Di tengah situasi ekonomi Indonesia menuju pemulihan yang lebih baik pasca pandemi Covid-19 selama hampir 3 (tiga) tahun di dalam negeri, dan kondisi ekonomi global memprihatinkan belakangan ini, ternyata masih banyak orang yang tetap setia setiap hari membaca surat kabar nasional yang terbit di pagi hari. Adalah Harian Ekonomi NERACA yang sejak 39 tahun lalu, persisnya 18 Agustus 1985 koran ini didirikan pertama kali sebagai media cetak ekonomi hadir di tengah masyarakat pebisnis di dalam negeri. Saat itu di bawah kepemimpinan dan sekaligus pendiri, Bapak Zulharmans (Alm) yang juga sebagai Pemimpin Redaksi pertama, dan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat saat itu, koran ini turut memberikan andil yang tidak kecil bagi dinamika dunia usaha maupun perekonomian di dalam negeri.
Tidak hanya sekedar menginformasikan perkembangan ekonomi, bisnis dan investasi, tapi mengulasnya secara mendalam mengenai tren yang bakal terjadi ke depan. Juga perkembangan ekonomi, sosial, politik maupun profil pebisnis diulas dan disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca dari kelas strata ekonomi menengah ke atas.
Harian Ekonomi NERACA sejak dulu hingga sekarang tampil dengan ciri khas hitam putih setiap hari kecuali edisi Week-End, umumnya dibaca oleh para pengambil keputusan, profesional, dan pengusaha yang haus akan berita dan artikel yang berkualitas dan selalu mengikuti dinamika pemberitaan dari waktu ke waktu.
Sebagai wahana komunikasi yang selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik (KEJ) dank kode perilaku wartawan dengan tetap mempertahankan konten yang berpedoman pada prinsip berita yang berimbang (cover both side), akurat dan lengkap (clear), koran ini tetap berusaha menekan sekecil apapun kesalahan demi kepuasan pembaca dan pemasang iklan, yang sudah setia mendampingi bersama kehidupan kami selama 38 tahun terakhir.
Harian Ekonomi NERACA termasuk versi online-nya (www.neraca.co.id) yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers. Dalam perjalanannya tentu tidak lepas dari pengaruh turbulensi organisasi seperti halnya terjadi pada perusahaan lainnya. Dinamika organisasi yang terjadi sejak awal pendirian hingga saat ini menunjukkan suatu hal yang wajar dan positif, ini sebagai upaya mengantisipasi perubahan zaman menuju era konvergensi media yang setiap saat bisa terjadi kapan saja. Bahkan sudah ada beberapa media cetak terpaksa tutup akibat perubahan zaman itu.
Karena itu, dalam menghadapi dinamika bisnis media cetak, kami senantiasa melakukan proses penyegaran manajemen secara keseluruhan. Ini sebagai bukti komitmen bahwa sebagai koran ekonomi satu-satunya harus selalu eksis dan tetap menjaga kualitas di mata stakeholders-nya. Tim redaksi pun selalu memperhatikan kompetensi awak redaksi melalui kegiatan sertifikasi kompetensi wartawan (SKW) yang diadakan secara berkala oleh Dewan Pers bersama PWI.
Selain masalah internal, harian ini juga tidak lepas dari incaran dari pesaing koran sejenis lainnya bernuansa ekonomi dan bisnis yang terbit berikutnya. Setiap media cetak tentu memiliki karakteristiknya yang berbeda antara satu dan lainnya. Namun NERACA sebagai koran ekonomi yang lebih dewasa dari sudut usianya, sangat menghargai nara sumber berita yang mau terbuka dan jujur untuk menyampaikan semua kegiatan/ informasi yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.
Bagaimanapun, prospek media cetak masih tetap menjanjikan di tengah maraknya berbagai media online. Untuk itu, kami selalu terus berupaya menyajikan berita-berita yang lebih luas, mendalam, dan lengkap. Artinya, koran selama ini masih menjadi sarana efektif untuk mengomunikasikan narasumber dan pembaca, karena media cetak hingga saat ini masih menjadi wahana lingkungan pergaulan sosial dimanapun berada.
Kami selalu ingat pesan yang disampaikan oleh pendiri koran ini, Bapak Zulharmans (Alm), bahwa Harian Ekonomi NERACA tidak sekedar menjadi koran pembawa berita, tapi juga sebagai mitra berdiskusi. Media cetak ini meliput semua berita, membahasnya dari sudut ekonomi, dan dampaknya pada kepentingan pembaca dan pemasang iklan.
Tak ada gading yang tidak retak dalam kehidupan ini. Bila dalam perjalanan sejarah panjang usia koran ini mungkin terselip suatu kesalahan dalam penulisannya, kiranya dapat dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga selalu menantikan respon positif dan sumbang saran pemikiran dari para mitra/pembaca untuk menjaga kualitas konten media nasional ini demi menghasilkan manfaat positif bagi kita semua di masa depan. Terus Melaju untuk Maju Bersama Neraca. Terima kasih.
Syahdan, Pemerintah dan DPR ternyata bersepakat berencana mengampuni para pengemplang pajak pada tahun depan. Birokrat dan anggota dewan kini tengah…
Presiden Prabowo Subianto berhasil memanfaatkan kunjungan kerja (Kunker) ke lima negara, yaitu Tiongkok, Brasil, Amerika Serikat, Peru, dan Inggris,…
China sebagai salah satu pemain utama dalam transisi energi global kini semakin tertarik untuk berinvestasi di sektor-sektor yang mendukung…
Syahdan, Pemerintah dan DPR ternyata bersepakat berencana mengampuni para pengemplang pajak pada tahun depan. Birokrat dan anggota dewan kini tengah…
Presiden Prabowo Subianto berhasil memanfaatkan kunjungan kerja (Kunker) ke lima negara, yaitu Tiongkok, Brasil, Amerika Serikat, Peru, dan Inggris,…
China sebagai salah satu pemain utama dalam transisi energi global kini semakin tertarik untuk berinvestasi di sektor-sektor yang mendukung…