Mitra Dagang Indonesia Peyumbang Surplus Perdagangan

NERACA

Jakarta – Awal tahun 2024, Kementerian Perdagangan (Kemendag) merilis neraca perdagangan Indonesia tetap mencatatkan surplus pada Desember 2023 sebesar USD 3,31 miliar. Nilai surplus tersebut bahkan lebih tinggi dari November 2023 yang sebesar USD 2,41 miliar.

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, surplus Desember2023 terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD5,20 miliar dan defisit migas USD1,89 miliar. Kembali dicatatkannya surplus neraca perdagangan pada Desember menandakan Indonesia melanjutkan tren surplus dari bulan-bulan sebelumnya.

Surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2023 disumbang dari perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang. India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai USD1,42miliar, diikuti Amerika Serikat (AS) USD1,12 miliar, dan Filipina USD0,70 miliar.

Sedangkan, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Desember 2023 adalah Australia dengan USD0,60 miliar, Singapura USD0,53 miliar, dan Malaysia USD0,34 miliar. Surplus perdagangan  pada Desember 2023 pun menjadi penutup neraca perdagangan sepanjang 2023. 

Sementara itu, negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam antara lain  Mesir turun 41,11 persen, Swiss turun 35,71 persen, Persatuan Emirat Arab turun 26,14 persen, Italia  turun 25,53 persen, dan Thailand turun 19,73 persen MoM.

“Ditinjau dari kawasannya, penguatan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke Asia Barat yang tumbuh 174,34 persen, Eropa Utara yang naik 96,88 persen, dan Afrika Selatan yang naik 35,34 persen MoM,” ujar Zulkifli.

Neraca perdagangan 2023 membukukan surplus sebesar USD36,93 miliar. Surplus tersebut disumbang surplus nonmigas sebesar USD56,84 miliar serta defisit migas sebesar USD19,91 miliar.

“Surplus perdagangan 2023  sebesar  USD 36,93 miliar merupakan sebuah pencapaian signifikan bagi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian dan perdagangan global 2023. Surplus tersebut tidak  lepas dari capaian kinerja ekspor 2023 sebesar USD258,82 miliar yang menjadi angka ekspor tertinggi kedua setelah rekor pada 2022 lalu sebesar USD291,90 miliar,” kata Zulkifli.

Terkait dengan mitra dagang Indonesia, Zulkifli pernah menegaskan, Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. “Diharapkan kerja sama akan  terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara," ujar Zulkifli.

Zulkifli pun mengakui, salah satu upaya peningkatan perdagangan yang dapat dijalankan dengan   Tiongkok adalah mengatasi berbagai hambatan perdagangan. Selain itu, Indonesia dan Tiongkok juga dapat membuka lebih lebar akses pasar kedua negara.

“Hal ini perlu dilakukan agar para pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah Indonesia, mudah mengekspor produk-produk mereka ke Tiongkok,” kata Zulkifli.

Zulkifli juga menyampaikan bahwa Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi investasi dan kontribusi para  pengusaha Tiongkok dalam pembangunan di Indonesia. Pada 2013, Tiongkok berada di urutan 12  kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia, namun pada 2022 sudah menjadi urutan yang  kedua.

Presiden Jokowi meyakini, investasi Tiongkok di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi  kontributor PMA teratas dalam satu-dua tahun ke depan. Sejumlah investasi tersebut juga berorientasi  ekspor sehingga turut berkontribusi dalam peningkatan ekspor Indonesia.

Zulkifli pun membenarkan, bahwa Presiden Jokowi juga mengajak para investor untuk berinvestasi di   Indonesia. Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) H.E. Li Qiang melakukan pertemuan yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam pertemuan itu dibahas tentang perkembangan kerja sama antara Republik Indonesia (RI)-RRT sebagai tindak lanjut pertemuan terakhir Presiden RI, Joko Widodo dengan Presiden Xi Jinping pada bulan Juli 2023 lalu di Chengdu. Kerja sama ini mencakup perkembangan kerja sama investasi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, kesehatan dan kemitraan kawasan maupun global.

Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Perdagangan RRT Wang Wentao melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) between the Republic of Indonesia and the People’s Republic of China on E-Commerce Cooperation. Nota Kesepahaman ini merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman sebelumnya di bidang Ekonomi Digital yang keduanya ditandatangani pada saat KTT G20 di Bali bulan November 2022.

“MoU ini mempromosikan perdagangan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui perdagangan elektronik, layanan logistik perdagangan elektronik, paperless trading, layanan pembayaran lintas batas, penerapan big data dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) serta integrasi Internet of Things (IoT),” ujar Airlangga.

 

BERITA TERKAIT

Pertamina NRE Manfaatkan Teknologi AI untuk PLTS

 Pertamina NRE Manfaatkan Teknologi AI untuk PLTS Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), subholding Pertamina yang fokus…

Pemerinah Pusat dan Daerah Bersinergi Tingkatkan Ekspor Perikanan

Pemerinah Pusat dan Daerah Bersinergi Tingkatkan Ekspor Perikanan Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng pemerintah daerah hingga BUMN…

Maret 2025, Nilai Impor Capai USD18,92 Miliar

Maret 2025, Nilai Impor Capai USD18,92 Miliar Jakarta – Pada Maret 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD18,92 miliar. Nilai ini…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pertamina NRE Manfaatkan Teknologi AI untuk PLTS

 Pertamina NRE Manfaatkan Teknologi AI untuk PLTS Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), subholding Pertamina yang fokus…

Pemerinah Pusat dan Daerah Bersinergi Tingkatkan Ekspor Perikanan

Pemerinah Pusat dan Daerah Bersinergi Tingkatkan Ekspor Perikanan Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng pemerintah daerah hingga BUMN…

Maret 2025, Nilai Impor Capai USD18,92 Miliar

Maret 2025, Nilai Impor Capai USD18,92 Miliar Jakarta – Pada Maret 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD18,92 miliar. Nilai ini…