Akhir Tahun 2024 Perundingan ICA"CEPA Ditargetkan Selesai

NERACA

Ottawa – Indonesia dan Kanada menegaskan kembali komitmen bersama untuk menyelesaikan   perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Kanada (ICA—CEPA) pada akhir  2024. Hal ini dikemukakan dalam sesi pembukaan Putaran Kedelapan Perundingan ICA—CEPA di Ottawa, Kanada.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan, “kami mendorong para Ketua Isu Runding untuk mengintensifkan komunikasi dan dapat bersikap pragmatis sehingga seluruh isu runding dapat  terselesaikan. Walaupun terdapat permasalahan yang belum selesai, kami yakin Indonesia dan Kanada dapat mencapai kesepakatan sesuai target dan saling menguntungkan.”

Dalam putaran kedelapan ini, terdapat 20 Isu Runding dan 1 Diskusi Ahli untuk isu Badan Usaha Milik Negara yang dibahas. Selain itu, diselenggarakan untuk pertama kalinya diskusi pembentukan Dialog Mineral Kritis.

Diskusi tersebut menandaiwujud nyata kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada sebagai negara produsen mineral kritis berpengaruh di dunia.

“Indonesia mengusulkan adanya dialog mengenai mineral kritis dalam kerangka ICA—CEPA. Usulan ini  diajukan untuk mengeksplorasi keunggulan kedua negara dalam pengolahan sumber daya mineral dan pengembangan teknologi baru dan terbarukan,” ujar Djatmiko.

Sementara itu, Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI, Johni Martha selaku Deputy Chief Negotiator mengungkapkan, pada putaran kali ini Indonesia dan Kanada sama-sama berharap agar tercapai keberhasilan untuk sejumlah isu runding.

“Diharapkan tercapainya kesepakatan, antara  lain,untuk Bab Transparansi, Anti Korupsi, dan Perilaku   Bisnis yang Bertanggung Jawab; Bab Perpindahan Manusia Sementara; dan Bab Kepabeanan dan  Fasilitasi Perdagangan. Kami juga berharap agar isu-isu runding lainnya dapat menepati komitmen yang tertuang dalam Program Kerja Akselerasi Perundingan ICA—CEPA yang disetujui kedua negara,” imbuh Johni.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat bertemu Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng di Arequipa, Peru berharap perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) dapat segera rampung. Ini sesuai dengan komitmen pemimpin kedua negara untuk menyelesaikan perundingan ICA-CEPA pada 2024.

 “Terima kasih atas kesediaan Delegasi Kanada yang telah mendukung perundingan dengan sangat baik. Para perunding juga sepakat untuk menyelesaikan perundingan di akhir tahun 2024 sesuai komitmen kedua Kepala Negara,” kata Zulkifli.

Dalam Perundingan ICA-CEPA, Zulkifli juga mengungkapkan, Indonesia mengusulkan untuk  menggabungkan isu ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan perdagangan inklusif di bawah Bab Perdagangan dan Pembangunan Berkelanjutan.

“Saya berharap pembahasan ini dapat menjembatani kepentingan bersama dan memudahkan kita dalam menegosiasikan CEPA. Selain itu, diharapkan tercapainya kerja sama strategis antara Indonesia dan  Kanada melalui dialog mineral kritis dan pembiayaan proyek ekonomi hijau,” harap Zulkifli.

Perundingan ICA-CEPA diluncurkan pada 21 Juni tahun 2021 dan telah memasuki putaran ke-7 yang dilaksanakan secara tatap muka pada 4–8 Maret 2024 di Semarang, Jawa Tengah.

Selanjutnya, putaran ke-8 akan dilaksanakan pada 24–28 Juni 2024 di Ottawa, Kanada. Pada pertemuan tersebut, kedua Menteri Perdagangan juga elah membahas perkembangan Kerja Sama Ekonomi antara ASEAN dan Kanada, termasuk Perkembangan Perundingan Perdagangan Bebas ASEAN –Kanada (ACAFTA).

“Saya mengapresiasi bantuan teknis dan keuangan yang diberikan pihak Kanada kepada ASEAN melalui program Expert Deployment Mechanism. Saya harap bantuan tersebut dapat diutilisasi dan  dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong percepatan penyelesaian ACAFTA. Saya juga berharap pertemuan perundingan ASEAN Canada FTA dapat diintensifkan untuk mencapai target penyelesaian pada 2025,” tambah Zulkifli.

Zulkifli juga menyampaikan selamat karena Kanada telah mendapat pengakuan halal untuk daging  sapinya. Sebelumnya, Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah melakukan kunjungan akreditasi dan penilaian kesesuaian ke-2 untuk Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Kanada.

Kemendag RI mencatat, total perdagangan Indonesia—Kanada periode   Januari–April   2024 mencapai USD 1,1 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar USD466 juta, sedangkan impor Indonesia dari Kanada USD655 juta.

Sementara itu, komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2023 adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesori, dan koper. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada yaitu gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.

 

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Usaha Wajib Mengurus Perizinan Ruang Laut

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya pengelolaan perizinan ruang laut untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya laut dan…

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Kurangi Emisi Karbon - GOWES RAMAH IKLIM 2024

NERACA Solo –Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Bike To Work…

Kolaborasi, Kunci Majukan UMKM Indonesia

NERACA Bandung – Kolaborasi berbagai pihak merupakan kunci untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Kolaborasi tersebut, salah…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Usaha Wajib Mengurus Perizinan Ruang Laut

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya pengelolaan perizinan ruang laut untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya laut dan…

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Kurangi Emisi Karbon - GOWES RAMAH IKLIM 2024

NERACA Solo –Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Bike To Work…

Kolaborasi, Kunci Majukan UMKM Indonesia

NERACA Bandung – Kolaborasi berbagai pihak merupakan kunci untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Kolaborasi tersebut, salah…