NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) membangun sebanyak empat kapal tongkang. Ekspansi kapal bertujuan untuk menjawab tingginya permintaan atas jasa angkutan. Keempat kapal yang sedang dibangun emiten sektor jasa angkutan laut tersebut meliputi unit KLS11 H519, KLS12 H520, KLS15 H525, dan KLS16 H526 dengan dimensi 300x84x20 kaki (feet), dan deck loading 8 ton per m3, serta berat hingga 9.000 ton.
Direktur Utama KLAS, Kurnyatjan Sakti Efendie dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembangunan empat kapal tongkang tersebut merupakan bagian dari strategi KLAS untuk meningkatkan kinerja. “Dari segmen perkapalan, permintaan atas jasa pengangkutan masih cukup tinggi,”ujarnya.
Ditambahkannya, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mempunyai potensi besar di sektor transportasi wilayah laut. Tidak hanya menjadi sarana penghubung antar pulau, perkapalan juga berfungsi untuk melayani angkutan laut/logistik internasional yang melintasi alur laut kepulauan Indonesia (ALKI).
Disampaikannya pula, progres terkini pembuatan kapal H519 sudah mencapai 70% dan diperkirakan dapat diluncurkan pada pertengahan Desember 2022. Kurnia menyebut, pengerjaan kapal ini tinggal menyisakan penyambungan haluan dan pemasangan side board. Sementara untuk pembangunan unit KLS12 H520, progresnya sudah mencapai 40%. Menurut Kurnia, KLAS telah memasang deck haluan dan deck center untuk selanjutnya dilakukan pemasangan deck kiri dan kanan.“Kami mengestimasi, kapal H520 ini bisa diluncurkan pada pertengahan Januari 2025, dengan pengurusan dokumen kapal maksimal 2 minggu setelah launching,” tutur dia.
Sedangkan, progress pengerjaan kapal H525 dan H526 mencapai 10%-12% per bulan. Kurnia menargetkan, kapal H525 dan H526 rampung pada April 2025. Data terbaru menunjukkan, progres pengerjaan H525 kini telah mencapai 15% terhitung sejak dibangun pada akhir Agustus 2024. Ke depan, perseroan berencana untuk terus menjalin kemitraan potensial guna menggarap bisnis kargo dan aktif mengikuti tender jasa angkutan kapal yang potensial. Pasalnya, bisnis kaca KLAS dinilai memiliki prospek cerah. Melalui anak usahanya, PT Kurnia Surya Santosa (KSS), KLAS juga mencermati, permintaan kaca masih prospektif seiring tumbuhnya rencana pembangunan rumah bagi rakyat.
Di segmen pasir kuarsa, permintaan komoditas juga terus bertumbuh paralel dengan bertambahnya industri kaca di Indonesia. KLAS melalui anak usahanya, PT Karya Cipta Lahanindo, tercatat sudah menuntaskan pembangunan mesin pemurnian pasir kuarsa menggunakan dana hasil initial public offering (IPO). Tahun, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp55 miliar atau meningkat 116,8% year on year (yoy) dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang senilai Rp25,37 miliar.
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…