Lagi, UPN Gelar JESICA Ke-4 2024 - Dorong Inovasi Hijau dan Ekonomi Berkelanjutan

NERACA

Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi pelaku usaha saat ini. Berangkat dari persoalan peluang dan tantangan menjalankan bisnis berkelanjutan dan ramah lingkunga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta kembali menggelar Jakarta Economic Sustainability International Conference (JESICA) ke-4 tahun 2024.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta, Jubaedah mengatakan, JESICA ini menjadi agenda tahunan dengan mengangkat tema kekinian dengan menghadirkan para narasumber dari berbagai negara dan juga peserta dari dalam dan luar negeri, “Forum global ini menghadirkan pembicara dari Malaysia, Thailand dan juga Swedia,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dengan tema "Integrating Green Innovation for Sustainable Economic Growth Engaging the Audience" menawarkan platform penting bagi pembuat kebijakan internasional, akademisi, dan pemimpin bisnis untuk membahas isu mendesak mengenai praktik ekonomi berkelanjutan dan inovasi hijau. “Acara ini mencakup dua sesi utama: seminar dari pembicara ahli dan sesi Call for Papers. Para peserta dapat mendiskusikan topik-topik penting seperti energi terbarukan, kebijakan lingkungan, teknologi berkelanjutan, dan ekonomi hijau,”katanya.

Bambang P.S. Brodjonegoro, Mantan Menteri Keuangan Indonesia yang menjadi key note speech menekankan bagaimana ekonomi hijau terkait erat dengan inovasi dalam mengatasi emisi karbon.”Adopsi teknologi hijau dan praktik berkelanjutan di berbagai sektor sangat penting untuk menghadapi perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi,”ujarnya.

Menurutnya, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Presiden Prabowo perlu  mengintegrasikan solusi inovatif dalam sektor energi, manufaktur, dan pertanian guna mengurangi jejak karbon, serta mendorong terciptanya ekonomi rendah karbon yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara Rajah Rasiah dari Universitas Malaya, Malaysia, membahas peran penting digitalisasi dalam mendorong keberlanjutan ekonomi. Dirinya menjelaskan bagaimana teknologi digital seperti big data, kecerdasan buatan, dan blockchain mengubah industri dengan meningkatkan produktivitas, mendorong inovasi, dan meningkatkan efisiensi. “Teknologi-teknologi ini membantu mengoptimalkan pengambilan keputusan, mengurangi pemborosan sumber daya, dan mendorong praktik yang lebih ramah lingkungan. Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang dan membangun ketahanan terhadap tantangan ekonomi dan lingkungan,”katanya.

Selain itu, Trairong Swatdikun dari Universitas Walailak, Thailand, menyoroti pentingnya pelaporan berkelanjutan dalam pertumbuhan ekonomi. Beliau menjelaskan bagaimana laporan keberlanjutan yang transparan dan akuntabel dapat menarik investor dan memastikan kesuksesan finansial jangka panjang.

Disampaikannya, perusahaan yang memprioritaskan keberlanjutan dalam praktik pelaporannya lebih mungkin untuk membangun tanggung jawab perusahaan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemudian Sigit Pria Perdana dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne, Swiss, juga memberikan wawasan berharga tentang peran praktik keberlanjutan dalam membentuk kebijakan ekonomi global. “Fokus pada integrasi keberlanjutan ke dalam kerangka ekonomi yang lebih luas, mendorong pergeseran menuju sistem ekonomi yang lebih tangguh dan bertanggung jawab,”jelasnya

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah Mengikuti Mayoritas Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Multi Bintang Tebar Dividen Interim Rp400,33 Miliar

NERACA Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan…

Jelang Merger dengan XL Axiata - Rugi Smartfren Membengkak Jadi Rp1,07 Triliun

NERACA Jakarta – Dibalik rencana aksi korporasi yang bakal merger dengan XL Axiata, rupanya kinerja keuangan PT Smartfren Telecom Tbk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Lagi, UPN Gelar JESICA Ke-4 2024 - Dorong Inovasi Hijau dan Ekonomi Berkelanjutan

NERACA Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi…

IHSG Melemah Mengikuti Mayoritas Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Multi Bintang Tebar Dividen Interim Rp400,33 Miliar

NERACA Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan…