Link Net Kantongi Pinjaman Rp 3 Triliun

Danai pengembangan dan pembangunan home pass, PT Link Net Tbk. (LINK) meraih pinjaman dengan nilai Rp3 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sebagai informasi, perseroan mengumumkan penandatanganan perubahan pertama atas perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dengan rincian tambahan fasilitas kredit investasi 2 senilai Rp3 triliun. Fasilitas kredit ini memiliki tenor 5 tahun. Tujuan penggunaan dana adalah untuk membiayai pembangunan satu juta home pass, termasuk infrastruktur pendukungnya dan kebutuhan umum LINK.

LINK lantas menyatakan bahwa transaksi ini tidak memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan mereka.  LINK sebelumnya berencana mempercepat penyediaan delapan juta home pass hingga lima tahun ke depan. Home pass ini akan dimanfaatkan oleh induk perusahaan, XL Axiata. Tepatnya untuk memberikan layanan FBB dan FMC kepada seluruh pelanggan XL Axiata. 

Presiden Direktur & CEO XL, Axiata Dian Siswarini pernah mengatakan, kolaborasi yang semakin erat antara XL Axiata dengan Link Net akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia. "Selain itu, tentunya XL Axiata juga bertekad untuk meningkatkan basis pelanggan konvergensi. XL Axiata akan memanfaatkan peluang pasar FBB yang penetrasinya masih rendah, namun tren permintaan pasar yang terus menguat," ucap Dian. 

Sementara itu, Presiden Direktur & CEO Link Net Marlo Budiman menekankan bahwa perseroan sedang melakukan transformasi bisnis broadband perumahan menjadi Fiber Co, dan fokus pada aktivitas inti pengembangan jaringan fixed line.  "Skala ekonomi dikombinasikan dengan keahlian membangun jaringan fiber selama lebih dari 25 tahun, akan membuat kami menjadi pemimpin pasar dalam hal efisiensi biaya dan kualitas jaringan," ujar Marlo.



BERITA TERKAIT

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

INOV Manfaatkan Potensi Industri Daur Ulang

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia optimis dapat memanfaatkan potensi…

Instrumen Saham Paling Diminati di Sulut

Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Mario Iroth mengatakan, instrumen saham paling diminati oleh investor di…

BERITA LAINNYA DI

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

INOV Manfaatkan Potensi Industri Daur Ulang

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia optimis dapat memanfaatkan potensi…

Instrumen Saham Paling Diminati di Sulut

Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Mario Iroth mengatakan, instrumen saham paling diminati oleh investor di…