NERACA
Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mencatatkan laba bersih US$332,9 juta atau setara Rp5,04 triliun. Perolehan laba ini tumbuh 32,93% dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$250,5 juta. Laba per saham yang diatribusikan ke pemilik entitas induk ADMR juga ikut naik menjadi US$0,0081, dari sebelumnya sebesar US$0,0061 secara tahunan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan anak usaha dari Adaro Energi ini tercatat sebesar US$841 juta atau setara Rp12,73 triliun (kurs Jisdor Rp15.144 per 30 September 2024) per akhir September 2024. Jumlah pendapatan ini meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$720,6 juta.
Pendapatan ADMR ini ditopang dari penjualan batu bara dan batu kapur ke pihak berelasi sebesar US$334,96 juta, dan penjualan batu bara dan batu kapur ke pihak ketiga sebesar US$506,03 juta. Sementara itu, berdasarkan pelanggannya, penjualan ADMR dikontribusi oleh penjualan ke pihak berelasi Adaro International (Singapore) Pte. Ltd. (AIS) sebesar US$333,53 juta.
Penjualan ke pihak ketiga dikontribusi oleh penjualan ke PT Risun Wei Shan Indonesia senilai US$116,66 juta dan penjualan ke perusahaan Korea, Posco International Corporation. Pendapatan ADMR yang meningkat ini turut membuat beban pokok pendapatan ADMR ikut naik 18,59% menjadi US$404,4 juta pada sembilan bulan 2024.
Beban pokok pendapatan ini naik dari sebelumnya sebesar US$341,01 juta secara tahunan. Laba bruto ADMR ikut naik 15,01% per kuartal III/2024 menjadi US$436,5 juta, dari sebelumnya US$379,6 juta per kuartal III/2023. Hingga akhir September 2024, total aset ADMR naik menjadi US$1,84 miliar, meningkat dari akhir Desember 2023 yang sebesar US$1,69 miliar.
Total liabilitas ADMR turun per 30 September 2024 menjadi US$471,7 juta, dari sebelumnya sebesar US$657,37 juta per 31 Desember 2023. Di sisi lain, total ekuitas ADMR naik menjadi US$1,37 miliar per kuartal III/2024, dari US$1,03 miliar per akhir 2023.
Tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$250 juta atau setara Rp4,03 triliun (kurs Jisdor Rp16.131 per dolar AS),”Capex tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan smelter dan infrastruktur PT Maruwai Coal,”kata Direktur Adaro Minerals Indonesia, Heri Gunawan.
Disampaikannya, dari belanja modal tersebut yang sudah terserap US$77 juta karena banyak belanja modal untuk pembangunan smelter aluminium maupun proyek infrastruktur untuk Maruwai Coal. Nantinya, capex untuk Maruwai Coal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara ADMR. ADMR tercatat memiliki panduan untuk meningkatkan produksi batu bara metalurgi menjadi 6 juta ton pada tahun 2025.
Sementara itu, Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat menuturkan, pihaknya ingin agar produksi batu bara metalurgi ADMR bisa terus meningkat. Dia berharap volume produksi tidak stagnan di angka 4 juta hingga 5 juta ton per tahun. "Karena kebetulan kebutuhan metallurgical coal itu baik dan saat ini didominasi dari Australia. Target kami Indonesia bisa menjadi supplier yang signifikan untuk batu bara metalurgi, tidak hanya bergantung dari Australia," tutur Christian.
Setelah sukses menghadirkan kota mandiri Summarecon Karawang, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) kembali ramaikan pasar properti dalam negeri…
NERACA Jakarta- Sampai dengan akhir September 2024, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison membukukan pertumbuhan laba 39,14% menjadi…
NERACA Jakarta – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia membukukan…
Setelah sukses menghadirkan kota mandiri Summarecon Karawang, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) kembali ramaikan pasar properti dalam negeri…
NERACA Jakarta- Sampai dengan akhir September 2024, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison membukukan pertumbuhan laba 39,14% menjadi…
NERACA Jakarta – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia membukukan…