NERACA
Jakarta –Kembangkan diversifikasi bisnis di sektor kesehatan dan rumah sakit terus dilakukan PT Astra Internasional Tbk (ASII). Setelah sukses mengakuisisi saham emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), teranyar Astra melalui anak usahanya PT Astra Sehat Nusantara telah mengakuisisi rumah sakit jantung Heartology Cardiovascular Hospital senilai Rp645 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, investasi pada Heartology Cardiovascular Hospital mencerminkan keyakinan Astra bahwa sektor kesehatan Indonesia memiliki prospek yang baik. Apalagi, besarnya jumlah populasi Indonesia serta ekonomi yang terus bertumbuh mendorong permintaan tersedianya layanan kesehatan yang semakin baik dan berkualitas.
Heartology Cardiovascular Hospital (Heartology) merupakan salah satu pusat layanan jantung swasta terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Heartology telah menangani lebih dari 1.500 kasus jantung, termasuk 1.000 intervensi dan 400 kasus aritmia jantung. Dengan didukung oleh dokter-dokter berpengalaman serta fasilitas dan peralatan mutakhir, Heartology berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif.
Asal tahu saja, penyelesaian akuisisi Heartology Cardiovascular Hospital dengan nilai investasi sebesar Rp643 miliar, total investasi Astra di sektor layanan kesehatan telah mencapai US$275 juta atau setara dengan Rp4,2 triliun. Selain itu, Astra melalui Astra Otoparts telah memproduksi sebanyak 24 jenis alat kesehatan menggunakan merek ‘GRIN’. “Kami berharap investasi di Heartology Cardiovascular Hospital, yang merupakan rumah sakit khusus jantung ini, dapat berkontribusi pada penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, khususnya peningkatan kualitas penanganan penyakit kritis di Indonesia, dan memainkan peran integral dalam pengembangan ekosistem kesehatan Astra,”kata Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro.
Sementara Head of Investor Relations Astra Internasional, Tira Ardianti menambahkan, perseroan merambah sektor kesehatan karena menilai sektor tersebut memiliki peluang yang sangat luas. Lebih lanjut, Astra berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan industri kesehatan di Tanah Air. ASII juga masih membuka peluang penjajakan lebih karena masih terus meninjau portofolio bisnisnya, sehingga selalu relevan dan mengacu pada pertumbuhan jangka panjang.
Sebagai informasi, investasi Astra di sektor kesehatan dimulai sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2021. Saat itu ASII berinvestasi sekitar US$35 juta di platform teknologi kesehatan Halodoc. Kemudian, melalui anak usahanya, PT Astra Digital Internasional, ASII menambah investasi di Halodoc. Dalam pendanaan seri D Halodoc sebesar US$100 juta itu, Astra memimpin partisipasi. Total investasi Astra setelah pendanaan seri D mencapai US$135 juta atau sekitar Rp2,02 triliun.
Selain itu, Astra juga berinvestasi di emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk pada 2022. ASII masuk pertama kali ke Hermina dengan membeli saham private placement HEAL pada awal kuartal II/2022. Melalui jalur suntikan modal langsung, Astra memborong 30 juta saham HEAL dan menguasai 0,2% saham. Direksi Astra pun masuk jajaran komisaris emiten jaringan rumah sakit Hermina tersebut. Astra pun menambah kepemilikan sahamnya di HEAL. Kini, porsi saham ASII di HEAL mencapai 7,23% atau 1,11 miliar saham.
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…
Wujudkan perusahaan yang bersih, sehat dan transparan dengan praktek good corporate governance (GCG), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI) mengumumkan kesiapan…
NERACA Jakarta – Keseriusan pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk industri menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi PT…
NERACA Jakarta– Sampai dengan November 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan…