NERACA
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melaksanakan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan dan dibutuhkan oleh industri saat ini. Tercatat pada Januari-September 2024, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja di sektor industri bagi 21.534 orang.
“Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Diklat 3 in 1 merupakan program pelatihan yang memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, serta penempatan kerja langsung pada industri. Sebagai kelanjutan implementasi program tersebut, diselenggarakan pelatihan pada Oktober-November 2024 di Yogyakarta untuk sektor digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur.
“Pelatihan vokasi industri ini merupakan salah satu upaya untuk membekali para pemuda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa, khususnya di bidang Digital Marketing, Tekstil dan Produk Tekstil, serta Furnitur,” ujar Kepala Pusdiklat SDM Industri, Saiful Bahri mewakili Kepala BPSDMI Masrokhan pada pembukaan Diklat di Yogyakarta.
Saiful menjelaskan, pelatihan di ketiga bidang tersebut diselenggarakan secara serentak oleh Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, BDI Surabaya, dan BDI Jakarta serta Pusdiklat SDM Industri Kemenperin dengan total 236 peserta.
Untuk menjamin langsung terserapnya peserta diklat oleh industri, satuan kerja Kemenperin menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah industri, di antaranya PKS antara BDI Yogyakarta dengan PT. Komitrando, BDI Surabaya dan PT. Muara Krakatau, serta BDI Denpasar dengan PT. Bio Industri Omnipresen dan PT. Kayu Loka Malaya.
Pelatihan digital marketing merupakan langkah strategis yang diambil oleh BPSDMI Kemenperin. Hal ini didasari oleh jumlah pengguna internet aktif di Indonesia yang menembus angka 175 juta pengguna, dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di dunia digital marketing. “Begitu pula industri furnitur, Indonesia memiliki potensi besar dan turut menjadi pemain penting di pasar global. Sementara itu, industri tekstil yang sedang menghadapi dinamika global harus mampu beradaptasi dan berinovasi demi bertahan dan berkembang di era baru,” ungkap Saiful.
Adapun untuk wilayah Jawa Tengah, pelatihan dilaksanakan pada Rabu (30/10), guna memenuhi kebutuhan sektor industri makanan dan minuman, digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur dengan total peserta sebanyak 330 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Diklat ini diselenggarakan secara serentak oleh BDI Padang, BDI Medan, BDI Surabaya, BDI Denpasar, BDI Makassar, dan BDI Yogyakarta.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar serta bermanfaat bagi para peserta dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kompetensi dan sertifikasi,” ujar Saiful.
Sebelumnya, Diklat 3 in 1 sektor pengelasan juga telah dimulai pada Selasa (15/10) di Batam dengan 75 orang peserta. Kemenperin sendiri berencana akan membangun Balai Diklat Industri (BDI) Batam dengan bidang pelatihan industri logam, permesinan, aeronautika, teknologi informasi dan komputer, perkapalan, serta elektronika.
Saat ini, terdapat tujuh BDI Kemenperin, yakni BDI Medan, BDI Padang, BDI Jakarta, BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Denpasar, dan BDI Makassar. Meskipun berlokasi di tujuh kota tersebut, BDI Kemenperin menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah, dari wilayah barat hingga timur Indonesia.
Lebih lanjut, Kemenperin konsisten menyelenggarakan program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri sesuai dengan kebutuhan saat ini. Program strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) industri kompeten dan berdaya saing, yang akan menjadi bagian dari 149,38 juta total tenaga kerja di Indonesia (Survei Angkatan Kerja Nasional 2024).
Kemenperin juga telah menginisasi peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai bukti kesiapan dan strategi Indonesia untuk memasuki era industri 4.0. Adapun langkah strategis yang perlu ditempuh adalah penguatan SDM industri dalam pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung terciptanya inovasi dan meningkatkan daya saing.
NERACA Cilegon – PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, resmi…
NERACA Jakarta – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyatakan komitmen pemerintah untuk lebih…
NERACA Surabaya – Industri pulp dan kertas Indonesia merupakan salah satu sektor industri yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian…
NERACA Cilegon – PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, resmi…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melaksanakan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan…
NERACA Jakarta – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyatakan komitmen pemerintah untuk lebih…