NERACA
Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) berencana melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue menerbitkan 5 miliar saham baru. Penerbitan saham ini memiliki nilai total Rp4,5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan bakal menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5 miliar. Harga pelaksanaan dari HMETD ini adalah Rp900 per saham. Nantinya, saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue ini akan dicatatkan di BEI dan akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham-saham TOWR yang telah diterbitkan sebelumnya.
Kemudian dana hasil rights issue akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dan untuk keperluan modal kerja perseroan dan atau PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak perusahaan TOWR yang 99% sahamnya dimiliki perseroan. Adapun pinjaman mana dari TOWR dan/atau Protelindo yang akan dibayar akan ditentukan kemudian. TOWR juga menjelaskan pemegang saham TOWR yang tidak melaksanakan rights issue yang dimiliki olehnya dalam rencana HMETD, maka kepemilikan pemegang saham tersebut akan terdilusi dalam jumlah maksimum sebesar 9,12% tanpa memperhitungkan saham treasuri, atau 8,93% dengan memperhitungkan saham treasuri.
Manajemen menuturkan rights issue akan dilaksanakan sesuai dengan POJK No. 32/2015. Oleh karenanya, TOWR harus telah memperoleh persetujuan RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2024 atau tanggal lain yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku. Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi BEI TOWR menjelaskan sampai saat ini belum ada informasi mengenai pihak yang akan/tidak akan melaksanakan haknya. Hal tersebut mengingat struktur rights issue masih belum final dan persetujuan RUPS belum diperoleh.
Terkait hal ini akan diungkapkan dalam prospektus yang akan diterbitkan pada saat pengajuan pernyataan pendaftaran ke OJK. TOWR juga memastikan dengan rights issue ini, TOWR akan senantiasa mematuhi ketentuan terkait dengan saham free float. Selain itu, TOWR juga menuturkan tidak akan ada perubahan pengendalian perseroan setelah penambahan modal dilakukan.
Semester pertama 2024, laba bersih TOWR tumbuh 9,39% menjadi Rp1,61 triliun (Rp32 per saham) jika dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp1,46 triliun (Rp29 per saham). Kemudian pendapatan bersih TOWR naik 6,5% menjadi Rp6,15 triliun pada semester I 2024, dari Rp5,77 triliun pada periode sama 2023. Pendapatan TOWR semester I 2024 didominasi oleh jasa sewa menara telekomunikasi ke pihak ketiga yakni Rp6,08 triliun atau sekitar 98,81% dari total pendapatan.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan TOWR yang lebih tinggi dari pendapatan yakni sebesar 8,04% jadi Rp1,85 triliun, dari Rp1,71 triliun semester I 2023. Namun, laba kotor Perseroan tumbuh 5,89% jadi Rp4,29 triliun pada semester I 2024, dibanding Rp4,05 triliun pada semester I 2023. (bani)
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…