NERACA
Jakarta – Sampai dengan September 2024, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan progress pembangunan Indonesia Growth Project (IGP) Morowali telah mencapai 53%. Fase ini yang menunjukkan kemajuan signifikan dan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan sebesar US$ 174 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Head of Bahodopi Project Wafir mengatakan, serapan belanja modal setara dengan Rp 2,66 triliun tersebut baru mencapai 43,6% dari total investasi yang direncanakan untuk Pembangunan IGP Morowali sebesar US$ 399 juta. Pesatnya kemajuan proyek IKN dari berbagai aspek infrastruktur. Hingga kini, IGP Morowali telah menyelesaikan perbaikan tanah menggunakan metode stone column di area pelabuhan dan jembatan penyeberangan (overpass).
Metode itu, berfungsi mencegah likuifaksi dengan mengisi kolom di bawah tanah menggunakan kerikil atau batu pecah, guna memastikan keberlanjutan proyek, serta keamanan operasional di masa mendatang. “Di area pelabuhan, sebanyak 277 tiang pancang di area lepas pantai (offshore) juga telah terpasang. Pembangunan terminal khusus (tersus) di area onshore mencapai 42% dan offshore 53%,” ujar Wafir.
Selain itu, perbaikan jalan utama di area tambang, seperti mine hauling road (MHR) 112, MHR 120, dan workshop office compound (WOC), dikabarkan tengah proses memastikan kelancaran operasional yang vital. Dia menambahkan, perkembangan juga terlihat pada pembangunan bulk sampling test (BST) dan infrastruktur tambang lainnya, termasuk mobile rush assay lab (MRAL), rompile BST, dan BST office.
Unit operasional MRAL nantinya akan berfungsi dalam pengelolaan prosedur sampling dan pengujian volume sample grade control, untuk ore yang akan ditambang.“Sebagai bagian dari komitmen memberdayakan ekonomi lokal, perseroan melibatkan kontraktor lokal, khususnya pada pemeliharaan akses dan pengelolaan stockpile quarry. Hal ini sekaligus mendukung pencapaian target-target proyek secara keseluruhan,” kata Wafir.
Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan, PT Vale IGP Morowali juga sedang membangun fasilitas pusat persemaian (nursery) yang ditargetkan selesai pada kuartal I-2025. Fasilitas ini diproyeksi akan memproduksi hingga 700 ribu bibit untuk reklamasi lahan pascatambang dan pelestarian lingkungan. Hingga semester I-2024, proses pematangan lahan untuk pembangunan nursery telah selesai.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina senantiasa mencari sumber minyak dan gas untuk mendukung ketahanan energi nasional.…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, emiten pelayaran PT Soechi Lines Tbk. (SOCI) mengumumkan pendirian anak usaha baru yakni Pacific…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menerapkan peraturan baru terkait transaksi margin dan short selling mulai perdagangan Kamis…
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina senantiasa mencari sumber minyak dan gas untuk mendukung ketahanan energi nasional.…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, emiten pelayaran PT Soechi Lines Tbk. (SOCI) mengumumkan pendirian anak usaha baru yakni Pacific…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menerapkan peraturan baru terkait transaksi margin dan short selling mulai perdagangan Kamis…