Akses Pasar ke Amerika Latin Diperluas

NERACA

Jakarta – Indonesia dan Peru melaksanakan Putaran Ketiga Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara kedua negara (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership  Agreement/IP–CEPA) mulai. Perundingan dijadwalkan berlangsung selama empat hari hingga Jumat, (20/9) mendatang di Jakarta.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Johni Martha menyampaikan,  kedua negara semakin mengintensifkan perundingan IP–CEPA untuk mempercepat tercapainya target kesepakatan substansial.

Johni berharap, kesepakatan substansial tersebut dapat diumumkan Kepala Negara RI dan Peru di Pekan  Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Economic Leaders Week) di Peru pada November 2024 mendatang.

“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan perundingan IP–CEPA  ini  dengan  sebaik-baiknya. Perundingan  ini  adalah  kesempatan  emas  bagi  Indonesia  untuk  memperluas  pasar  ke  Amerika  Latin. Perjanjian ini akan membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia, seperti manufaktur dan pertanian,  sekaligus  memperkuat  posisi  Indonesia  di  pasar  global,” ujar Johni yang juga merupakan Ketua Tim Perunding Indonesia

.Salah satu poin penting dari perundingan IP–CEPA adalah komitmen untuk melanjutkan pembahasan mengenai akses pasar, aturan teknis, keamanan pangan, serta pengurangan hambatan nontarif sebagai manfaat yang diharapkan kedua negara. 

Johni berharap, tujuh kelompok kerja yang terlibat dalam perundingan ini dapat segera menyelesaikan  pembahasan mereka dalam tenggat waktu yang sudah disepakati dalam Rencana Kerja Perundingan IP–CEPA.

Johni membuka putaran ketiga ini bersama Direktur Asia, Oseania, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Peru sekaligus Pemimpin Delegasi Peru Gerardo Meza. 

Dalam sesi pembukaan, Johni dan Gerardo menyampaikan, Indonesia dan Peru sepakat untuk  mempercepat pembahasan agar dapat mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.

Sementara itu, Gerardo menyampaikan, Peru memiliki optimisme yang sama dengan Indonesia dalam upaya menjajaki peluang perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, IP–CEPA menjadi batu loncatan penting dalam penguatan hubungan dagang Indonesia dan Peru.

“Banyaknya pengusaha Peru yang hadir pada Indonesia Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum pada 11–13 September 2024 di Lima, Peru membuktikan tingginya minat dan kepercayaan mereka terhadap potensi kerja sama ekonomi dengan Indonesia. IP–CEPA pun menjadi langkah penting bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Gerardo.

Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis suboyama yang turut hadir dalam pembukaan putaran ketiga perundingan IP–CEPA menegaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru telah terjalin dengan erat.

“Indonesia bukanlah negara yang asing bagi Peru jika mengingat hubungan diplomatik kedua negara telah berjalan sejak 1975. Kami di Kedutaan Besar Peru di Jakarta selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan RI, khususnya dalam menangani isu-isu strategis di bidang perdagangan. Saya  optimistis IP–CEPA akan semakin memperkuat hubungan dan menambah manfaat bagi kedua negara,” jelas Luis.

Sebagai langkah lanjutan, Indonesia dan Peru telah sepakat untuk menggelar perundingan keempat IP–CEPA pada 28 Oktober–1 November 2024 di Jakarta.

Target perundingan keempat adalah pengumuman penyelesaian substansial yang direncanakan untuk  dapat disampaikan di sela-sela APEC Economic Leaders Week 2024 di Peru.

Pada semester pertama 2024, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Peru terus menunjukkan performa yang kuat dengan total nilai perdagangan mencapai USD196 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai USD153,8 juta, sementara impor Indonesia dari Peru sebesar USD42,2  juta. 

Indonesia menikmati surplus perdagangan yang signifikan sebesar USD111,6 juta pada periode tersebut. Sementara itu, sepanjang 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD444,3 juta.

Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai USD367,4  juta dan impor Indonesia dari Peru mencapai USD77 juta. Dengan capaian ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar  USD  290,4  juta. Capaian ini menggaris bawahi posisi kuat Indonesia dalam hubungan dagang dengan Peru.

Dalam lima tahun terakhir (2019–2023), tren perdagangan Indonesia–Peru tumbuh positif dengan rata-rata kenaikan sebesar 19,8  persen. Peru kini menjadi negara tujuan ekspor nonmigas ke-45  bagi Indonesia.

Peru juga menempati peringkat ke-73 sebagai negara asal impor Indonesia. Ekspor utama Indonesia ke Peru pada 2023 meliputi kendaraan bermotor (USD144 juta), biodiesel (USD31,8 juta), alas kaki (USD30,5 juta), dan kertas (USD 13,2 juta).

Di sisi lain, impor utama Indonesia dari Peru terdiri atas biji kakao (USD33,1 juta), anggur segar dan  kering (USD19,7 juta), pupuk mineral fosfat (USD 8,5 juta), seng tidak ditempa (USD 5,3 juta), dan terak ampas logam (USD 2,5 juta).

Potensi perdagangan antara Indonesia dan Peru sangat besar. Peru, dengan populasi sekitar 34 juta jiwa  dan produk domestik bruto (PDB) sebesar USD239,3 miliar pada 2023, menawarkan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Peru juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan kebijakan propasar. Kondisi-kondisi ini menjadikan Peru salah satu destinasi investasi asing terkuat di Amerika Latin.

 

 

BERITA TERKAIT

Pitching Day Jadi Momentum Pelaku Usaha Bertransformasi

NERACA Mataram – Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ali Manshur pada Kegiatan Pitching…

Pemanfaatan Teknologi Produksi Tumbuhkan Ekonomi Inklusif

NERACA Peru – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyoroti pentingnya pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan teknologi produksi bagi usaha mikro kecil…

Produksi Susu Ikan Dorong Hilirisasi Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut susu ikan  merupakan minuman protein salah satu produk turunan dari Hidrolisat Protein…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pitching Day Jadi Momentum Pelaku Usaha Bertransformasi

NERACA Mataram – Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ali Manshur pada Kegiatan Pitching…

Pemanfaatan Teknologi Produksi Tumbuhkan Ekonomi Inklusif

NERACA Peru – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyoroti pentingnya pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan teknologi produksi bagi usaha mikro kecil…

Akses Pasar ke Amerika Latin Diperluas

NERACA Jakarta – Indonesia dan Peru melaksanakan Putaran Ketiga Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara kedua negara (Indonesia–Peru Comprehensive Economic…