa untuk pelatihan coding guna meningkatkan keterampilan masyarakat, termasuk teman-teman dengan disabilitas, di sektor teknologi informasi.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat berpartisipasi dalam mendukung kelompok rentan khususnya teman-teman penyandang disabilitas dalam meraih mimpinya. “Kami percaya bahwa setiap orang memiliki ‘spark’ atau semangat di dalam dirinya, yang membuat mereka mampu menghadapi seluruh tantangan, bergerak maju, dan berkontribusi positif bagi diri sendiri, orang terdekat, dan masyarakat,”ujarnya.
Kedepannya, dirinya berharap akan semakin banyak teman-teman penyandang disabilitas lainnya yang berkembang dan memegang peran penting di masyarakat. Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation berkomitmen untuk menghadirkan berbagai program yang dapat mendukung mereka menyalakan ‘spark’ dan mencapai cita-cita tersebut.
Hani Amany Elisadi, teman tuli yang sukses jadi staf IT di Perum Peruri ini merupakan lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation. Meskipun memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, semangatnya untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman tak pernah surut. Jerih payahnya dalam meraih kesiapan karier membuahkan hasil, membawanya bekerja sebagai staf IT di Perum Peruri saat ini.
Hany menyampaikan apresiasinya terhadap upaya DBS Foundation yang memperluas jangkauan Coding Camp untuk teman-teman disabilitas lainnya. “Saya merasa beruntung dapat mengikuti program yang difasilitasi oleh DBS Foundation. Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan saya di bidang Front-End, tetapi juga membuka wawasan saya tentang dunia teknologi secara lebih luas. Selain itu, Coding Camp membekali saya dengan keterampilan dan mindset yang memotivasi untuk mengejar mimpi, yaitu dengan terus belajar, berinovasi, dan menghadapi tantangan dengan penuh optimisme,” ungkapnya.
Sementara Muhamad Habibi Lubis, teman tuli sekaligus Front-End Web Developer andal menuturkan, dirinya percaya bahwa harus memiliki tujuan jelas dan bekerja keras untuk meraihnya, terlepas dari kondisi atau keterbatasan yang dimilik. Dia adalah lulusan Coding Camp 2023 powered by DBS Foundation dengan disabilitas sensorik pendengaran atau tuli.
Ketertarikan Habib terhadap teknologi sudah tumbuh sejak ia remaja. Saat itu, ia kagum pada dunia digital yang dapat menghubungkan orang-orang dari belahan dunia berbeda. Keputusannya untuk mengejar pendidikan formal pada bidang teknologi informasi di Universitas Islam Riau menjadi tonggak penting dalam perjalanannya. Habib yakin bahwa pemahaman dan keahlian dalam teknologi akan membuka banyak peluang yang tak terbayangkan sebelumnya. “Motivasi atau ‘spark’ saya mengikuti program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah inklusivitas bagi penyandang disabilitas seperti saya. Di sini, saya mendapatkan pelatihan intensif gratis dari para mentor berpengalaman seperti peserta lainnya,”katanya.
Habib pun memberikan pesan atau motivasi bagi para peserta Coding Camp powered by DBS Foundation, “Semua itu harus dimulai dari growth mindset dan harapan untuk memberikan kontribusi positif lewat dunia teknologi. Tetapkan tujuan yang jelas dan berpegang teguh padanya. Kerja keras dan keyakinan akan membantu kalian melewati setiap tantangan sampai akhirnya mencapai kesuksesan.”ujarnya.
Peduli dunia pendidikan bagi penyandang disabilitas, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mewujudkan pendidikan inklusif di Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Program…
Menjalankan aksi kemanusiaan serta bantu korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dan juga komitmen mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan,…
Peduli dunia pendidikan bagi penyandang disabilitas, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mewujudkan pendidikan inklusif di Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Program…
Kesetaraan di dunia kerja bagi penyandang disabilitas merupakan salah satu hal yang wajib diperjuangkan. Di Indonesia sendiri, terdapat 38,8 juta…
Menjalankan aksi kemanusiaan serta bantu korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)…