NERACA
Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan membagikan dividen interim dari laba perseroan senilai Rp400,33 miliar atau setara Rp190 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Emiten produsen Bir Bintang ini menyampaikan pembagian dividen tersebut telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris perseroan berdasarkan keputusan sirkuler dewan komisaris tertanggal 12 November 2024. Untuk itu perseroan akan membagikan dividen interim dari laba bersih per 30 September 2024 sejumlah Rp190 per saham atau semuanya berjumlah Rp400,33 miliar.
Sebelumnya, MLBI mengantongi laba bersih Rp762,56 miliar sepanjang Januari—September 2024 ditopang oleh kenaikan penjualan bersih perseroan. Sementara penjualan bersih sebesar Rp2,32 triliun. Jumlah itu meningkat 2,46% dibandingkan dengan Rp2,27 triliun pada periode yang sama 2023. Lebih terperinci, penjualan bersih MLBI terdiri atas lokal Rp2,31 triliun, ekspor Rp4,39 miliar, dan ekspor ke pihak berelasi Rp4,83 miliar.
Berdasarkan kelompok produknya, MLBI mengantongi penjualan bersih dari produk minuman beralkohol Rp2,1 triliun dan non-alkohol Rp218,43 miliar. Adapun, pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan konsolidasi MLBI ialah PT Bintang Bali Indah sebesar Rp683,39 miliar per 30 September 2024.
Sepanjang Januari—September 2024, MLBI membukukan beban pokok penjualan Rp900,25 miliar atau turun tipis secara tahunan dari Rp910,72 miliar. Di sisi keuntungan, produsen bir merek Bintang itu meraih kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar 10,22% year-on-year (YoY) dari Rp692,74 miliar menjadi Rp762,56 miliar per kuartal III/2024. Sejalan dengan itu, laba per saham MLBI meningkat dari Rp329 menjadi Rp362.
Asal tahu saja, perseroan mengaku optimistis dengan prospek industri minuman beralkohol di Tanah Air sepanjang 2024. Supply Chain Director Multi Bintang Indonesia, Florentinus Jemmy Cahyono seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, kondisi bisnis Multi Bintang Indonesia sudah berangsur-angsur pulih setelah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh banyaknya kegiatan pariwisata yang memicu permintaan produk minuman beralkohol.
Namun demikian, Jemmy menganggap kinerja MLBI terkini belum sampai ke level yang lebih tinggi ketimbang tahun 2019 atau sebelum pandemi muncul. “Secara year on year performa kami bisa tumbuh, namun belum kembali ke level sebelum pandemi,” ujarnya.
Tantangan terbesar MLBI saat ini ada di bagian rantai pasok. Sejak ada pandemi, dunia mengalami ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran rantai pasok, sehingga harga komoditas mengalami volatilitas yang tidak menentu. Belum lagi saat ini bermunculan sejumlah konflik geopolitik yang mengganggu perdagangan global.
Multi Bintang Indonesia tentu terimbas oleh masalah tersebut, mengingat seluruh bahan baku bir buatan perusahaan berasal dari luar negeri, seperti malt, gula, hop, dan yeast. “Harus diakui input cost kami dalam tiga tahun terakhir naiknya luar biasa,” kata dia.
NERACA Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Dibalik rencana aksi korporasi yang bakal merger dengan XL Axiata, rupanya kinerja keuangan PT Smartfren Telecom Tbk…
NERACA Jakarta- Menjalankan bisnis berkelanjutan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tidak hanya menjadi tren tetapi juga kebutuhan bagi…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan juga memberikan nilai tambah, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) akan…