Pabrik Pekan Baru Rampung - ROTI Miliki Kapasitas Produksi 5,7 Juta di 2026

NERACA

Jakarta – Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) menargetkan pembangunan pabrik roi Pekan Baru tuntas akhir tahun 2024. Dengan tambahan tersebut, perseroan akan memiliki 15 pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 5,7 juta potong roti per hari tahun 2026. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, kapasitas produksi tersebut diharapkan cukup untuk mendukung pertumbuhan penjualan perseroan hingga tahun 2026. Hingga kini, perseroan telah mengoperasikan 14 pabrik yang tersebar di seluruh wilayah Jawa sebanyak 8 pabrik, Sumatra sebanyak 3 pabrik, Kalimantan dua pabrik, dan Sulawesi satu pabrik. Total kapasitasnya mencapai 5,1 juta potong roti per hari.

Dari sisi jangkaun distribusi, manajemen ROTI menyebutkan, telah memiliki 93 ribu titik penjualan di seluruh Indonesia. Distribusi melalui modern trade mencakup lebih dari 50 jaringan minimarket, supermarket, dan hypermart. Selain itu, perseroan juga merangsek melalui jaringan generale trade yang mencakup seluruh gerai tradisional, termasuk warung, tricycle, dan sepeda motor lebih dari 1.000 distrubutor dan agen.

Penjualan melalui modern trade masih mendominasi terhadap total penjualan setara dengan 51% dan sisanya berasal dari saluran generale trade mencapai 49%. Hingga semester I-2024, perseroan membukukan kenaikan penjualan sebanyak 5,5% dari Rp 1,82 triliun menjadi Rp 1,92 triliun.  Manajemen ROTI menjelaskan pertumbuhan penjualan itu sejalan dengan strategi ekspansi bisnis yang telah dicanangkan perseroan dengan membangun pabrik di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.

Kemudian untuk memenuhi permintaan produk-produk roti dan kue yang terus bertumbuh, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan menyelesaikan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2024. Perseroan juga membukukan laba bersih tumbuh lebih pesat mencapai 21,8% dari Rp 118,8 miliar menjadi Rp 144,6 miliar. Hal ini sejalan dengan kenaikan gross margin dari 52,5% menjadi 54% dan margin bersih naik dari 6,5% menjadi 7,5%.

Selain itu, ROTI menyebutkan bahwa perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan pembelian kembali (buy back) saham sebanyak-banyaknya 88 juta atau dengan harga pelaksanaan maksimum Rp 1,700 per saham.

 

 

BERITA TERKAIT

Dampak Harga Komoditas Lesu - INTA Catat Penjualan Alat Berat Turun 6%

NERACA Jakarta- Sepanjang semester pertama 2024, PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mengalami penurunan penjualan alat berat sebesar 6%. Hal tersebut…

Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan - Blue Bird Pacu Bisnis Dengan Optimalkan Layanan

NERACA Jakarta- Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT…

Gandeng Kustodian Sri Lanka - KSEI Telah Perluas Kerjasama Global Yang Ke-9

NERACA Jakarta- Dorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dan pasar regional, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus perluas kerjasama dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Harga Komoditas Lesu - INTA Catat Penjualan Alat Berat Turun 6%

NERACA Jakarta- Sepanjang semester pertama 2024, PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mengalami penurunan penjualan alat berat sebesar 6%. Hal tersebut…

Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan - Blue Bird Pacu Bisnis Dengan Optimalkan Layanan

NERACA Jakarta- Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT…

Gandeng Kustodian Sri Lanka - KSEI Telah Perluas Kerjasama Global Yang Ke-9

NERACA Jakarta- Dorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dan pasar regional, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus perluas kerjasama dan…