Indonesia Kembali Perluas Pasar di Australia

NERACA

Melbourne – Indonesia akan terus memperluas pemasaran produk-produk unggulan nasional di kawasan Australia. Kali ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center  (ITPC) Sydney berpartisipasi dalam Franchising Expo 2024 yang diselenggarakan di Melbourne, Australia, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.

Kepala ITPC Sydney, Christhophorus Barutu mengungkapkan, “partispasi pada kegiatan ini menjadi momentum bagi produk Indonesia untuk semakin dikenal di Australia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor produk Indonesia, sehingga semakin berdaya saing di tengah pasar dunia.”

Menururut Christhophorus, Franchising Expo merupakan salah satu ajang B2B terbesar dan terkemuka di Australia selama lebih dari 35 tahun. Pameran ini mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor dengan calon pengusaha, mitra bisnis, serta pemodal.

Dalam Franchising Expo  2024, ITPC Sydney memfasilitasi Laguna Group sebagai peserta pameran.  Perusahaan yang menjual produk-produk Indonesia ini telah berdiri sejak 1992 dan memiliki tiga cabang  di Australia, yaitu di Preston, Seabrook, dan Carlton. 

Selain bisnis pasar swalayan, Laguna Group juga telah merambah ke berbagai sektor bisnis lainnya,  termasuk Pondok Laguna (restoran) dan Grand Eastern (perusahaan impor produk Indonesia). Sebagai bagian ekspansi usaha, Laguna Group menawarkan waralaba bisnis pasar swalayan dan restoran.

Pada tahap awal, Laguna Group menjual lisensi pasar swalayan  dan restoran kepada para pengunjung Franchising Expo. Keikutsertaan Laguna Group dalam pameran ini merupakan bagian dari strategi ITPC Sydney untuk memperluas pasar produk Indonesia di Australia.

Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso yang hadir sekaligus meresmikan stan ITPC Sydney dan Laguna Group menyampaikan, pihaknya mengapresiasi ITPC Sydney yang telah   mengikutsertakan Laguna Group dalam kegiatan ini.  

"Kami sangat mengapresiasi langkah ITPC Sydney yang telah membawa Laguna Group ke Franchising  Expo 2024. Ini adalah kebanggaan tersendiri, karena produk Indonesia semakin dikenal di kancah internasional, terutama di Australia," ujar Kuncoro.

Pemilik dan CEO Laguna Group, Rony The, juga menyatakan kebanggaannya atas kesempatan yang  diberikan oleh ITPC Sydney. 

"Kami sangat berterima kasih kepada ITPC Sydney atas kesempatan ini. Melalui pameran ini, kami  berharap Laguna Group semakin dikenal oleh masyarakat Australia dan dapat terus menyediakan berbagai produk berkualitas dari Indonesia," ungkap Rony.

Selama dua hari pelaksanaan Franchising Expo 2024, Laguna Group berhasil mendapatkan peluang bisnis baru, dengan total potensi transaksi mencapai AUD3,53 juta atau sekitar Rp36,8 miliar, dengan rincian AUD3,13 juta atau sekitar Rp32,7 miliar dari sektor pasar swalayandan AUD400 ribu atau sekitar Rp4,1 miliar dari sektor restoran.

Melalui partisipasi dalam Franchising Expo 2024, diharapkan produk Indonesia akan semakin dikenal di  pasar Australia, serta mendorong lebih banyak pelaku usaha Indonesia untuk ikut berpartisipasi di pameran ini pada tahun-tahun mendatang.

Sekedar catatan, total  perdagangan Indonesia – Australia pada periode Januari—Juni 2024 tercatat  sebesar USD7,11 miliar atau meningkat 21,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun  sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD2,27 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar USD4,83 miliar.

Lebih lanjut terkait perdagangan dengan Australia, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha juga mendorong terciptanya neraca perdagangan yang lebih berimbang. Oleh karena itu, pihaknya mengajak kedua negara untuk mengoptimalkan implementasi IA-CEPA di antaranya dengan mengatasi hambatan non-tarif untuk komoditas Indonesia, seperti produk perikanan dan buah-buahan melalui kerja sama saling keberterimaan.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menambahkan, bahwa Indonesia dan Australia telah membuat kemajuan dalam nota kesepahaman dalam kerja sama tentang kendaraan listrik dan baterai. Adapun, tugas dari kedua pemerintah adalah mendiversifikasi, memperkuat rantai pasokan dan proses produksi.

Australia merupakan mitra strategis ASEAN di bidang perdagangan dan investasi. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN. Mereka mengklaim dapat menyumbangkan keahlian dan kemampuannya terutama dalam energi terbarukan, pertanian, pertambangan, dan negaranya yang memiliki catatan investasi yang kuat di Indonesia di bidang pendidikan tinggi dan kesehatan.

Kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Australia diharapkan  akan membawa banyak manfaat. Melalui beberapa kerjasama diharapkan akan meningkatkan perdagangan dan membuka akses pasar ke Australia untuk produk Indonesia, juga akan meningkatkan investasi.

 

 

BERITA TERKAIT

Perluas Pasar Kakao di Singapura

NERACA Jakarta – Tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dijadwalkan bertemu dengan pelaku usaha sektor kakao pada Kamis, (12/9), di Singapura.…

Indonesia Tularkan Budidaya Perikanan Berkelanjutan ke Afrika

NERACA Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pelatihan budidaya perikanan berkelanjutan hulu Hilir kepada sejumlah negara di kawasan…

Tingginya Impor LLDPE, KPPI Lakukan Penyelidikan

NERACA Jakarta – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mulai melakukan tindakan penyelidikan pengamanan perdagangan (safeguard measures) atas lonjakan jumlah impor…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Perluas Pasar Kakao di Singapura

NERACA Jakarta – Tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dijadwalkan bertemu dengan pelaku usaha sektor kakao pada Kamis, (12/9), di Singapura.…

Indonesia Tularkan Budidaya Perikanan Berkelanjutan ke Afrika

NERACA Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pelatihan budidaya perikanan berkelanjutan hulu Hilir kepada sejumlah negara di kawasan…

Tingginya Impor LLDPE, KPPI Lakukan Penyelidikan

NERACA Jakarta – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mulai melakukan tindakan penyelidikan pengamanan perdagangan (safeguard measures) atas lonjakan jumlah impor…