Akibat Petani Belum Panen, Harga Cabai di Kota Sukabumi Kembali Naik

Akibat Petani Belum Panen, Harga Cabai di Kota Sukabumi Kembali Naik
NERACA
Sukabumi - Akibat sebagian petani belum memasuki masa panen, sejumlah harga cabai di Kota Sukabumi alami penaikan Harga. Diantaranya, cabai merah besar lokal dari Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, cabai merah keriting semula Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah dari Rp50 ribu menjadi Rp52 ribu per kilogram.
"Hasil pantauan kami di Pasar Pelita dan Tipar Gede, sebagian harga cabai memang naik harga. Dan penyebabnya karena petani cabai belum panen, ditambah juga dengan faktor cuaca saat ini," terang Kepala seksi Perdagangan Dalam Negeri, pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, kepada Neraca, Selasa (9/7).
Sedangkan untuk komoditas lainya yang juga alami kenaikan, yakni, bawang putih menjadi Rp40 ribu per kilogram, atau naik sebesar Rp2.000 dari Harga sebelumnya, dan bawang Bombay dari Rp42 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram."Untuk bawang bombay dan bawang putih naik, lantaran pasokanya berkurang, sedangkan permintaan tetap sehingga terkoreksi naik. Dan kalau komoditas yang turun, diantaranya cabai rawit hijau yang harganya saat ini dijual Rp48 ribu per kilogram, atau turun sekitar dua ribu dari harga sebelumnya," jelas Rifki.
Sementara untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya, lanjut Rifki, masih tergolong stabil. Diantaranya, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kilogram, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kilogram, medium I Rp13.300 per kilogram, medium lokal Rp13 ribu per kilogram, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kilogram, daging sapi Rp130 ribu per kilogram, dan daging ayam broiler Rp35 ribu per kilogram.
Selain itu juga, sambung Rifki, minyak goreng curah masih bertahan di angka Rp16.500 per kilogram, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp17 ribu hingga 19 ribu per liter, terigu masih di angka Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, bawang merah jawa Rp28 ribu per kilogram, dan gula pasir Rp18 ribu per kilogram.
"Sejauh ini ketersediaan serta stok bapokting dan barang strategis lainya masih cukup tersedia. Termasuk juga, dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkasnya. Arya

 

 

NERACA

Sukabumi - Akibat sebagian petani belum memasuki masa panen, sejumlah harga cabai di Kota Sukabumi alami penaikan Harga. Diantaranya, cabai merah besar lokal dari Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, cabai merah keriting semula Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah dari Rp50 ribu menjadi Rp52 ribu per kilogram.

"Hasil pantauan kami di Pasar Pelita dan Tipar Gede, sebagian harga cabai memang naik harga. Dan penyebabnya karena petani cabai belum panen, ditambah juga dengan faktor cuaca saat ini," terang Kepala seksi Perdagangan Dalam Negeri, pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, kepada Neraca, Selasa (9/7).

Sedangkan untuk komoditas lainya yang juga alami kenaikan, yakni, bawang putih menjadi Rp40 ribu per kilogram, atau naik sebesar Rp2.000 dari Harga sebelumnya, dan bawang Bombay dari Rp42 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram."Untuk bawang bombay dan bawang putih naik, lantaran pasokanya berkurang, sedangkan permintaan tetap sehingga terkoreksi naik. Dan kalau komoditas yang turun, diantaranya cabai rawit hijau yang harganya saat ini dijual Rp48 ribu per kilogram, atau turun sekitar dua ribu dari harga sebelumnya," jelas Rifki.

Sementara untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya, lanjut Rifki, masih tergolong stabil. Diantaranya, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kilogram, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kilogram, medium I Rp13.300 per kilogram, medium lokal Rp13 ribu per kilogram, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kilogram, daging sapi Rp130 ribu per kilogram, dan daging ayam broiler Rp35 ribu per kilogram.

Selain itu juga, sambung Rifki, minyak goreng curah masih bertahan di angka Rp16.500 per kilogram, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp17 ribu hingga 19 ribu per liter, terigu masih di angka Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, bawang merah jawa Rp28 ribu per kilogram, dan gula pasir Rp18 ribu per kilogram.

"Sejauh ini ketersediaan serta stok bapokting dan barang strategis lainya masih cukup tersedia. Termasuk juga, dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Dampak Nyata Pemberian Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Nasabah PNM Mekaar

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu prasejahtera melalui berbagai inisiatif. Salah satu…

Delegasi Malaysia Belajar Skema Pemberdayaan Ultra Mikro Besutan PNM

NERACA Jakarta – Skema pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM kepada nasabah ultra mikro binaannya menarik perhatian para pemerhati dan praktisi…

Batalnya Kebijakan Menteri ESDM & BUMN Pertamina: - Distribusi Baru LPG Melon 3 Kg Naikkan Status Warung UMK Jadi Sub Agen BUMN Pertamina

NERACA Depok - Setelah dipersulit agen pertamanan dan sengsarakan rakyat untuk mencari dapat  membeli eceran kebutuhan Bahan Bakar Pokok Pangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Dampak Nyata Pemberian Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Nasabah PNM Mekaar

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu prasejahtera melalui berbagai inisiatif. Salah satu…

Delegasi Malaysia Belajar Skema Pemberdayaan Ultra Mikro Besutan PNM

NERACA Jakarta – Skema pemberdayaan yang dilakukan oleh PNM kepada nasabah ultra mikro binaannya menarik perhatian para pemerhati dan praktisi…

Batalnya Kebijakan Menteri ESDM & BUMN Pertamina: - Distribusi Baru LPG Melon 3 Kg Naikkan Status Warung UMK Jadi Sub Agen BUMN Pertamina

NERACA Depok - Setelah dipersulit agen pertamanan dan sengsarakan rakyat untuk mencari dapat  membeli eceran kebutuhan Bahan Bakar Pokok Pangan…