Pertamina " Pelindo Kembangkan Jakarta Integrated Green Terminal Kalibaru

NERACA

Jakarta – Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping dan PT Pelindo menandatangai kerja sama dalam pengembangan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara, Kamis, 31 Agustus 2023.

Kerja sama pengembangan JIGT ditandatangani CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi dan Direktur Strategi Pelindo Prasetyo dengan disaksikan Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN II Rosan Perkasa Roeslani, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A. Salyadi Saputra, dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo memberikan apresiasi atas sinergi yang dilakukan oleh dua BUMN tersebut. Menurutnya, pembangunan JIGT akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis untuk pengembangan energi terbarukan kedepan.

"JIGT akan menampung multi green products yang dikelola secara green dan diharapkann menjadi flagship Pertamina dan Pelindo," ujar Kartika. 

Hal tersebut dipertegas oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, JIGT akan dibangun lebih modern, ramah lingkungan dan akan menjadi yang tercanggih di Indonesia. Terminal yang berlokasi di Kalibaru ini juga nantinya akan lebih besar dan melengkapi Integrated Terminal Plumpang yang saat ini merupakan tulang punggung infrastruktur BBM di Jawa Bagian Barat. 

“Jakarta Integrated Green Terminal di Kalibaru dirancang sesuai dengan tren transisi energi serta pengembangan  bisnis energi hijau masa depan Pertamina, selain itu juga menjadi terminal energi dengan standar operasional terbaik,” ujar Nicke.

Nicke menambahkan, JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel tapi juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, UCO (Used Cooking Oil), dan petrokimia.

“JIGT juga dirancang untuk mengantisdipasi tren peningkatan kebutuhan energi yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Nicke.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi menyampaikan dalam pelaksanaannya, JIGT akan dibangun dan dikelola PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics yang selama ini fokus mengelola terminal energi strategis.

JIGT dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, Jakarta Utara yang bebas penduduk, berbatasan dengan tepi laut, dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.  Dengan luas area 64 hektare, JIGT diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6,3 juta barel.

Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.

Lokasi JIGT cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui energi melalui koridor Singapura - Indonesia yang memiliki porsi 30% - 35% alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.

“Dalam pembangunannya, JIGT akan menerapkan aspek ESG dan bebas emisi. JIGT nantinya akan dioperasikan dengan menerapkan sistem digital sehingga lebih aman, andal dan efisien,” tandas Yoki.

Sebelumnya, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra memaparkan bahwa terminal ini nantinya akan mendukung ketahanan energi nasional, dan berada di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara.

“Jakarta Integrated Green Terminal dirancang untuk menjadi terminal energi dengan standar operasional terbaik di kelasnya dengan penerapan teknologi terbaru dan skala fleksibilitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi di area Jabodetabek,” ujar Salyadi.

Pertamina, kata Salyadi, memberikan mandat kepada PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku Sub Holding Integrated Marine Logistics yang selama ini fokus mengelola terminal energi strategis, untuk mengerjakan dan mengembangkan Jakarta Integrated Green Terminal.

CEO PIS Yoki Firnandi menjelaskan lebih lanjut bahwa persiapan pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal telah berjalan, di mana studi awal pengembangan konsep terminal baru ini sudah selesai dilakukan.

Jakarta Integrated Green Terminal rencananya akan dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, Jakarta Utara. Lokasi yang berada di daerah tepi laut ini memiliki area seluas 64 hektare dan diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6 juta barel.

Tahap berikutnya, PIS berkoordinasi dengan Pelindo akan mulai menyusun feasibility study untuk pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal. Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Program pendidikan dan pelatihan Wujudkan Industri yang Kompeten

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang…

PNBP Perikanan untuk Bantu Nelayan Kecil

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penerimaan negara bukan pajak sumber daya alam (PNBP SDA) perikanan tangkap…

IKI Desember 2024 Menurun, Banjir Produk Murah Impor Jadi Penyebabnya

NERACA Jakarta – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02…

BERITA LAINNYA DI Industri

Program pendidikan dan pelatihan Wujudkan Industri yang Kompeten

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang…

PNBP Perikanan untuk Bantu Nelayan Kecil

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penerimaan negara bukan pajak sumber daya alam (PNBP SDA) perikanan tangkap…

IKI Desember 2024 Menurun, Banjir Produk Murah Impor Jadi Penyebabnya

NERACA Jakarta – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02…