Indonesia-Palestina Kerja Sama Kembangkan Sektor Parekraf

NERACA

Jakarta – Indonesia dan Palestina sepakat memperkuat kolaborasi untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di kedua negara.

Penguatan kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Kesepahaman Bersama (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina, Hani Naji Abdalmasih Al-Hayek, di Jakarta.

Sandiaga mengungkapkan penandatanganan MoU ini merupakan penanda penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Palestina dalam mengembangkan potensi parekraf satu sama lain. “Banyak sekali potensi kolaborasi antara Indonesia dan Palestina," kata Sandiaga. 

Kerja sama yang disepakati pun beraneka ragam, mulai dari segi teknologi, informasi, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti pertukaran pelajar dan lain sebagainya.

Palestina merupakan salah satu negara dengan objek wisata religi yang beragam. Negara ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang beragama Islam maupun Kristen.

"Kita bisa memberikan masukan kepada pembangunan khususnya pariwisata setelah dibukanya kembali perbatasan Palestina untuk jamaah yang datang dari Indonesia," kata Sandiaga. 

Sandiaga menuturkan selain berkunjung ke Jakarta, rombongan Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina juga akan berkunjung ke Candi Borobudur di Jawa Tengah. "Di Borobudur ini juga kita bisa menampilkan candi Buddha tertua di dunia, kebetulan juga di Palestina banyak obyek wisata religi yang selama ini menjadi favorit bagi wisatawan kita," ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina, Hani Naji Abdalmasih Al-Hayek, mengapresiasi penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal pemulihan sektor parekraf Palestina yang terdampak oleh agresi Israel.

"Kami harap kerja sama ini bisa terus berlanjut di masa mendatang," ujar Hani.

Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajukan tambahan pagu indikatif tahun anggaran 2025 sebesar Rp3.052.364.852.000 untuk menghadirkan program-program yang mampu mengembangkan dan memajukan sektor parekraf di Indonesia.

Tambahan anggaran sebesar Rp3.052.364.852.000 diajukan sebagai tambahan bagi pagu indikatif tahun 2025 yang telah ditetapkan dalam Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor S-346/MK.02/2024 dan B-201/D.8/PP.04.03/04/2024 tanggal 5 April 2024 tentang Hal Pagu Indikatif Belanja Kementerian/Lembaga dan Dana Alokasi Khusus T.A 2025, yaitu Rp1.798.347.951.000.

pengajuan tambahan anggaran ini sangatlah penting bagi sektor parekraf Indonesia. Terlebih, ada sejumlah pencapaian membanggakan yang diraih sektor parekraf Indonesia.

Di antaranya indeks kinerja pengembangan pariwisata Indonesia (Travel Tourism Development Index/TTDI) versi World Economic Forum (WEF) yang naik 10 peringkat, dari peringkat 32 menjadi 22 dunia. Selain itu, Indonesia kembali menduduki peringkat teratas sebagai destinasi ramah Muslim versi Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2024.

Seperti dikethaui, sepanjang tahun 2023 ada beberapa target yang berhasil dicapai Kemenparekraf. Di antaranya nilai devisa pariwisata yang telah mencapai US$14 miliar dari target US$7,08-9,99 miliar, kontribusi sektor parekraf terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,9 persen, dan nilai tambah ekonomi kreatif yang mencapai Rp1.414,77 triliun.

Sementara itu, Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo memaparkan angka anggaran yang ditetapkan ini memang mengalami penurunan 49,96 persen dari pagu anggaran 2024, yaitu Rp3.534.132.141.000. Selain itu, Angela menambahkan pengajuan tambahan anggaran ini diajukan sebagai upaya untuk mengawal rancangan rencana kerja pemerintah (RKP) 2025, di mana sektor parekraf diarahkan sebagai agenda pembangunan transformasi ekonomi.

"Dengan demikian maka target indikator sasaran pencapaian 2025 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6 persen bisa diwujudkan. Selain itu, sasaran pembangunan parekraf 2025 adalah meningkatkan persentase PDB (produk domestik bruto) pariwisata sebesar 4,6 persen, pencapaian nilai devisa pariwisata sebesarUSD 22,1 miliar, dan meningkatkan proporsi PDB ekraf menjadi 7,92 persen," ujar Angela.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pembangunan Industri LPG Nasional Akan Tekan Ketergantungan Impor

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun industri Liquefied Petroleum…

Paradigma Bisnis Berkelanjutan di Era Transformasi Digital 5.0 - BIEMA 7th - ESGRC:

NERACA Jakarta – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta dengan bangga telah menyelenggarakan acara Business, Management, Economics,…

DPR Setujui Pagu Definitif Kemenparekraf 2025 Sebesar Rp1,7 Triliun

NERACA Jakarta – Komisi X DPR RI menyetujui pagu definitif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf)…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pembangunan Industri LPG Nasional Akan Tekan Ketergantungan Impor

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun industri Liquefied Petroleum…

Paradigma Bisnis Berkelanjutan di Era Transformasi Digital 5.0 - BIEMA 7th - ESGRC:

NERACA Jakarta – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta dengan bangga telah menyelenggarakan acara Business, Management, Economics,…

DPR Setujui Pagu Definitif Kemenparekraf 2025 Sebesar Rp1,7 Triliun

NERACA Jakarta – Komisi X DPR RI menyetujui pagu definitif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf)…