Jaga Ketahanan Pangan - Presiden Instruksikan Percepat Program Cetak Sawah

NERACA

Jakarta -Komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meneruskan program pemerintah sebelumnya dalam swasembada pangan dituangkan dalam perceoat pelaksanaan program cetak sawah 3 juta hektare sebagai upaya ketahanan sekaligus swasembada pangan."Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke, sudah kami mulai, Kalimantan Tengah kami sudah mulai,"kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman usai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin(28/10).

Dia mengatakan dalam waktu dekat, program cetak sawah akan dilakukan juga di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan lainnya. Selanjutnya, kata Amran, pemerintah juga akan terus memberikan perhatian kepada petani dari segi hulu, yaitu terkait sarana produksi termasuk pupuk,”Presiden sudah memerintahkan mengecek tambahan pupuk itu 100 persen, yang dulu itu dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani. Kemudian oplah (optimalisasi lahan), kami tindaklanjuti. Dan seterusnya," ujar Amran.

Sebelumnya, Amran menyampaikan konsep swasembada pangan Kabinet Merah Putih, dengan fokus pada peningkatan produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional."Dalam menghadapi krisis pangan global dan mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian telah menyusun langkah strategis yang tertuang dalam blueprint swasembada pangan," kata Amran.

Amran menegaskan bahwa swasembada pangan adalah gagasan besar dari Presiden Prabowo Subianto yang akan dijalankan secara intensif untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia. Dirinya menjelaskan, pada tahun 2024 Kementan telah melakukan refocusing anggaran untuk mencapai target produksi beras sebagai bagian dari upaya percepatan produksi pangan.

Pemerintah melakukan refocusing anggaran sebesar Rp1,7 triliun. Melalui optimalisasi ini memberikan dampak surplus produksi 1,13 juta ton beras dengan nilai total mencapai Rp13,57 triliun."Kebijakan yang tepat ini berhasil meningkatkan produksi beras di Agustus-Oktober 2024 yang tercatat BPS," ujarnya.

Selain itu, Kementerian Pertanian mengimplementasikan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian untuk memastikan keberhasilan swasembada pangan. Intensifikasi dilakukan dengan pemanfaatan benih unggul, distribusi pupuk yang memadai, dan program pompanisasi di beberapa daerah sentra pangan seperti sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Selain itu, upaya optimalisasi lahan rawa seluas 360.000 hektar juga menjadi fokus utama.

Di sisi lain, ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian ditargetkan pada cetak sawah baru seluas 3 juta hektar yang tersebar di beberapa daerah, antara lain Merauke dengan target 1 juta hektar, Kalimantan Tengah 500.000 hektar, Kalimantan Selatan 300.000 hektar, Sumatera Selatan 200.000 hektar, serta daerah lainnya seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, dan Sumatera Utara.

Kementerian Pertanian juga akan melakukan revitalisasi terhadap bendungan baru untuk mendukung pengairan yang efektif dan efisien. Di sisi lain, petani milenial dan generasi Z dilibatkan secara aktif dalam transformasi pertanian, dengan memanfaatkan potensi geografis dan topografi serta menyesuaikan dengan iklim dan budaya lokal.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan, pemerintah menargetkan program cetak sawah meliputi lahan seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun ke depan. Menurutnya, program cetak sawah menjadi kebutuhan, karena penduduk Indonesia terus bertambah, sementara sawah tidak pernah bertambah."Mau tidak mau, suka tidak suka, harus cetak. Bukan hanya untuk kebutuhan tahun ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, bukan. Tapi ini untuk beberapa dekade ke depan," ujarnya pula.

Pemerintah memperkirakan 3 juta hektare sawah baru, bisa menjamin generasi bangsa hingga 80 tahun ke depan, dengan eksponensial penambahan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan nasional. Lebih jauh terkait dengan status kepemilikan lahan yang akan diberlakukan program cetak sawah, Sudaryono menyampaikan bahwa lahan bisa milik pemerintah atau perorangan.

Intinya, kata dia, pemerintah akan segera melakukan program cetak sawah."Nanti tinggal kami atur skema. Jadi bukan kok terus kami datang ke hutan lindung, hutan apa, main tebang-tebang. Maksud saya ini supaya nggak misleading," ujarnya lagi.

Dia menekankan lahan yang digunakan sifatnya merupakan lahan rawa, yang sudah sekian lama tidak pernah termanfaatkan."Kita manfaatkan, drainasenya kita perbaiki, airnya kita alirkan. Kemudian keasamannya kita netralisir sehingga lahan-lahan itu bisa ditanami," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa target 3 juta hektare lahan cetak sawah tidak berada di satu hamparan saja, melainkan terbagi-bagi di beberapa titik wilayah."Sehingga jangan dipikir 3 juta itu satu hamparan 3 juta. Ada yang 10 ribu, 50 ribu di mana, kemudian sekian ratus ribu di mana, sekian belas ribu di mana. Total semuanya yang kami targetkan ada sekitar 3 juta. Saya kira itu," kata Wamentan lagi.bani

BERITA TERKAIT

MENTERI UMKM MAMAN ABDURRAHMAN: - Pemerintah Kaji Penghapusan Utang UMKM

  Jakarta-Menteri Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, mengatakan saat ini Pemerintah sedang mengkaji lebih dalam mengenai rencana…

DPR : Impor Baja Murah dari China Ancam Industri Lokal

NERACA Jakarta - Anggota Komisi VII DPR, Iman Adinugraha, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya impor baja murah dari China. Ini…

DIDUGA PAILIT TERDAMPAK PERMENDAG 8/2024 - Pemerintah Bahas Penyelamatan PT Sritex Tbk

Jakarta-Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemerintah telah membahas rencana penyelamatan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang tengah…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENTERI UMKM MAMAN ABDURRAHMAN: - Pemerintah Kaji Penghapusan Utang UMKM

  Jakarta-Menteri Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, mengatakan saat ini Pemerintah sedang mengkaji lebih dalam mengenai rencana…

DPR : Impor Baja Murah dari China Ancam Industri Lokal

NERACA Jakarta - Anggota Komisi VII DPR, Iman Adinugraha, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya impor baja murah dari China. Ini…

DIDUGA PAILIT TERDAMPAK PERMENDAG 8/2024 - Pemerintah Bahas Penyelamatan PT Sritex Tbk

Jakarta-Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemerintah telah membahas rencana penyelamatan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang tengah…