NERACA
Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 94,10 poin atau 1,29% ke posisi 7.214,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,75 poin atau 1,21% ke posisi 875,70.
“Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), di saat ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dalam pertemuan Desember 2024 nanti, merespon rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, periode Oktober 2024 yang meningkat 0,2% pada Oktober 2024, atau tumbuh 2,6% (yoy) yang sesuai dengan ekspektasi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.
Pelaku pasar cenderung bersifat jangka panjang melihat kebijakan moneter The Fed di saat pemerintahan Presiden Terpilih Donald Trump yang dapat memperburuk inflasi. Sebelumnya, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan meyakini bahwa inflasi akan menyusut, yang terkonfirmasi pada jalur penurunan.
Selain itu, pelaku pasar juga merespon kekhawatiran ketidakpastian hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China, yang mana dampak potensial dari kebijakan perdagangan Presiden terpilih AS Donald Trump dan penunjukan tokoh anti-China pada ekonomi dan pasar China. Hal ini berpotensi mendorong sikap yang lebih keras pada perdagangan dan tarif terhadap China.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor teknologi yang menguat 1,31%. Sedangkan, sepuluh sektor melemah yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 1,67%, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang turun masing- masing sebesar 1,66% dan 1,40%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NAIK, DART, DAAZ, SKRN dan MLPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, BOAT, DEWA, MEJA, dan SURI. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.170.808 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,14 miliar lembar saham senilai Rp10,92 triliun. Sebanyak 173 saham naik 431 saham menurun, dan 182 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain, indeks Nikkei melemah 186,00 poin atau 0,48% ke posisi 38.535,69, indeks Hang Seng melemah 387,63 poin atau 1,96% ke 19.435,81, indeks Shanghai melemah 59,43 poin atau 1,73% ke 3.379,84, dan indeks Straits Times menguat 17,81 poin atau 0,48% ke 3.738,15.
NERACA Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi…
NERACA Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan…
NERACA Jakarta – Dibalik rencana aksi korporasi yang bakal merger dengan XL Axiata, rupanya kinerja keuangan PT Smartfren Telecom Tbk…
NERACA Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan…