Mitratel Jajaki Akuisisi Serat Optik Indosat

Selalu jeli membaca peluang terus dijalankan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Teranyar, anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini mengaku tertarik pada peluang akuisisi serat optik (fiber optic) PT Indosat Tbk (ISAT), yang disebut-sebut senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,35 triliun. 

Terlebih, perseroan masih memiliki sisa anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang masih belum terpakai senilai Rp 7 triliun.“Kalau diizinkan, kami akan explore opportunity ini,” kata Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi, Hendra Purnama seperti dikutip investor daily di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, izin dimaksud adalah diundang untuk berpartisipasi pada rencana penjualan aset Indosat tersebut. Kabar rencana penjualan serat optik tersebut, diungkapkan BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbarunya.“Dari situ kami bisa lihat financial officer-nya, dan kalau cocok dengan portfolio kami, kami akan tertarik untuk ikut berpartisipasi di prosesnya,”ujarnya.

Dikutip dari BRI Danareksa Sekuritas, Mitratel bisa membentuk konsorsium dengan InfraCo, entitas baru dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang merupakan hasil pemisahan usaha (spin off) aset serat optik. “Kami pikir konsorsium Mitratel-InfraCo akan menjadi mitra ideal bagi IOH (Indosat Ooredoo Hutchison) dalam perjanjian sell-lease back aset serat optik,” ungkap BRI Danareksa Sekuritas.

Mitratel juga melihat potensi saham pengendali pada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), yang hampir memiliki 16.642 km serat optik di FTTB/FTTH/FTTT bersama dengan 3.383 menara telekomunikasi. Saat TLKM’s analyst day, MTEL meluncurkan inisiatif strategis yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi terdepan dalam bisnis infrastruktur telekomunikasi. “Kapasitas neraca MTEL yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk menangkap peluang organik dan anorganik dalam bisnis serat optik,” tulis BRI Danareksa selanjutnya.

BERITA TERKAIT

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

INOV Manfaatkan Potensi Industri Daur Ulang

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia optimis dapat memanfaatkan potensi…

Instrumen Saham Paling Diminati di Sulut

Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Mario Iroth mengatakan, instrumen saham paling diminati oleh investor di…

BERITA LAINNYA DI

Provident Invetasi Balikkan Rugi Jadi Laba

Di kuartal tiga 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan laba Rp464,63 miliar (Rp35,34 per saham). Di periode yang…

INOV Manfaatkan Potensi Industri Daur Ulang

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia optimis dapat memanfaatkan potensi…

Instrumen Saham Paling Diminati di Sulut

Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Mario Iroth mengatakan, instrumen saham paling diminati oleh investor di…