Ekonomi Politik

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

 

Ekonomi – politik dan politik – ekonomi merupakan sinergi penting dalam pelaksanaan pembangunan. Argumen yang mendasari karena pondasi kekuatan ekonomi tidak dapat terlepas dari dukungan stabilitas politik, begitu juga sebaliknya bahwa kokohnya sospol pada dasarnya juga dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi suatu negara. Artinya, kekuatan ekonomi yang rentan terhadap gejolak akan sangat berpengaruh terhadap stabilitas iklim sospol di dalam negeri.

Oleh karena itu, logis semua negara berkepentingan membangun kekuatan ekonomi - politik dan politik - ekonomi untuk mendukung pembangunan demi pencapaian kesejahteran sebagai hasil dari pelaksanaan pembangunan. Terkait ini, maka semua gejolak politik yang ada di dalam negeri harus diredam sehingga tidak berdampak terhadap kecemasan sosial yang kemudian berubah menjadi kecemasan publik.

Kecemasan itu sendiri rentan terhadap kepastian iklim berusaha dan pastinya berdampak negatif terhadap kepercayaan investor. Artinya, kepastian terhadap iklim yang kondusif sangat penting dan hal ini tidak bisa terlepas dari kepentingan aparatur dalam berusaha menciptakan situasi yang aman terkendali. Pemahaman terkait situasional tersebut tidak hanya di dalam negeri tapi juga dari luar negeri.

Karena itu, realitas ini merupakan tantangan bersama, baik secara bilateral dan multilateral terutama membangun harmoni kebersamaan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di semua negara. Ironisnya, harapan terhadap pencapaian iklim kondusif tidaklah sederhana karena memang realitas terjadinya konflik cenderung semakin beragam, baik dalam lingkup regional maupun di lingkup internasional sebagai konsekuensi dari era global.

Sinergi ekonomi – politik dan politik – ekonomi menjadi tantangan kepemimpinan di era global karena memang ancaman fluktuasinya semakin kompleks. Semua ketidakpastian bisa muncul dan berkembang karena banyak faktor, baik internal ataupun eksternal. Hal ini memberikan gambaran betapa pembangunan yang menyelaraskan aspek kepentingan ekonomi – politik dan politik – ekonomi tidaklah mudah dan karenanya harus ada aspek mendasar yang mampu mengakomodasi semua kepentingan.

Fakta inilah yang menjadi catatan penting dibalik kehadiran 2 kubu yaitu koalisi dan oposisi. Bagaimanapun juga, kepemimpinan di masa depan akan terus berhadapan dengan kehadiran dan eksitensi 2 kubu yaitu koalisi dan oposisi. Meskipun keduanya cenderung berbeda tetapi esensinya tetap sama yaitu melaksanakan pembangunan.

Kepentingan dibalik sinergi ekonomi – politik dan politik – ekonomi menjadi tantangan yang tidak mudah dan karenanya menjadi penting untuk membangun kebersamaan pada pelaksanan pembangunan. Meski demikian, bukan tidak mungkin dalam pelaksanaannya cenderung terjadi prioritas keutamaan yang dijalankan, terutama mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan kemaslahatan yang terjadi. Penekanan terhadap keduanya terkadang di satu sisi mengutamakan kekuatan politis sementara di sisi lain tidak mengabaikan aspek ekonomi – bisnis. Yang terpenting bahwa sinergi dari keduanya merupakan tantangan di era global dalam melaksanakan pembangunan meski memang realisasinya tidak mudah.

Fakta dibalik nilai kepentingan membangun sinergi antara ekonomi - politik dan politik – ekonomi merupakan kepentingan dalam jangka panjang meski harus dilalui mengacu tahapan jangka pendek dan menengah. Terkait ini maka negara berkepentingan memacu sinergi antara ekonomi – politik dan politik – ekonomi sehingga harapan terhadap tujuan pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan bisa tercapai, termasuk juga harapan agar kesenjangan bisa direduksi karena memang kesenjangan bisa menjadi ancaman terhadap keadilan sosial.

Padahal penjabaran Pancasila secara tegas menuntut keadilan sosial bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali. Realitas ini memberikan gambaran betapa pembangunan memang bukan hal yang mudah dan karenanya menyatukan kepentingan bersama untuk merealisasikan tujuan pembangunan menjadi tantangan yang tidak mudah.

BERITA TERKAIT

RAPBN 2025, Kiprah Menjaga Perekonomian

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN,  Pemerhati Kebijakan Fiskal.   APBN selama satu dekade terakhir telah membuktikan mampu menjadi tulang…

Inovasi dan Transisi Energi

Oleh: Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang, Indonesia terus berkomitmen…

Prospek Ekonomi Syariah

  Oleh: Prof Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI Ekonomi keuangan syariah di Indonesia dimulai dari berdirinya lembaga perbankan syariah pada…

BERITA LAINNYA DI

RAPBN 2025, Kiprah Menjaga Perekonomian

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN,  Pemerhati Kebijakan Fiskal.   APBN selama satu dekade terakhir telah membuktikan mampu menjadi tulang…

Inovasi dan Transisi Energi

Oleh: Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang, Indonesia terus berkomitmen…

Prospek Ekonomi Syariah

  Oleh: Prof Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI Ekonomi keuangan syariah di Indonesia dimulai dari berdirinya lembaga perbankan syariah pada…