NERACA
Jakarta – Dalam perjalanan karir Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., Nico Kanter, pengalaman gagal tidak dapat dihindari. Namun dari kegagalan itulah dirinya belajar untuk lebih beradaptasi, menemukan peluang baru, dan menjadi lebih tangguh.
Menurutnya, kegagalan sebenarnya dapat menjadi pendorong untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar, asalkan kita bisa memanfaatkannya dengan baik. "Saya percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan awal dari pembelajaran baru," ujar Nico kepada 61 wisudawan Institut IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), di Jakarta.
Nico, yang pernah mengenyam pendidikan Magister Administrasi Bisnis di University of Southern California, Amerika Serikat, itu mengingatkan bahwa perjalanan profesional kedepan tidak akan selalu berjalan mulus. Namun, justru tantangan, kegagalan, dan ketidakpastian itulah yang akan membuat sumber daya manusia lebih tangguh menghadapi masa depan.
"Ketika menghadapi tantangan, saya selalu mengingat bahwa semua hal bersifat sementara, baik itu kesulitan maupun keberhasilan. Dari prinsip ini, saya belajar untuk tetap berfokus pada solusi, terus maju, dan tidak pernah berhenti belajar," jelasnya di depan 19 lulusan BBA dan 42 lulusan MBA IPMI.
Sementara Rektor Institut IPMI Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah M.Sc., Ph.D mengatakan, tantangan masa depan untuk lulusan Institut IPMI adalah persoalan perubahan iklim, geopolitik, dan hubungan international. Adapun mengantisipasi berbagai tantangan tersebut dengan inovasi dan kreativitas.
"Sebagai sekolah bisnis, Institut IPMI mendidik mahasiswa, baik pada level BBA dan MBA, supaya punya kemampuan manuver tinggi dalam mengatasi berbagai perubahan zaman dengan bantuan teknologi terkini. Kami juga mendidik calon pemimpin masa depan memiliki integritas, kejujuran, dan kerja keras saat mereka masuk dunia kerja," katanya usai prosesi Wisuda Institut IPMI ke-51 yang bertajuk "Proud Past, Promising Future".
Pemimpin masa depan, lanjutnya, harus menjadi transformational leaders, yaitu pemimpin yang tidak hanya mengubah diri sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan organisasi. Pemimpin juga memerlukan ketangguhan, keinginan untuk terus belajar, dan keberanian untuk mengambil keputusan sulit.
Ada tiga nilai utama yang bisa membuat pemimpin bisa bertahan menghadapi berbagai situasi yakni integritas, rendah hati, dan usaha untuk yang terbaik. Ketiga nilai ini adalah fondasi dari setiap keputusan dan langkah para pemimpin masa depan.
"Pemimpin yang ideal tidak memandang keberhasilan sebagai pencapaian pribadi, tetapi juga tentang bagaimana Anda bisa berkontribusi untuk kebaikan yang lebih besar. Percayalah pada impian, karena masa depan adalah milik mereka yang memiliki visi dan keberanian untuk bertindak," ungkap Aman.
Tidak hanya itu,sebelumnya Aman pun pernah menerangkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa bukanlah saat melakukan proses pendidikan, melainkan ketika lulus kuliah harus mencari pekerjaan. Masalahnya yakni kemampuan dunia usaha dalam menyerap tenaga kerja berpendidikan sarjana di Indonesia masih rendah.
Jadi tingginya angka pengangguran berpendidikan tinggi dikarenakan masih ada jarak antara lulusan kampus dengan kebutuhan industri yang mengakibatkan tingginya pengangguran. Melihat hal itu maka IPMI terus melakukan pembenahan terhadap program studi dan kurikulum yang bisa menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi.
Tidak hanya itu, menurut Aman, tenaga kerja muda dengan latar belakang pendidikan tinggi masih perlu diperkuat selaras dengan dunia usaha dan dunia industri yang mendukung kemajuan perusahaan.
Lebih lanjut, Aman juga pernah mengungkapkan pentingnya berkolaborasi yakni antara institusi Pendidikan dengan pihak lainnya. Hal ini penting dalam upaya meningkatkan mutu layanan pendidikan. Maka dari itu, IPMI siap menerima masukan konstruktif dari berbagai pihak, ini sangat diperlukan untuk membangun sistem pelayanan yang lebih komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akademik.
Melalui kolaborasi, diharapkan institusi pendidikan tinggi dapat semakin kuat, sehingga bersama-sama dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Selain itu, Aman juga menekankan pentingnya keterbukaan dan komunikasi yang efektif antara semua pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan pendidikan nasional. Maka dari itu, Institut IPMI berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan dan pendidikan tinggi di Indonesia, serta siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan hal tersebut.
NERACA Jakarta – Pertamina Energy Institute menyelenggarakan The 3th Pertamina Energy Dialog 2024 dengan tema “Optimalisasi Potensi Panas Bumi di…
NERACA Balikpapan – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memantau langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic tableware dan glassware nasional. Sebagai sektor industri dengan keunggulan kompetitif yang…
NERACA Jakarta – Pertamina Energy Institute menyelenggarakan The 3th Pertamina Energy Dialog 2024 dengan tema “Optimalisasi Potensi Panas Bumi di…
NERACA Balikpapan – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memantau langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic tableware dan glassware nasional. Sebagai sektor industri dengan keunggulan kompetitif yang…