IA-CEPA Salah Satu Instrumen Majukan Sektor Perdagangan Internasional

NERACA

Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney bekerja sama dengan Indonesia Business Council (IBC) Australia menggelar seminar ‘Menuju Indonesia Emas melalui IA-CEPA’ di Tangerang, Banten.

Seminar yang berfokus pada peran dan manfaat IA-CEPA dalam menuju cita-cita Indonesia Emas 2045 ini dilaksanakan di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 2024 pada 9—12 Oktober 2024.

“Dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) menjadi salah  satu instrumen penting dalam memajukan sektor kerja sama perdagangan internasional, utamanya dengan Australia. IA-CEPA diyakini akan terus memberikan manfaat di banyak sektor bagi kedua negara,” ujar Kepala ITPC Sydney, Christhophorus Barutu.

Christhoporus menjelaskan, IA-CEPA merupakan salah satu perjanjian ekonomi paling strategis yang menjadi landasan kuat bagi kedua negara untuk memperdalam dan memperluas hubungan ekonomi.

“Saat Indonesia memantapkan langkah menuju Indonesia Emas 2045, IA-CEPA hadir sebagai instrumen kunci yang dapat mempercepat transformasi ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global,” jelas Christhoporus.

IA-CEPA,  lanjut Christhophorus, memberikan kemudahan akses pasar bagi produk unggulan Indonesia  di Australia, yang merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia. Sementara, para pelaku usaha  Australia juga mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar Indonesia, yang merupakan salah satu pasar  dengan pertumbuhan tercepat di dunia.  Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menawarkan peluang besar bagi Australiadi berbagai sektor, mulai dari agribisnis, energi, manufaktur, hingga teknologi digital.

Menurut Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra, Lintang Paramitasari Parnohadiningrat, IA-CEPA tidak hanya berbicara soal peningkatan perdagangan dan investasi, tetapi juga menciptakan peluang untuk memperkuat berbagai sektor strategis seperti teknologi, pendidikan, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.

Hal ini adalah bagian penting dari peta jalan nasional untuk memastikan Indonesia mampu beradaptasi  dan berkembang dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Sedangkan, pada TEI  2024 ini, dapat disaksikan betapa dinamisnya potensi Indonesia, terutama dalam memperkenalkan  produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor dan berdaya saing tinggi di pasar internasional.

“Melalui TEI 2024, kita dapat melihat dengan lebih jelas bagaimana kolaborasi dalam kerangka IA-CEPA memberikan dampak nyata bagi kedua negara. Para pelaku usaha, baik dari Indonesia maupun Australia,  memiliki kesempatan untuk menjalin kemitraan yang lebih erat, bertukar teknologi, serta berbagi  pengalaman dalam mengembangkan industri yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” ujar Lintang.

Presiden IBC Australia, Josep Rustam menjelaskan, IBC Australia selalu siap mendukung dan menjembatani komunitas bisnis Indonesia dan Australia. IBC Australia akan meningkatkan hubungan  dengan pemerintah Australia agar peran dan partisipasi komunitas bisnis Indonesia semakin diakui sebagai bagian dari masyarakat Australia. Di samping itu, IBC Australia juga memberikan perhatian  khusus terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. 

Menurut Josep, terkait IA-CEPA, tersedia peluang bagi UMKM yang kreatif dan mampu beradaptasi  dengan cepat, terutama yang melayani kebutuhan primer masyarakat, baik di Indonesia maupun Austalia.

“IA-CEPA mendorong pengembangan ekosistem UMKM di Indonesia. Banyak UMKM yang kini dapat   memanfaatkan perjanjian ini untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar  hingga ke Australia. Dengan adanya bimbingan dan akses pelatihan yang disediakan IA-CEPA, kita harapkan UMKM Indonesia dapat lebih berdaya saing di tingkat global,” jelas Josep.

Seperti diketahui, Kemendag melalui Atase Perdagangan RI di Canberra terus  berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia. Hal ini merupakan bagian dari implementasi hubungan ekonomi Indonesia dan Australia sejak berlakunya  Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau Indonesia-Australia    Comprehensive Economic  Partnership Agreement (IA-CEPA) pada 2020 lalu.

 

BERITA TERKAIT

Tahun 2025, Kontribusi Koperasi Ditargetkan Meningkat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menargetkan koperasi bisa tumbuh besar di tahun mendatang, dan terus berkontribusi bagi…

Jelang Nataru, Awasi Distribusi MINYAKITA

NERACA Bekasi – Kementerian  Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen  dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) terus melakukan pengawasan terhadap…

Di 2024 Produksi Perikanan Budi Daya Meningkat 13,6%

NERACA Jakarta - Kinerja sektor perikanan budi daya menorehkan catatan positif di tahun 2024. Program-program ekonomi biru Menteri Sakti Wahyu…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tahun 2025, Kontribusi Koperasi Ditargetkan Meningkat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menargetkan koperasi bisa tumbuh besar di tahun mendatang, dan terus berkontribusi bagi…

Jelang Nataru, Awasi Distribusi MINYAKITA

NERACA Bekasi – Kementerian  Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen  dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) terus melakukan pengawasan terhadap…

Di 2024 Produksi Perikanan Budi Daya Meningkat 13,6%

NERACA Jakarta - Kinerja sektor perikanan budi daya menorehkan catatan positif di tahun 2024. Program-program ekonomi biru Menteri Sakti Wahyu…