Ekspansi Pasar Asia - Pyridam Farma Kaji Tujuh Perusahaan Diakuisisi

NERACA

Jakarta – Pasca mengakuisisi 100% saham perusahaan farmasi asal Australia yakni Probiotec Limited, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) masih berencana mengakuiisisi perusahaan. Dimana perseroan menargetkan melakukan merger dan akuisisi (M&A) terhadap tujuh perusahaan lagi. "Ada juga kesempatan inorganik di Australia. Tetapi setelah nanti ada definitive agreement, baru bisa dipaparkan,"kata Direktur Utama Pyridam Farma, Lee Yan Gwan di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan terus melihat kesempatan secara inorganik atau seperti melalui akuisisi dan merger. Dia menjelaskan kesempatan inorganik tersebut ada di kawasan Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, dan Myanmar. Saat ini, PYFA tengah mengkaji target-target tersebut. Sebanyak 7 perusahaan tengah diidentifikasi perseroan, tetapi ada beberapa perusahaan lagi yang ditargetkan PYFA.

Menurut Lee, akuisisi ini memiliki tujuan untuk memberikan manfaat bagi perusahaan secara keseluruhan. Manfaat tersebut seperti menambah kapasitas, kapabilitas, dan memperbesar area lokasi PYFA. "Jadi itu semua dikaji. Tetapi, apapun yang nantinya kami kejar atau kami lakukan, itu memberikan dampak positif PYFA secara keseluruhan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pyridam Farma Yenfrino Gunadi menjelaskan akuisisi ke depan yang akan dilakukan oleh PYFA belum tentu memiliki nilai sebesar Probiotec. Dirinya menjelaskan, PYFA akan memprioritaskan untuk membiayai akuisisi tersebut menggunakan dana kas internal terlebih dahulu."Kami akan prioritaskan internal cashflow [membiayai akuisisi], baru bank, lalu terakhir baru akan kami mintakan persetujuan shareholder untuk rights issue,"katanya.

Sebagai informasi, tahun ini PYFA tercatat resmi mengakuisisi Probiotec Limited, perusahaan farmasi asal Australia. Pembelian atas 100% saham Probiotec ini dilakukan dengan nilai transaksi sebesar AU$252 juta. Adapun Probiotec tercatat bermitra dengan pemain global seperti Johnson & Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lain sebagainya.

Perseroan menjelaskan, akuisisi ini tak hanya memperkuat posisi Pyridam Farma di pasar global, tetapi juga membuka peluang baru untuk ekspansi dan kerja sama di industri farmasi, memperoleh akses kepada teknologi serta research and development (R&D) yang lebih mumpuni, efisiensi operasional, dan akses kepada sumber daya dan fasilitas produksi yang lebih baik."Dengan jaringan dan pengalaman luas yang dimiliki Probiotec Limited, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan Pyridam Farma ke depan," katanya.

Tahun lalu, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp85,22 miliar atau memburuk dibanding tahun 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp275,24 miliar. Akibatnya, saldo laba belum ditentukan penggunaannya menyusut 22,9% secara tahunan menjadi Rp285,44 miliar pada tahun 2023.

 

BERITA TERKAIT

Hadapi Transisi Besar Industri Asuransi - Asuransi Bintang Siap Terapkan PSAK 117 di 2025

Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…

Swasembada Energi - Arkora Hydro Kebut Konstruksi Dua Proyek EBT

NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…

WSBP Bukukan Kontrak Baru Rp2,22 Triliun

NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Hadapi Transisi Besar Industri Asuransi - Asuransi Bintang Siap Terapkan PSAK 117 di 2025

Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…

Swasembada Energi - Arkora Hydro Kebut Konstruksi Dua Proyek EBT

NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…

WSBP Bukukan Kontrak Baru Rp2,22 Triliun

NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…