NERACA
Jakarta - Di balik gedung-gedung megah Universitas Indonesia, tersimpan kisah inspiratif seorang mahasiswa Teknik Mesin bernama Muh. Iqram Aswan. Pemuda yang berasal dari keluarga sederhana ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.
"Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi itu tidak mematahkan semangat saya untuk berjuang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," ungkap Iqram dengan mantap.
Asuhan Nenek
Sejak TK hingga SMA, Iqram hidup menumpang di rumah neneknya. Beruntung, sang nenek yang berprofesi sebagai guru mampu membiayai pendidikan cucunya. Namun, situasi mulai berubah drastis ketika sang nenek pensiun. Kondisi ekonomi keluarga berada di titik terendah, memaksa Iqram untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih sederhana.
"Saya bahkan sempat memiliki niat untuk langsung bekerja ketika lulus SMA," akunya. Namun, harapan besar dari ibu, nenek, dan keluarga menjadi motivasi baginya untuk tetap melanjutkan pendidikan. Sebagai anak tunggal, Iqram dipercaya dapat mengubah nasib keluarganya.
Iqram tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah yang meninggalkannya sejak dalam kandungan. "Saya dari lahir sampai sekarang tidak pernah melihat muka ayah saya secara langsung," tuturnya. Namun, alih-alih menjadikannya putus asa, kondisi ini justru memotivasinya untuk mengangkat derajat keluarga.
Semangat belajar Iqram terbukti dari keaktifannya di sekolah, baik dalam bidang akademik maupun ekstrakurikuler. Ia berhasil meraih prestasi di OSN Fisika tingkat provinsi dan berbagai lomba kepramukaan. Meski sempat menyesali keputusannya tidak mengambil jurusan IPS - mengingat prestasinya sebagai juara 1 LSM IPS tingkat kabupaten semasa SMP - takdir membawanya ke jalur teknik di UI.
Keberhasilan Iqram lolos SNBP UI adalah momen yang tak terlupakan. "Saya dan nenek saya waktu itu langsung menangis," kenangnya. Bagi keluarga sederhana dari pedesaan, masuk ke salah satu PTN terbaik di Indonesia adalah pencapaian luar biasa. Iqram tercatat sebagai orang kedua dari sekolahnya yang berhasil masuk UI.
Perjuangan Iqram belum selesai setelah diterima di UI. Ia aktif mencari beasiswa untuk mendukung studinya. Alhamdulillah, pada Juli lalu, ia berhasil lolos seleksi BSI Scholarship Unggulan angkatan pertama.
"Saya sangat berterima kasih kepada BSI Scholarship yang telah membantu saya dari segi ekonomi. Tanpa beasiswa ini, mungkin keluarga saya masih kebingungan bagaimana cara memenuhi kebutuhan saya," ungkapnya penuh syukur.
Menyebarkan Maslahat
Kini, Iqram dapat fokus menjalani perkuliahan tanpa terbebani masalah biaya. Ia berharap program BSI Maslahat dapat terus membantu anak-anak dari keluarga sederhana yang memiliki mimpi besar. "Semoga aku, kamu, dan kita semua dapat terus menyebarkan banyak maslahat untuk sekitar," tutupnya dengan penuh harapan.
Kisah Iqram membuktikan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak, mimpi setinggi apapun dapat diraih. BSI Scholarship hadir sebagai jembatan bagi para pemuda seperti Iqram untuk mewujudkan cita-cita mereka, sekaligus membangun masa depan yang lebih cerah bagi keluarga dan bangsa.
BSI Maslahat mempunyai campaign Peduli Pendidikan Dhuafa. Mari bantu wujudkan harapan anak bangsa untuk terus bersekolah. Bantuan berupa pemberian bantuan biaya daftar ulang, perbaikan sarana pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan alat pendidikan lainnya bagi siswa/mahasiswa dhuafa.
Donasi dapat dilakukan melalui BSI Mobile di https://bsim.page.link/peduli-pendidikan-dhuafa atau di kanal digital melalui https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/peduli-pendidikan-dhuafa. BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat dan Nazhir Wakaf Nasional mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam mengelola zakat dan turut menguatkan ekosistem ekonomi syariah.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah memberikan beasiswa pendidikan lebih dari 19.000 orang santri, dengan rincian sebanyak 17.481 santri…
Darurat Penculikan Anak, Lakukan Percakapan ini Agar Anak Aman Waspadalah, penculikan kian merajalela. Baru-baru ini kasus penculikan terhadap anak…
12 PR Sektor Pendidikan untuk Prabowo Gibran P2G sebagai salah satu organisasi profesi guru mengucapkan selamat atas dilantiknya Prabowo…
NERACA Jakarta - Di balik gedung-gedung megah Universitas Indonesia, tersimpan kisah inspiratif seorang mahasiswa Teknik Mesin bernama Muh. Iqram Aswan.…
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah memberikan beasiswa pendidikan lebih dari 19.000 orang santri, dengan rincian sebanyak 17.481 santri…
Darurat Penculikan Anak, Lakukan Percakapan ini Agar Anak Aman Waspadalah, penculikan kian merajalela. Baru-baru ini kasus penculikan terhadap anak…