Instabilitas Politik Dalam Negeri Tekan IHSG

NERACA

Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (22/8) sore ditutup melemah dipimpin saham- saham sektor keuangan. IHSG ditutup melemah 65,90 poin atau 0,87% ke posisi 7.488,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,00 poin atau 0,85% ke posisi 934,36.

"Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), sejumlah sentimen memberikan warna perdagangan pasar keuangan hari ini. Pelaku pasar tampaknya menyikapi rilis risalah The Fed terbaru yang memberikan pesan sebagian besar anggota setuju dan ingin menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Di sisi lain, pasar juga menantikan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda yang akan berpidato pada esok hari di hadapan parlemen, yang akan dinantikan oleh pasar sehubungan arah kebijakan moneter bank sentral Jepang. Ketegangan perang dagang antara China dan Uni Eropa kembali menjadi perhatian, yang mana China memulai penyelidikan terhadap subsidi impor produk susu dari Uni Eropa, sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua pihak, yang akan mencakup beberapa produk susu seperti keju segar dan olahan.

Dari dalam negeri, pasar tampaknya khawatir terjadi instabilitas politik dan keamanan dalam negeri, yang berdampak dari drama politik yang sedang memanas sehubungan dengan aturan pemilihan kepala daerah (pilkada) jelang akhir tahun ini. Sebelumnya, syarat pencalonan kepala daerah yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dianulir oleh Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan selanjutnya DPR membuat revisi RUU Pilkada kembali dan hari ini melakukan rapat paripurna untuk pengesahan RUU tersebut.

Hal tersebut memunculkan aksi demonstrasi sebagai upaya protes pengesahan revisi RUU Pilkada di Gedung DPR/MPR. Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor melemah yaitu dipimpin sektor keuangan sebesar 1,57%, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 1,46% dan 1,43%. Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 0,94%, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,28% dan 0,19%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TMPO, JAWA, NZIA, LABA dan BNLI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBKP, IOTF, MPPA, MLPL dan ENRG. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.086.358 kali transaksi dengan jumlah saham, yang diperdagangkan sebanyak 18,42 miliar lembar saham senilai Rp39,59 triliun. Sebanyak 194 saham naik 389 saham menurun, dan 202 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Dampak Harga Komoditas Lesu - INTA Catat Penjualan Alat Berat Turun 6%

NERACA Jakarta- Sepanjang semester pertama 2024, PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mengalami penurunan penjualan alat berat sebesar 6%. Hal tersebut…

Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan - Blue Bird Pacu Bisnis Dengan Optimalkan Layanan

NERACA Jakarta- Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT…

Gandeng Kustodian Sri Lanka - KSEI Telah Perluas Kerjasama Global Yang Ke-9

NERACA Jakarta- Dorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dan pasar regional, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus perluas kerjasama dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Harga Komoditas Lesu - INTA Catat Penjualan Alat Berat Turun 6%

NERACA Jakarta- Sepanjang semester pertama 2024, PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mengalami penurunan penjualan alat berat sebesar 6%. Hal tersebut…

Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan - Blue Bird Pacu Bisnis Dengan Optimalkan Layanan

NERACA Jakarta- Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT…

Gandeng Kustodian Sri Lanka - KSEI Telah Perluas Kerjasama Global Yang Ke-9

NERACA Jakarta- Dorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dan pasar regional, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus perluas kerjasama dan…