Berkat kerja keras, PT Privy Identitas Digital (Privy) berhasil perluas penetrasi pasar. Belum lama ini, perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi ini memfasilitasi penandatangan dokumen perjanjian lintas negara (cross border) perusahaan di Indonesia dan Australia secara daring pada acara Trade Expo Indonesia 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara PT Doa Bangsa Agrobisnis yang berkedudukan di Jakarta menunjuk Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd sebagai perwakilan pemasaran (Marketing) sekaigus mempromosikan dan membangun pasar di Australia. “Melalui aplikasi tanda tangan elektronik tersertifikasi milik Privy, sangat menjamin keutuhan isi dari perjanjian dan tidak dapat diubah setelah ditandatangani. Integritas dari isi perjanjian bersifat nirsangkal dan terjamin keabsahannya,”kata President Director PT Doa Bangsa Agrobisnis, Hikmat Taufik dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, penandatanganan kerjasama cross border Indonesia-Australia ini bernilai US$ 15.000.000 disaksikan Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan dan dilakukan secara bersamaan tanpa menemui kendala berarti. “Kami sangat berterima kasih kepada Privy yang memfasilitasi perjanjian ini menjadi lebih mudah, efisien dan lebih terpercaya,” ujar Director Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd.
Menurutnya, peranan teknologi digital sangat penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan perdagangan saat ini, sehingga pemanfaatannya perlu ditingkatkan oleh banyak pihak di waktu yang akan datang. Sementara itu, CEO Privy Marshall Pribadi menyambut baik kerjasama kedua perusahaan berbeda negara tersebut dengan menggunakan TTE dari Privy. Menurutnya, teknologi digital tidak hanya berperan dalam meningkatkan produktivitas di suatu perusahaan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian.“Dengan pemafaatan teknologi yang tepat, institusi bisnis dan pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar seperti dapat menekan biaya produksi, meningkatkan daya saing serta pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” ungkap Marshall.
Selain perusahaan dari Australia, Privy memfasilitasi penandatanganan kerjasama bisnis perusahaan Indonesia lainnya dengan Vietnam dan Korea di acara TEI 2024. Tercatat total nilai perjanjian sebesar US$ 19.000.000. Selain itu, Privy juga dipercaya perusahaan asing dari Australia, Vietnam dan Korea untuk menyediakan perjanjian kerjasama menggunakan TTE dengan total nilai US$ 119.133.000.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku gembira dengan suksesnya kegiatan TEI 2024. Zulkifli juga berharap banyak pihak berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta ekspor melalui peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk Indonesia. “Alhamdulillah antusiasme eksportir, buyer, serta investor terhadap TEI tahun ini sungguh luar biasa. Capaian ini lebih banyak karena kita target transaksi US$ 15 Miliar terlampaui menjadi US$ 22,73 Miliar,” ucap Zulkifli.
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek…
NERACA Jakarta – Pasca pengambil alihan saham yang dilakukan PT Eco Energi Perkasa terhadap PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK).…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek…