Sejumlah Cabai di Kota Sukabumi Alami Kenaikan Harga - Akibat Faktor Cuaca

NERACA

Sukabumi - Akibat faktor cuaca saat ini, sejumlah Komoditas Bahan Pokok Penting (Bapokting) di Pasar Gudang dan Pelita Kota Sukabumi alami kenaikan harga. Diantaranya, cabai merah besar lokal dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, cabai hijau besar semula Rp20 ribu saat ini menjadi Rp30 ribu per kg, tomat kecil dari Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per kg, dan tomat besar menjadi Rp20 ribu per kg dari sebelumnya sebesar Rp15 ribu per kg.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, mengungkapkan, hasil monitoring yang dilakukan hari ini (kemarin-red), sejumlah komoditas alami penaikan harga. Hal ini disebabkan salah satunya oleh cuaca ekstrem yang dapat merusak hasil panen.

"Rata-rata kenaikan harga saat ini faktornya cuaca. Selain mampu merusak panen, dapat juga mempengaruhi pasokannya," ujar Rifki, kepada Neraca, Senin (14/4).

Sedangkan, untuk komoditas yang terpantau alami penurunan harga, yakni, cabai rawit hijau dan kemiri. Dimana, kata Rifki, untuk cabai rawit hijau semula Rp38 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, dan  kemiri dari Rp60 ribu menjadi Rp50 ribu per kg."Penurunan pada cabai dan kemiri bisa saja pasokanya melimpah, sedangkan permintaan tetap, sehingga harga terkoreksi turun," terangnya.

Sementara, untuk Bapokting lainya hingga saat ini masih terpantau normal. Seperti, beras Ciherang Cianjur I masih dijual Rp13.600 per kg, Ciherang II Rp13.200 per kg, Ciherang Sukabumi Rp13.600 per kg, beras premium kls I Rp13.600 per kg, beras medium I masih dijual Rp12.800 per kg, dan medium lokal tetap di angka Rp12 ribu per kg. Kemudian, daging ayam broiler Rp34 ribu per kg, bawang merah jawa Rp50 ribu per kg, telur ayam negeri Rp26 ribu per kg, bawang putih Rp44 ribu per kg.

Begitu juga, sambung Rifki, dengan harga minyak goreng tidak alami perubahan harga. Seperti, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter sebesar Rp 21 ribu, dan minyak kita di kisaran Rp16 ribu hingga 17 ribu per kg.

"Alhamdulillah, untuk ketersediaan termasuk semua stok bahan pokok penting (Bapokting) dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut, terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

NERACA Malang - Sunariah menjadi salah satu dari sekian juta pelaku usaha mikro di Indonesia yang kegigihannya patut dicontoh. Bermula…

Sepanjang Triwulan I 2025, Pemkot Sukabumi Terima 33 Aduan

NERACA Sukabumi - Sepanjang triwulan I (pertama) di 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menerima sebanyak 33 aduan dari masyarakat. Jenis…

ICMI Lebak Desak Gubernur Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia

NERACA Lebak - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Lebak mendesak Gubernur Banten Andra Soni dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

NERACA Malang - Sunariah menjadi salah satu dari sekian juta pelaku usaha mikro di Indonesia yang kegigihannya patut dicontoh. Bermula…

Sepanjang Triwulan I 2025, Pemkot Sukabumi Terima 33 Aduan

NERACA Sukabumi - Sepanjang triwulan I (pertama) di 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menerima sebanyak 33 aduan dari masyarakat. Jenis…

ICMI Lebak Desak Gubernur Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia

NERACA Lebak - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Lebak mendesak Gubernur Banten Andra Soni dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia…

Berita Terpopuler