Indonesia Siapkan Strategi Atasi Hambatan Perdagangan Global

NERACA

Melbourne – Perwakilan Perdagangan (Perwadag) diminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang bertugas di   berbagai negara di dunia dapat membangun dan memperkuat strategi untuk mengatasi hambatan  perdagangan global. Ekspor Indonesia ke berbagai negara di dunia diharapkan bisa berjalan  lancar  tanpa  gangguan.  Dengan strategi khusus, Kemendag optimis bisa memanfaatkan banyak peluang ekspor dan memastikan tren surplus perdagangan tetap bisa dipertahankan.

Menteri Perdagangan,Zulkifli Hasan mengungkapkan, “terdapat hambatan perdagangan seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang berdampak pada ekspor hasil pertanian  Indonesia, namun peluang ekspor tetap terbuka lebar. Dengan strategi yang tepat, kita dapat  memanfaatkan peluang tersebut. Salahsatunya dengan memperluas pasar ke ASEAN, Asia Selatan,  Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin." 

Zulkifli juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja keras untuk mencapai target ekspor nasional. "Segera selesaikan perjanjian dagang yang belum tuntas, seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA ) dan Free Trade Agreement (FTA) untuk menyongsong persaingan yang lebih kompetitif di masa depan," ungkap Zulkifli saat Rapat Koordinasi dan Pertemuan Teknis (Rakornis) Perwadag di Luar Negeri Tahun 2024 yang diselenggarakan di Melbourne, Australia.

Rakornis Perwadag tahun ini menghasilkan rumusan strategi peningkatan ekspor dengan fokus utama  pada pada penurunan tarif dan memberikan perhatian khusus pada negara-negara yang berfungsi sebagai hub-regional.

Para perwadag akan menitikberatkan pada tiga pilar utama, yaitu perdagangan barang, jasa, dan  investasi. Upaya ini dilakukan untuk mengamankan kepentingan nasional dan mengutamakan isu-isu kepentingan bersama.

Strategi tersebut kemudian dirumuskan dengan langkah-langkah konkret, seperti memperluas jaringan  dengan pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga terkait di negara akreditasi untuk memperkuat posisi  perdagangan Indonesia. Selain itu, juga dengan fokus pada pengembangan sektor perdagangan jasa yang memiliki potensi besar.

Beberapa strategi peningkatan ekspor yang telah berhasil dirumuskan melalui rakornis Perwadag kali ini  antara lain penguatan transformasi struktur ekspor melalui penguatan peran Perwadag dalam  peningkatan ekspor produk manufaktur ke negara akreditasi; penguatan ekspor melalui penyediaan informasi digital, digitalisasi perdagangan, dan perdagangan melalui sistem elektronik; serta  meningkatkan koordinasi, inovasi, dan sinergi antara Perwadag, Kedutaan Besar Republik Indonesia, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta para pelaku usaha.

Plt.Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto menambahkan, salah satu momen yang dapat dimanfaatkan  adalah pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang akan berlangsung pada 9 –12 Oktober 2024 di  ICE BSD Tangerang. 

Pada acara ini, para Perwadag diharapkan dapat mendorong terjadinya  transaksi  serta  melakukan  penandatanganan  kontrak pembelian dengan calon pembeli. Selain itu, para Perwadag juga dapat melaporkan isu-isu strategis yang dapat mengganggu kinerja perdagangan Indonesia di negara akreditasi, memanfaatkan platform digital untuk promosi produk dan perluas jangkauan pasar, serta   melakukan riset pasar secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan baru perdagangan luar negeri.

“Koordinasi teknis yang dilakukan akan mempercepat pelaksanaan program-program Kementerian Perdagangan yang menjadi tulang punggung pencapaian target Indonesia Emas 2045. Rakornis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya target yang telah ditentukan, khususnya peningkatan ekspor nasional,” jelas Suhanto.

Rakornis Perwadag 2024 dihadiri sekitar 120 peserta termasuk Duta Besar World Trade Organization  (WTO), Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, para Atase Perdagangan, para Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Konsul Perdagangan di Hong Kong, dan pejabat Kementerian Perdagangan lainnya.

Lebih lanjut terkait EUDR, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan, baik Jerman maupun Indonesia, memegang posisi penting dalam konteks regional masing-masing. Dalam pertemuan bilateral dengan  Jerman, Indonesia menyuarakan kritik terhadap EUDR.

"Dalam hal kebijakan lingkungan dan keberlanjutan, Indonesia mengedepankan keadilan. Implementasi   EUDR jelas akan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan penting Indonesia, seperti kakao, kopi, karet, produk kayu, dan kelapa sawit," terang Jerry.

Jerry melanjutkan, langkah Indonesia tersebut mendapat dukungan dari negara-negara yang berpikiran   sama, salah satunya Amerika Serikat (AS). 

Indonesia mendorong percepatan penyelesaian IEU-CEPA tahun ini. Terkait hal itu, Indonesia meminta Jerman untuk menyampaikan kepada negosiator UE agar fleksibel untuk mencapai solusi yang disepakati  bersama.

 

BERITA TERKAIT

Penerapan EBT Perkuat Daya Saing Usaha

NERACA Amerika Serikat - Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) semakin diminati, termasuk bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena…

Sinergisitas Perkuat Penegakan Hukum dan Perluas Pasar

NERACA Jakarta – Sinergisitas yang baik oleh kementerian, lembaga, serta para Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) baik di tingkat pusat…

Produktivitas Budidaya Rumput Laut di Pulau Terluar Dipacu

NERACA Sabu Raijua – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus meningkatkan produktivitas budidaya rumput laut di Nusa Tenggara Timur (NTT),…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Penerapan EBT Perkuat Daya Saing Usaha

NERACA Amerika Serikat - Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) semakin diminati, termasuk bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena…

Sinergisitas Perkuat Penegakan Hukum dan Perluas Pasar

NERACA Jakarta – Sinergisitas yang baik oleh kementerian, lembaga, serta para Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) baik di tingkat pusat…

Produktivitas Budidaya Rumput Laut di Pulau Terluar Dipacu

NERACA Sabu Raijua – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus meningkatkan produktivitas budidaya rumput laut di Nusa Tenggara Timur (NTT),…