NERACA
Tangerang – Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus meningkat membuat Indonesia menjadi negara mitra dagang dan investasi utama yang menarik secara global. Banyak negara, termasuk Australia, melihat Indonesia sebagai pusat strategis di Asia Tenggara, sekaligus pintu gerbang utama untuk mengakses pasar Asia lainnya.
Dalam Forum Bisnis Indonesia-Australia, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjelaskan, “dengan kondisi ekonomi yang terus membaik, Indonesia bagi Australia adalah hub Asia Tenggara serta pintu gerbang utama dalam mengakses pasar Asia. Sedangkan, bagi Indonesia, Australia memiliki posisi khusus sebagai pintu gerbang kawasan pasifik yang lebih luas lagi”.
Jerry pun mengungkapkan, Australia selalu menjadi mitra dagang penting Indonesia. Hubungan kedua negara telah diperkuat dengan pelaksanaan Indonesia-Australia Comprehensive Economi Partnership (IA-CEPA) yang diyakini membawa banyak peluang perdagangan bagi kedua negara, sekaligus membawa kemakmuran bagi kedua negara.
“Indonesia telah menyelesaikan dan melaksanakan sejumlah perjanjian perdagangan dengan mitra dagangnya. Melalui forum bisnis ini, saya ingin mengajak para pelaku bisnis Australia untuk melihat dan memanfaatkan peluang bisnis di Indonesia serta memaksimalkan implementasi IA-CEPA,” ungkap Jerry.
IA-CEPA, sambung Jerry, merupakan perjanjian yang komprehensif dengan cakupan yang tidak terbatas pada perdagangan barang, namun juga mencakup perdagangan jasa, investasi dan kerja sama ekonomi. Cakupan IA-CEPA yang komprehensif akan mendorong Indonesia dan Australia menjadi mitra sejati.
“Kegiatan forum bisnis ini penting karena dapat memberikan wawasan terbaru kepada para pelaku usaha di kedua negara. Sekaligus, saya mendorong para pelaku usaha Australia untuk terhubung dengan ribuan pemasok terpercaya Indonesia,termasuk melalui Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, untuk mendapatkan produk-produk terbaik Indonesia,” ujar Jerry.
Sebelumnya, Jerry pun mengakui bahwa Indonesia dan Australia telah membuat kemajuan dalam nota kesepahaman dalam kerja sama tentang kendaraan listrik dan baterai. Adapun, tugas dari kedua pemerintah adalah mendiversifikasi, memperkuat rantai pasokan dan proses produksi.
Australia merupakan mitra strategis ASEAN di bidang perdagangan dan investasi. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN. Mereka mengklaim dapat menyumbangkan keahlian dan kemampuannya terutama dalam energi terbarukan, pertanian, pertambangan, dan negaranya yang memiliki catatan investasi yang kuat di Indonesia di bidang pendidikan tinggi dan kesehatan.
Kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Australia diharapkan akan membawa banyak manfaat. Melalui beberapa kerjasama diharapkan akan meningkatkan perdagangan dan membuka akses pasar ke Australia untuk produk Indonesia, juga akan meningkatkan investasi.
Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra, Lintang Paramitasari Parnohadiningrat menjelaskan, hubungan perdagangan Indonesia dan Australia telah berlangsung cukup lama dan saling menguntungkan.
“Kedua negara mempunyai hubungan yang saling melengkapi. Indonesia dan Australia mempunyai banyak potensi yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing negara untuk saling mengisidi berbagai sektor strategis,” terang Lintang.
Plt. Konselor Menteri Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rod Commerfordmenyampaikan, kerja sama Indonesia dan Australia memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi ekonomi kedua negara, namun juga bagi sektor-sektor lainnya.
“Kerja sama tersebut turut memberikan manfaat di bidang teknologi, pendidikan, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia,” jelas Rod.
Total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari—Agustus 2024tercatat sebesar USD 10,33 miliar atau meningkat 27,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD3,16 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar USD7,16 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia ke Australia adalah komponen elektronik seperti peralatan penerima televisi, produk besi atau baja, mesin, produk kayu, dan peralatan komunikasi. Sementara itu, ekspor utama Australia ke Indonesia adalah batu bara, gandum dan meslin, bijih besi, logam, serta gula.
Tidak hanya itu, sebelumnya Kemendag melalui Atase Perdagangan RI di Canberra memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman kerja sama penyediaan gudang dan pemasaran produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Australia.
Penandatanganan dilaksanakan oleh Export Academy Indonesia dan Import United Australia di kantor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Indonesian Eximbank, Jakarta.
Kerja sama ini dilakukan untuk memberikan solusi kepada pelaku usaha, khususnya UKM, untuk melakukan penetrasi produk di Australia. Import United Australia Pty Ltd telah menyediakan gudang yang berlokasi di Melbourne sebagai sarana penyimpanan produk UKM yang akan dipasarkan di Australia
NERACA Bogor - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengingatkan bahwa hasil-hasil bumi seperti tambang, perkebunan, pertanian, hingga komoditas kelautan,…
NERACA Jakarta- Berdasarkan keseluruhan mekanisme pengelolaan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, maka diharapkan BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) dapat…
NERACA Tengerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak pelaku usaha memanfaatkan pasar ekspor di kawasan Afrika. Sejumlah produk makanan dan minuman,maupun…
NERACA Bogor - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengingatkan bahwa hasil-hasil bumi seperti tambang, perkebunan, pertanian, hingga komoditas kelautan,…
NERACA Tangerang – Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus meningkat membuat Indonesia menjadi negara mitra dagang dan investasi utama yang…
NERACA Jakarta- Berdasarkan keseluruhan mekanisme pengelolaan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, maka diharapkan BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) dapat…